Robert Tantular: Saya Merasa Dirampok

Reporter

Senin, 30 September 2013 20:47 WIB

Mantan Direktur Utama Bank Century, Robert Tantular. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta--Bekas Pemilik Bank Century, Robert Tantular akhirnya selesai menjalani pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi selama kurang lebih sepuluh jam, Senin, 30 September 2013. Usai diperiksa ia menegaskan dirinya dicacar soal pengucuran dana talangan Bank Century Rp 6,7 triliun.

"Masih seputar dana talangan itu," ujar Robert saat hendak meninggalkan lembaga antikorupsi itu dengan mobil tahanan, Senin, pukul 20.00 WIB.

Meski demikian, Robert tak merinci pertanyaan penyidik maupun jawabannya ihwal pengucuran dana ke bank yang kini bernama Mutiara tersebut. Ia hanya mengaskan tak mengetahui pasti pengucuran dana lantaran sudah ditahan Markas Besar Polri dengan tuduhan penggelapan dana nasabah. Saat dikonfirmasi tentang anggapan yang pernah dilontarkan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla bahwa dana talangan dirampok, ia menegaskan, "Bukan saya yang merampok, malah saya yang merasa dirampok."

Robert diperiksa untuk tersangka Budi Mulya, mantan Deputi IV Pengelolaan Moneter Devisa BI. Budi ditetapkan tersangka bersama mantan Deputi V Bidang Pengawasan Siti Fadjriah dalam kasus Bank Century. Mereka diduga menyalahgunakan wewenang karena pemberian fasilitas pinjaman jangka pendek (FPJP) kepada Bank Century, sehingga bank itu mendapatkan fasilitas dana talangan senilai Rp 6,7 triliun pada 2008.

Robert menyatakan dirinya merasa dirampok lantaran seluruh asetnya disita pemerintah akibat kasus ini. Sementara dia, akunya, tak tahu menahu pengucuran dana talangan tersebut.

Oleh karenanya, Robert menyerahkan tiga data ke KPK terkait dugaan rekayasa di balik pemberian dana talangan itu. Ia beraharap data itu bisa digunakan KPK untuk mengembangkan pegusutan bank Century dan menemukan dalangnya. "Saya menyerahkan sepenuhnya ke KPK."

Ia kembali mengungkapkan kedekatannya dengan Budi Mulya. Ia mengenal Budi sebelum menjabat deputi gubernur di Bank Indonesia. Bahkan pernah memberi pinjaman Rp 1 miliar ke Budi yang kemudian utang itu dilunasi. "Tetapi pinjaman dan kedekatan saya tidak ada kaitannya dengan kasus ini," katanya menutup wawancara dengan wartawan.

TRI SUHARMAN

Terhangat:
Edsus Lekra | Senjata Penembak Polisi | Mobil Murah


Berita terkait:
Robert Tantular Serahkan Tiga Bukti Kasus Century
Robert Tantular Minta Aliran Dana Century Dibuka
Terpidana Century Akan Ditukar Pengedar Narkoba?

Berita terkait

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

1 jam lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

10 jam lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

KPK Belum Putuskan Berapa Lama Penghentian Aktivitas di Dua Rutan Miliknya

10 jam lalu

KPK Belum Putuskan Berapa Lama Penghentian Aktivitas di Dua Rutan Miliknya

Dua rutan KPK, Rutan Pomdam Jaya Guntur dan Rutan Puspomal, dihentikan aktivitasnya buntut 66 pegawai dipecat karena pungli

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho, KPK Klaim Tak Pengaruhi Penindakan Korupsi

13 jam lalu

Konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho, KPK Klaim Tak Pengaruhi Penindakan Korupsi

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak mengatakan penyidikan dan penyelidikan kasus korupsi tetap berjalan di tengah konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho

Baca Selengkapnya

KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri dalam Penanganan Perkara Eddy Hiariej

13 jam lalu

KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri dalam Penanganan Perkara Eddy Hiariej

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak menegaskan tidak ada intervensi dari Mabes Polri dalam kasus eks Wamenkumham Eddy Hiariej

Baca Selengkapnya

Periksa 15 ASN Pemkab Sidoarjo, KPK Dalami Keterlibatan Gus Muhdlor di Korupsi BPPD

16 jam lalu

Periksa 15 ASN Pemkab Sidoarjo, KPK Dalami Keterlibatan Gus Muhdlor di Korupsi BPPD

KPK memeriksa 15 ASN untuk mendalami keterlibatan Bupati Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor dalam dugaan korupsi di BPPD Kabupaten Sidoarjo

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri

22 jam lalu

Belum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak membantah ada tekanan dari Mabes Polri sehingga belum menerbitkan sprindik baru untuk Eddy Hiariej.

Baca Selengkapnya

KPK Sempurnakan Administrasi Sebelum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej

23 jam lalu

KPK Sempurnakan Administrasi Sebelum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej

KPK akan menyempurnakan proses administrasi sebelum menerbitkan sprindik baru untuk eks Wamenkumham Eddy Hiariej.

Baca Selengkapnya

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

1 hari lalu

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK memprioritaskan lima program unggulan untuk mencegah korupsi di daerah.

Baca Selengkapnya

Penggeledahan di Sekretariat Jenderal DPR RI, KPK: Kumpulkan Alat Bukti

1 hari lalu

Penggeledahan di Sekretariat Jenderal DPR RI, KPK: Kumpulkan Alat Bukti

Sebelum penggeledahan ini, KPK mencegah Sekjen DPR RI Indra Iskandar dan enam orang lainnya bepergian ke luar negeri.

Baca Selengkapnya