Kapal Tenggelam, Imigran Gelap Kemudikan Sendiri

Reporter

Sabtu, 28 September 2013 17:34 WIB

Pecahan kapal kayu yang membawa puluhan imigran gelap disapu ombak di pantai Agrabinta, Sukabumi, (28/9). Meski Australia telah menghentikan pemberian suaka, tidak menyurutkan tekad para imigran untuk menyelundup ke negara tersebut. REUTERS/Beawiharta

TEMPO.CO, Bandung -Kapal tongkang yang karam dan menewaskan sedikitnya 22 orang asal Timur Tengah di kawasan pantai Cianjur pada Jumat, 27 September 2013 diduga dikemudikan sendiri oleh salah satu imigran menuju perairan Australia. Hal itu didasarkan pengakuan korban selamat.

Juru bicara Polda Jawa Barat Komisaris Besar Martinus Sitompul menjelaskan, sedikitnya 50 imigran dari Jakarta tiba di salah satu kawasan pelabuhan di wilayah Banten beberapa hari lalu. Para imigran asal Irak, Libanon, dan negeri Timur Tengah lainnya ini lalu menaiki kapal tongkang untuk menyeberang ke perairan Australia.

Tapi alih-alih mendarat di Pulau Christmas, para imigran malah terombang-ambing di tengah laut. "Terombang-ambing sekitar 5 hari di laut sampai kehabisan solar dan akhirnya kapal pecah di perairan Agrabinta, Cianjur,"kata Martinus.

Para imigran asal Irak, Libanon, dan negeri Timur Tengah lainnya ini mengemudikan sendiri kapal setelah nakhoda kapal menerima duit dari mereka untuk berpindah ke perahu kecil. kecil.

Belakangan, pada Jum'at 27 September jelang tengah hari, warga Kampung Genggong, Desa Sinar Laut, Kecamatan Agrabinta, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menemukan puluhan orang yang terdampar dalam keadaan masih hidup dan tewas di pantai.

"(Setelah ditelusuri) data sementara ditemukan 22 orang imigran tewas, sedangkan korban selamat 25 orang. Kronologi lebih detil masih dalam penyelidikan,"kata Martinus.

Kepala Polda Jawa Barat Inspektur Jenderal Suhardi Alius belum memperinci dari pantai mana para imigran yang membawa serta anak-anak tersebut di kawasan Banten. Penyelidikan dilakukan berkoodinasi dengan Polda Banten dan Mabes Polri.

"Itulah dari pantai mana mereka berangkat, kronologi kapal sampai tenggelam dan para pelaku yang terlibat dan pemilik kapal sementara ini masih kami selidiki dan dalami,"kata Suhardi usai sebuah acara di Jalan RE Martadinata, Bandung, Sabtu 28 September 2013.

ERICK P. HARDI


Topik Terhangat
Mobil Murah
Kontroversi Ruhut Sitompul
Mun'im Idris Meninggal
Info Haji
Tabrakan Maut



Berita Terpopuler
Dipo: Anggaran Perawatan Benda Seni Minim
Tiap Malam Makam Uje Dibersihkan
Band Kotak Konser Ultah ke-9 di MEIS, Ancol
Kembali Ngamuk, Novi Amelia Dibawa ke RSKO
Olga Tidak Hadir di Dahsyat, Izin Sakit





Advertising
Advertising

Berita terkait

Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka

18 Desember 2023

Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka

Keberadaan pengungsi Rohingya di Aceh mulai menambah masalah. Beberapa negara telah melakukan penolakan terhadap mereka.

Baca Selengkapnya

Peringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki

26 Oktober 2023

Peringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki

Keputusan itu diambil setelah warga Afghanistan diketahui terlibat dalam kejahatan, penyelundupan dan serangan terhadap pemerintah dan tentara.

Baca Selengkapnya

Jumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat

17 Agustus 2023

Jumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat

Italia mencatat ada 89.158 imigran gelap yang tiba di Negara Pizza itu periode Januari sampai Juli 2023 atau naik dua kali lipat

Baca Selengkapnya

PM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap

23 Juli 2023

PM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap

Giorgio Meloni berusaha membentuk aliansi luas negara-negara untuk mengatasi imigran gelap dan memerangi perdagangan manusia.

Baca Selengkapnya

Malaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar

1 April 2023

Malaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar

Malaysia akan memulangkan 12.380 warga negara asing karena melanggar aturan keimigrasian tahun ini.

Baca Selengkapnya

Usir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme

6 Maret 2023

Usir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme

Presiden Tunisia menolak tuduhan rasisme dan menunjukkan kemungkinan konsekuensi hukum bagi para pelaku serangan terhadap imigran ilegal.

Baca Selengkapnya

PM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah

14 Desember 2022

PM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah

Inggris berencana menggarap undang-undang baru untuk mencegah imigran yang melintasi Selat Inggris untuk tinggal di negara itu.

Baca Selengkapnya

46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat

28 Juni 2022

46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat

Petugas menemukan "tumpukan mayat" 46 imigran gelap dan tidak ada tanda-tanda air di dalam truk, yang ditinggalkan di sebelah rel kereta api

Baca Selengkapnya

46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong

28 Juni 2022

46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong

Kasus kematian 46 imigran gelap dalam kontainer di San Antonio, terungkap setelah seorang saksi men dengar ada suara teriakan minta tolong.

Baca Selengkapnya

50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor

28 Januari 2022

50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor

Polisi Malaysia menangkap 50 orang imigran gelap asal Indonesia ketika mendarat di pesisir Bagan Pasir, Selangor.

Baca Selengkapnya