Otobiografi Mun'im: Sepotong Jasad, Seribu Cerita  

Reporter

Jumat, 27 September 2013 09:28 WIB

Ahli forensik Dr. Mun'im Idris (kanan) dan Wakil Ketua Komnas HAM Yosep Adi Prasetyo menjadi saksi ahli dalam sidang dugaan pemalsuan dokumen dengan terdakwa Alterina Hofan di Pengadilan Jakarta Selatan, Jakarta, Rabu, 25 Agustus 2010. Mun'im, 66 tahun, dirawat di RSCM sejak 7 September lalu karena kanker pankreas. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Mun'im Idries masih mengingat dengan jelas detil peristiwa penembakan Direktur PT Rajawali Putra Banjaran, Nasrudin Zulkarnain, pada 14 Maret 2009. Baginya, kasus tersebut bukan hanya pembunuhan yang menyeret orang-orang penting sebagai korban dan terhukum. Namun, lebih menjadi pembuktian bahwa ilmu kedokteran forensik bisa menaklukkan rekayasa yang dilakukan manusia.

Setelah melakukan serangkaian penelitian, Mun'im pun membuat kesimpulan yang mengejutkan dalam berkas visum et repertum yang ditekennya pada 30 Maret 2009. "...peluru pertama masuk dari arah belakang sisi kepala sebelah kiri dan peluru yang kedua masuk dari arah depan sisi kepala sebelah kiri, diameter kedua anak peluru tersebut 9 milimeter dengan ulir ke kanan, hal tersebut sesuai dengan peluru yang ditembakkan dari senjata api kaliber 0,38 tipe S&W."

Inilah sepenggal kesaksian yang dituliskan Mun’im dalam buku Indonesia X Files. Dalam buku ini, dia mengukuhkan posisinya sebagai dokter ahli forensik, yang akrab dengan diagnosis kasus-kasus kriminal ketimbang keluhan patologis. Pakar dari Universitas Indonesia ini hendak membagi pengalaman dan pengetahuannya tentang fakta mengejutkan di balik kasus-kasus kriminal besar.

Seperti dalam kasus pembunuhan Nasrudin, Mun'im dengan gamblang melontarkan dugaan adanya rekayasa. Dia menyatakan menerima jasad Nasrudin tidak dalam keadaan aslinya. Jenazah itu tidak berbaju dan lubang peluru di kepalanya sudah dijahit. Padahal, bagi dokter forensik, kondisi jenazah tersebut harus persis sama dan lengkap seperti saat dia meninggal.

Mun’im pun menuliskan bahwa dirinya sempat diminta menyerahkan proyektil peluru yang merenggut nyawa Nasrudin oleh seorang polisi. Padahal, pengujian dan rekonstruksi balistik belum kelar dilakukan. Meski tak menuliskan ending kasus ini dengan jelas, toh publik sudah tahu bahwa ada dua penegak hukum yang terseret dalam kasus ini dan pembaca bisa menebak untuk apa serangkaian rekayasa itu dilakukan.

Kasus lain yang cukup menarik dituliskan oleh Mun’im adalah kematian aktivis hak asasi manusia Munir Said Thalib. Sebagai pakar forensik, dia tidak percaya begitu saja dengan satu kesimpulan yang menyatakan Munir dibunuh di atas pesawat. Bersama dua koleganya, salah satunya adalah pakar toksikologi (ilmu tentang racun) dari Universitas Udayana, Mun’im menemukan dugaan baru bahwa Munir dibunuh di kafe Coffee Bean di Bandara Changi Singapura.
<!--more-->
20 kasus lain yang dibedah dengan pisau analisis forensik ...
Dalam kasus Munir, ada fakta menarik bahwa Mun’im sempat berbincang dengan Kepala Badan Reserse Kriminal Kepolisian yang saat itu dijabat oleh Bambang Hendarso Danuri. Bambang memanggil Mun’im dan meminta dia menyelesaikan kasus kematian Munir "Demi Merah Putih".

Jika ditotal, Mun’im menuangkan 20 kasus kriminal yang dibedah dengan pisau analisis forensik dalam buku ini. Ditambah beberapa uraian mengenai seluk-beluk pemecahan kasus kriminal dari kacamata kedokteran, rasanya buku ini pas untuk bahan pembelajaran.

Namun demikian, tidak semua kasus yang ditulis dalam buku ini ditangani oleh Mun’im. Pada bab kematian mantan Presiden Sukarno misalnya, Muni’m hanya menyampaikan pandangan tentang perlunya bedah mayat untuk mengetahui penyebab wafatnya sang proklamator. Untuk menguatkan opininya, Mun’im mengutip salinan berita media yang sudah menjadi konsumsi publik.

Dan inilah yang menjadi kelemahan buku ini. Dengan memakai judul X-Files, ekspektasi pembaca tentu sangat jauh. Berharap ada fakta-fakta misterius yang sebelumnya disembunyikan. Sayang, pada akhirnya hampir sebagian besar data yang disuguhkan sudah diketahui publik. Belum lagi pembahasan beberapa bab yang tidak terlalu tuntas sehingga menyisakan rasa penasaran.

