Prajurit TNI berjaga di perbatasan Indonesia - Timor Leste di Desa Looluna, Belu, Nusa Tenggara Timur (4/7). ANTARA/Yudhi Mahatma
TEMPO.CO, Kupang - Wakil Menteri Luar Negeri Timor Leste, Coustancis Pinto, mengunjungi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk menjajaki kerja sama di bidang perdagangan antar-kedua wilayah ini. “Kami ingin menjalin kerja sama langsung dengan pemerintah NTT," kata Coustancis Pinto, Rabu, 18 September 2013. Musababnya, sebagian besar barang yang masuk ke Timor Leste terbanyak berasal dari Indonesia, yang masuk melalui pintu perbatasan Motaain di Atambua, Kabupaten Belu, NTT.
Pemerintah Timor Leste telah bertemu Gubernur NTT Frans Lebu Raya. Pertemuan juga dihadiri sejumlah pejabat Timor Leste, di antaranya, Consulado RDTL untuk NTT Feliciano da Costa dan Direktur Nasional untuk Hubungan Bilateral, Markus da Costa.
Gubernur Frans Lebu Raya mengatakan pemerintah NTT menyambut baik kerja sama tersebut. Frans mencontohkan, untuk memenuhi kebutuhan semen di Timor Leste, warga Timor Leste lebih memilih membeli dari Kupang dibanding dari wilayah lain. Alasannya, semen itu dibeli melalui jalan darat sehingga harganya pasti lebih murah. Kebutuhan akan daging ayam juga bisa dikirim dari NTT.
Indonesia dan Timor Leste Bahas Masalah Perbatasan hingga Kerja Sama Ekonomi
12 Januari 2023
Indonesia dan Timor Leste Bahas Masalah Perbatasan hingga Kerja Sama Ekonomi
Sejumlah isu dibahas dalam pertemuan bilateral Menteri Luar Negeri Indonesia dan Timor Leste kemarin, seperti peluang meningkatkan kerja sama ekonomi dan penyelesaian batas darat antara kedua negara.