TEMPO.CO, Bengkulu - Seorang mahasiswa sebuah perguruan tinggi swasta di Bengkulu, AY, 18 tahun, menusuk rekannya, Heksa Agung Valentino, 19 tahun, Kamis, 26 September 2013. Heksa, yang tinggal satu rumah kontrakan dengan AY, tewas akibat serangan itu. AY yang sempat melarikan diri dapat ditangkap polisi.
Kepala Kepolisian Sektor Ratu Agung, Iptu Ahmad Mega, menjelaskan, peristiwa berdarah tersebut terjadi saat AY dan Heksa tengah menenggak tuak bersama. Valentino tiba-tiba mengatakan bahwa adik AY adalah wanita nakal yang sering gonta-ganti pasangan. Perkataan itu membuat AY terhina dan marah besar. Perkelahian tak bisa dihindari.
Warga yang mendengar keributan itu mendatangi rumah kontrakan kedua mahasiswa tersebut. Perkelahian pun bisa dilerai. Selanjutnya, AY pergi meninggalkan tempat itu. ”Ternyata AY kembali mendatangi korban dengan membawa pisau belati," kata Ahmad. Tanpa banyak bicara, dia menusuk korban berkali-kali hingga tewas.
Ketua RT setempat, Hendrianto, mengatakan kedua mahasiswa tersebut tidak begitu ramah terhadap warga. Bahkan Hendrianto tidak mengenal mereka. "Mereka tidak pernah melapor kepada saya, juga tidak peduli pada lingkungannya. Saya tidak tahu siapa yang tewas,” ujar dia.