Meski begitu, buku ini bisa menjadi oase di tengah langkanya tulisan tentang kisah kriminal yang dilihat dari kacamata kedokteran forensik. Berbeda dengan bukunya terdahulu, Penerapan Ilmu Kedokteran Forensik dalam Proses Penyidikan yang lebih bersifat text book, dalam Indonesia X-Files Mun’im ingin berkisah bahwa dalam sepotong jasad bisa jadi ada ribuan cerita.

FERY FIRMANSYAH

Data buku:
Indonesia X Files : Mengungkap Fakta dari Kematian Bung Karno Sampai Kematian Munir
Penulis : dr. Abdul Mun'im Idries, SP.F.
Penerbit: Noura Books (PT Mizan Publika) Jakarta
Terbit: Cetakan I Juni 2013
Tebal: 334 halaman

Berita penting lain

Berita terkait

Menolak Lupa Pembunuhan Marsinah, 30 Tahun Lalu Ditemukan Tewas di Hutan Nganjuk

8 Mei 2023

Menolak Lupa Pembunuhan Marsinah, 30 Tahun Lalu Ditemukan Tewas di Hutan Nganjuk

Marsinah, buruh pabrik jam tangan ditemukan tewas mengenaskan pada 8 Mei 1993. Hingga 30 tahun berlalu, pembunuhnya masih belum terungkap.

Baca Selengkapnya

Istri Kepala Staf Presiden Moeldoko Meninggal

12 Maret 2023

Istri Kepala Staf Presiden Moeldoko Meninggal

Almarhum istri Moeldoko itu akan dimakamkan usai salat Dzuhur di Taman Makam Pahlawan Bahagia, Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya

Miliarder AS Thomas H Lee Ditemukan Tewas di Kantornya

24 Februari 2023

Miliarder AS Thomas H Lee Ditemukan Tewas di Kantornya

Miliarder Amerika Serikat, Thomas H Lee, yang dianggap sebagai pelopor investasi ekuitas swasta dan pembelian dengan leverage, meninggal pada usia 78

Baca Selengkapnya

Raquel Welch, Aktris Top Hollywood 1970-an Meninggal

16 Februari 2023

Raquel Welch, Aktris Top Hollywood 1970-an Meninggal

Raquel Welch, aktris top Hollywood tahun 1960-1970-an, meninggal dalam usia 82 tahun, Rabu, 15 Februari 2023.

Baca Selengkapnya

Inoki, Politisi dan Pegulat Jepang yang Pernah Tantang Ali, Meninggal

1 Oktober 2022

Inoki, Politisi dan Pegulat Jepang yang Pernah Tantang Ali, Meninggal

Antonio Inoki, bintang gulat Jepang, politisi, dikenal luas karena melawan petinju legendaris Muhammad Ali, meninggal karena sakit langka

Baca Selengkapnya

Mengenang Legenda Ahli Forensik Mun'im Idris, Berikut Kasus Besar yang Ditanganinya

27 Agustus 2022

Mengenang Legenda Ahli Forensik Mun'im Idris, Berikut Kasus Besar yang Ditanganinya

Mun'im Idris kerap terlibat dalam sejumlah penyelidikan kasus-kasus besar. Ia menulis buku X-Files: Mengungkap Fakta Kematian Bung Karno Sampai Munir

Baca Selengkapnya

SBY Kenang Jasa Hermanto Dardak Bangun Infrastruktur Negeri

21 Agustus 2022

SBY Kenang Jasa Hermanto Dardak Bangun Infrastruktur Negeri

SBY menyampaikan dukacita mendalam terhadap wafatnya Hermanto Dardak.

Baca Selengkapnya

Penyanyi Top 1980-an Olivia Newton-John Meninggal

9 Agustus 2022

Penyanyi Top 1980-an Olivia Newton-John Meninggal

Penyanyi Olivia Newton-John, yang melejit ke puncak tangga lagu pop dunia pada 1970-an dan 1980-an meninggal dalam usia 73 tahun

Baca Selengkapnya

Presiden Parlemen Eropa David Sassoli Meninggal

11 Januari 2022

Presiden Parlemen Eropa David Sassoli Meninggal

Presiden Parlemen Eropa David Sassoli meninggal pada Selasa karena sakit,

Baca Selengkapnya

Profil Mun'im Idris, Ahli Forensik dalam Penyelidikan Berbagai Kasus Besar

28 November 2021

Profil Mun'im Idris, Ahli Forensik dalam Penyelidikan Berbagai Kasus Besar

Mun'im Idris, ahli forensik ternama Indonesia. Ia turut dalam penyeldikan berbagai kasus besar antara lain kasus Ditje Budiarsih, Munir dan Marsinah

Baca Selengkapnya