Mun'im Idries dan Kasus Kontroversial  

Reporter

Jumat, 27 September 2013 14:16 WIB

Ahli forensik Dr Abdul Mun'im Idries, diwawancarai wartawan setelah simposium euthanasia di Gedung PT Sinar Kasih, Jakarta, 1984. Mun'im pernah menerbitkan buku berjudul X-Files: Mengungkap Fakta Kematian Bung Karno Sampai Munirdok. TEMPO/Anizar M. Jasmine

TEMPO.CO, Jakarta - Sepak terjang Mun'im Idries dalam dunia forensik kriminal kerap kali bersinggungan dengan aparatur negara dan masyarakat. Namun ia tetap mempunyai alasan mengungkapkan yang benar. "Kalau fakta, ya, tak boleh disembunyikan," ucapnya.

Mun'im menghembuskan nafas di RSCM Jakarta, Jumat 27 Oktober 2013, karena kanker pankreas. Mun'im akan selalu dikenal sebagai ahli forensik yang menyingkap X-Files dengan sejumlah kontroversinya.

KASUS RELAWAN KORBAN PEMERKOSAAN 1998
Kebenaran tindakan forensik Mun'im Idries pernah digugat anggota masyarakat. Kejadiannya ketika ia menyelidiki Martadinata alias Ita, korban pembunuhan 9 Oktober 1998. Ita diduga sengaja dibunuh karena termasuk anggota relawan korban pemerkosaan kerusuhan Mei 1998. Namun polisi menyatakan Ita, 18 tahun, siswa kelas III Sekolah Menengah Umum Paskalis Jakarta menjadi korban kriminal murni.

Mun'im, yang mengotopsi jasad Ita, ketika itu mengungkapkan lewat hasil tes urine bisa disimpulkan Ita adalah pemakai narkotika. Bahkan selaput dara korban sudah terdapat bekas hubungan seksual seks sebelum kerusuhan 1998.

Kolega Mun'im, psikolog Sarlito Wirawan yang juga turut terlibat menegaskan, korban adalah pekerja seks. Tindakan Mun'im yang membeberkan hasil otopsi digugat keluarga korban karena dianggap tidak etis. Sementara Mun'im beranggapan ia harus meluruskan berita kematian Ita yang disebut disodomi dan dibunuh karena melindungi korban pemerkosaan 1998. "Ini soal transparansi. Kalau fakta, ya, tak boleh disembunyikan," ucapnya.

PENYEBAB KEMATIAN MARSINAH
Mun'im menyebutkan penyebab kematian aktivis buruh Marsinah yang berbeda dengan keterangan polisi. Versi polisi, Marsinah disekap oleh dua orang pelaku di rumah bos PT Catur Putra Surya (CPS) selama tiga hari. Marsinah dihajar oleh pelaku, Suwono dan Suprapto. Terakhir Suwono yang juga mantan marinir memaksa memasukkan kayu bulat 90 sentimeter ke kelamin Marsinah hingga aktivis itu tewas. Mayat Marsinah kemudian dibuang ke hutan.

Namun Mun'im menyebut penyebab lain kematian Marsinah. Luka di kemaluan Marsinah bukan karena tusukan balok kayu. "Luka Marsinah hanya di sekitar labia minora sebesar 3 sentimeter," ujar Mun'im. Luka itu bukan karena benda tumpul melainkan peluru yang ditembakkan. Ini hanya bisa disebabkan oleh proyektil yang melenting," kata ahli forensik itu.

MAHASISWA TRISAKTI BUKAN KORBAN PELURU NYASAR
Mun'im berhasil membuka tabir penembakan mahasiswa Trisakti pada 1998. Ketika itu Mun'im diminta Kepolisian Daerah Metro Jaya datang ke Rumah Sakit Sumber Waras untuk melakukan tindakan awal korban penembakan. Ketika itu Mun'im melakukan pemeriksaan forensik tanpa otopsi terhadap empat mahasiswa Trisakti, Hery Hartanto, Elang Mulya Lesmana, Hendriawan Lesmana, dan Hafidhin Alifidin Royan. "Saya tidak melakukan otopsi,karena memang tidak ada perintah otopsi dan pihak keluarga juga tidak setuju," jelas Mun'im.

Kesimpulan forensik Mun'im menyebutkan kematian mahasiswa Trisakti bukanlah disebabkan oleh peluru nyasar. Menurut Mun'im, korban hanya terkena satu peluru yang ditembakkan dari jarak jauh yang mengenai organ vital yaitu kardiovaskuler, saraf, dan pernapasan. Lubang masuknya peluru pun kecil namun tempat peluru keluar cukup besar membuktikan peluru yang digunakan merupakan high velocity, atau peluru berkecepatan tinggi dan bersifat destruktif. "Kalau memang tujuannya bukan mematikan, mestinya mereka mengarahkan ke kaki," kata Mun'im.

