Akbar Tanjung Kaget Jokowi Dapat Peci Gus Dur

Reporter

Editor

Zed abidien

Kamis, 26 September 2013 16:38 WIB

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengkucek matanya saat mengikuti acara pertemuan para kepala daerah dari 10 ibukota negara yang tergabung dalam ASEAN di JW Mariot Hotel, Jakarta, (19/9). Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golongan Karya, Akbar Tanjung, tak menduga Joko Widodo mendapat hadiah peci coklat milik Abdurrahman Wahid dari keluarga mantan Presiden Indonesia keempat itu. Namun, Akbar memaklumi karena The Wahid Institute, lembaga bentukan Gus Dur, mengapresiasi kepemimpinan Jokowi yang dianggap merakyat dan mampu memecahkan masalah-masalah sosial.

"Itulah yang menginspirasi kenapa The Wahid Institute memberikan sesuatu penghargaan yang tidak kita duga-duga, yaitu peci Gus Dur, identitas Gus Dur, " kata Akbar saat ditemui di The Wahid Institute, Jalan Taman Amir Hamzah, Jakarta Pusat, pada Kamis, 26 September 2013.

Akbar mengatakan, Jokowi memperlihatkan pikirannya pada rakyat melalui program dan kebijakannya. Gus Dur, kata dia, juga peduli dan konsen kepada masalah-masalah rakyat, terutama mereka yang lemah dan kelompok minoritas.

Akbar tidak menampik bahwa pemberian peci itu dianggap sebagai dukungan dari keluarga Gus Dur kepada Jokowi untuk menjadi calon presiden 2014. "Bisa saja ditafsirkan orang seperti itu," kata Akbar.

Namun, dia lebih yakin bahwa hadiah peci adalah bentuk apresiasi The Wahid Institute kepada Jokowi atas kepemimpinannya selama menjabat menjadi Gubernur DKI Jakarta. "Saya kira restu sebagai pemimpin memperhatikan rakyat," katanya.

Sebelumnya, Istri Abdurrahman Wahid, Sinta Nuriyah Wahid, didampingi putrinya, Yenny Wahid, menyematkan peci suaminya ke kepala Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo. Peci milik Gus Dur tersebut diberikan ke Jokowi sebagai cendera mata karena menjadi pembicara utama dalam perayaan hari lahir The Wahid Institute yang kesembilan.

"Kenapa peci Gus Dur, karena Pak Jokowi dan Gus Dur filosofinya mirip, gitu aja kok repot, langsung turun lapangan, tidak mau ribet dengan birokrasi," kata Yenni Wahid, setelah Ibundanya menyematkan peci ke kepala Jokowi.

ALI AKHMAD


Berita Terpopuler:
Kata Ishadi Soal Foto Chairul Tanjung Tunjuk SBY
Provokator Demo Lurah Susan Ketahuan
Jokowi: Lurah Susan Tak Akan Dipindah
Perempuan Cantik di Seputar Narkoba
Disebut Dapat Duit Labora, Ini Kata Jenderal Tito

Berita terkait

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

56 menit lalu

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

Presiden Joko Widodo bersama Elon Musk akan meluncurkan Starlink di salah satu Puskesmas di Denpasar, Bali.

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

1 jam lalu

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

BPJS Kesehatan barus saja mengumumkan bahwa mereka akan memberlakukan sistem kelas tunggal, bagaimana kilas balik jaminan kesehatan nasional?

Baca Selengkapnya

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

2 jam lalu

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

BPJS Kesehatan akan memberlakukan kelas tunggal dan sistem baru dalam bentuk KRIS, bagaimana sistem dan ketentuan naik kelas rawat inap?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

6 jam lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

14 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

16 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

16 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

17 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

18 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

19 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya