TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golongan Karya, Akbar Tanjung, tak menduga Joko Widodo mendapat hadiah peci coklat milik Abdurrahman Wahid dari keluarga mantan Presiden Indonesia keempat itu. Namun, Akbar memaklumi karena The Wahid Institute, lembaga bentukan Gus Dur, mengapresiasi kepemimpinan Jokowi yang dianggap merakyat dan mampu memecahkan masalah-masalah sosial.
"Itulah yang menginspirasi kenapa The Wahid Institute memberikan sesuatu penghargaan yang tidak kita duga-duga, yaitu peci Gus Dur, identitas Gus Dur, " kata Akbar saat ditemui di The Wahid Institute, Jalan Taman Amir Hamzah, Jakarta Pusat, pada Kamis, 26 September 2013.
Akbar mengatakan, Jokowi memperlihatkan pikirannya pada rakyat melalui program dan kebijakannya. Gus Dur, kata dia, juga peduli dan konsen kepada masalah-masalah rakyat, terutama mereka yang lemah dan kelompok minoritas.
Akbar tidak menampik bahwa pemberian peci itu dianggap sebagai dukungan dari keluarga Gus Dur kepada Jokowi untuk menjadi calon presiden 2014. "Bisa saja ditafsirkan orang seperti itu," kata Akbar.
Namun, dia lebih yakin bahwa hadiah peci adalah bentuk apresiasi The Wahid Institute kepada Jokowi atas kepemimpinannya selama menjabat menjadi Gubernur DKI Jakarta. "Saya kira restu sebagai pemimpin memperhatikan rakyat," katanya.
Sebelumnya, Istri Abdurrahman Wahid, Sinta Nuriyah Wahid, didampingi putrinya, Yenny Wahid, menyematkan peci suaminya ke kepala Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo. Peci milik Gus Dur tersebut diberikan ke Jokowi sebagai cendera mata karena menjadi pembicara utama dalam perayaan hari lahir The Wahid Institute yang kesembilan.
"Kenapa peci Gus Dur, karena Pak Jokowi dan Gus Dur filosofinya mirip, gitu aja kok repot, langsung turun lapangan, tidak mau ribet dengan birokrasi," kata Yenni Wahid, setelah Ibundanya menyematkan peci ke kepala Jokowi.
ALI AKHMAD
Berita Terpopuler:
Kata Ishadi Soal Foto Chairul Tanjung Tunjuk SBY
Provokator Demo Lurah Susan Ketahuan
Jokowi: Lurah Susan Tak Akan Dipindah
Perempuan Cantik di Seputar Narkoba
Disebut Dapat Duit Labora, Ini Kata Jenderal Tito
Berita terkait
Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan
56 menit lalu
Presiden Joko Widodo bersama Elon Musk akan meluncurkan Starlink di salah satu Puskesmas di Denpasar, Bali.
Baca SelengkapnyaSistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional
1 jam lalu
BPJS Kesehatan barus saja mengumumkan bahwa mereka akan memberlakukan sistem kelas tunggal, bagaimana kilas balik jaminan kesehatan nasional?
Baca SelengkapnyaBPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?
2 jam lalu
BPJS Kesehatan akan memberlakukan kelas tunggal dan sistem baru dalam bentuk KRIS, bagaimana sistem dan ketentuan naik kelas rawat inap?
Baca SelengkapnyaTerpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM
6 jam lalu
Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.
Baca SelengkapnyaLuhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun
14 jam lalu
Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.
Baca SelengkapnyaKhawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak
16 jam lalu
Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.
Baca SelengkapnyaDapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut
16 jam lalu
Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.
Baca SelengkapnyaRespons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden
17 jam lalu
Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.
Baca SelengkapnyaRumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran
18 jam lalu
Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.
Baca SelengkapnyaKritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno
19 jam lalu
Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas
Baca Selengkapnya