PENYEBAB MENINGGALNYA NASRUDIN
Mun'im tiba-tiba mengejutkan dengan memberikan fakta yang berbeda tentang kematian Direktur Utama PT Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen. Dalam keterangannya sebagai ahli untuk terdakwa Antasari Azhar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Mun'im mengaku menolak ketika diminta menghilangkan data forensik kematian Nasruddin. Ketika itu Pusat Laboratorium Forensik Kepolisian yang meminta penghilangan data itu. "Apa yang ada di dalam jenazah adalah kewenangan saya," kata Mun'im di persidangan 11 Desember 2009.

Mun'in berbeda pendapat dengan petugas kepolisian soal kronologi penembakan Nasrudin. Menurut Mun'im, peluru ditembak dari jarak jauh. Sedangkan versi polisi, peluru ditembakkan dari jarak dekat. Petugas laboratorium forensik kepolisian juga tidak terima Mun'im menuliskan ukuran proyektil peluru. Mun'im menulis ukurannya 9 milimeter.

EVAN | PDAT SUMBER DIOLAH TEMPO

Terhangat
Mobil Murah | Kontroversi Ruhut Sitompul | Mun'im Idris Meninggal

BeritA Terkait

Otobiografi Mun'im: Sepotong Jasad, Seribu Cerita
Ini Riwayat Kesehatan Mun'im Idris
Ini Penyebab Kematian Bung Karno Versi Mun'im
Mun'im Idris Meninggal Akibat Kanker Pankreas

Berita terkait

Menolak Lupa Pembunuhan Marsinah, 30 Tahun Lalu Ditemukan Tewas di Hutan Nganjuk

8 Mei 2023

Menolak Lupa Pembunuhan Marsinah, 30 Tahun Lalu Ditemukan Tewas di Hutan Nganjuk

Marsinah, buruh pabrik jam tangan ditemukan tewas mengenaskan pada 8 Mei 1993. Hingga 30 tahun berlalu, pembunuhnya masih belum terungkap.

Baca Selengkapnya

Istri Kepala Staf Presiden Moeldoko Meninggal

12 Maret 2023

Istri Kepala Staf Presiden Moeldoko Meninggal

Almarhum istri Moeldoko itu akan dimakamkan usai salat Dzuhur di Taman Makam Pahlawan Bahagia, Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya

Miliarder AS Thomas H Lee Ditemukan Tewas di Kantornya

24 Februari 2023

Miliarder AS Thomas H Lee Ditemukan Tewas di Kantornya

Miliarder Amerika Serikat, Thomas H Lee, yang dianggap sebagai pelopor investasi ekuitas swasta dan pembelian dengan leverage, meninggal pada usia 78

Baca Selengkapnya

Raquel Welch, Aktris Top Hollywood 1970-an Meninggal

16 Februari 2023

Raquel Welch, Aktris Top Hollywood 1970-an Meninggal

Raquel Welch, aktris top Hollywood tahun 1960-1970-an, meninggal dalam usia 82 tahun, Rabu, 15 Februari 2023.

Baca Selengkapnya

Inoki, Politisi dan Pegulat Jepang yang Pernah Tantang Ali, Meninggal

1 Oktober 2022

Inoki, Politisi dan Pegulat Jepang yang Pernah Tantang Ali, Meninggal

Antonio Inoki, bintang gulat Jepang, politisi, dikenal luas karena melawan petinju legendaris Muhammad Ali, meninggal karena sakit langka

Baca Selengkapnya

Mengenang Legenda Ahli Forensik Mun'im Idris, Berikut Kasus Besar yang Ditanganinya

27 Agustus 2022

Mengenang Legenda Ahli Forensik Mun'im Idris, Berikut Kasus Besar yang Ditanganinya

Mun'im Idris kerap terlibat dalam sejumlah penyelidikan kasus-kasus besar. Ia menulis buku X-Files: Mengungkap Fakta Kematian Bung Karno Sampai Munir

Baca Selengkapnya

SBY Kenang Jasa Hermanto Dardak Bangun Infrastruktur Negeri

21 Agustus 2022

SBY Kenang Jasa Hermanto Dardak Bangun Infrastruktur Negeri

SBY menyampaikan dukacita mendalam terhadap wafatnya Hermanto Dardak.

Baca Selengkapnya

Penyanyi Top 1980-an Olivia Newton-John Meninggal

9 Agustus 2022

Penyanyi Top 1980-an Olivia Newton-John Meninggal

Penyanyi Olivia Newton-John, yang melejit ke puncak tangga lagu pop dunia pada 1970-an dan 1980-an meninggal dalam usia 73 tahun

Baca Selengkapnya

Presiden Parlemen Eropa David Sassoli Meninggal

11 Januari 2022

Presiden Parlemen Eropa David Sassoli Meninggal

Presiden Parlemen Eropa David Sassoli meninggal pada Selasa karena sakit,

Baca Selengkapnya

Profil Mun'im Idris, Ahli Forensik dalam Penyelidikan Berbagai Kasus Besar

28 November 2021

Profil Mun'im Idris, Ahli Forensik dalam Penyelidikan Berbagai Kasus Besar

Mun'im Idris, ahli forensik ternama Indonesia. Ia turut dalam penyeldikan berbagai kasus besar antara lain kasus Ditje Budiarsih, Munir dan Marsinah

Baca Selengkapnya