Petani Tebu Rakyat Rame-Rame Alih Profesi

Reporter

Rabu, 18 September 2013 04:42 WIB

Petani tebu yang tergabung dalam Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) melamun saat unjuk rasa di depan kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta (14/12). Mereka menolak rencana pemerintah mengimpor gula 500.000 Ton. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Cirebon--Petani tebu mulai enggan untuk menanam tanaman tersebut. Hasil yang terus menurun menjadi penyebabnya. Seperti diungkapkan Topang, 29, petani tebu rakyat asal Desa Kanci Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon, Selasa 17 September 2013. "Entah saya mau menanam tebu lagi atau tidak," katanya. pasalnya panen yang baru dilakukannya beberapa minggu lalu justru membuat saya rugi," katanya.

Topang menambahkan, sekitar seminggu lalu ia panen tebu dari 10 hektare areal. "Sebenarnya areal tanam saya 15 hektare. Tapi yang baru panen baru 10 hektare," katanya. Seluruh tebu yang telah dipanen diserahkan ke Pabrik Gula (PG) Sindanglaut. Namun ternyata pendapatan yang diterimanya tidak sepadan yaitu hanya Rp 33 juta karena tingkat rendemen tebu di pabrik tersebut hanya 6,01. Padahal sebelunya dengan tingkat rendemen di PG Gula Sindanglaut berkisar antara 7 hingga 8, karenanya ia pun bisa mendapatkan hasil hingga 80 juta untuk 10 hektar lahan tebu.

Kini, lanjut Topang, ia mulai bingung bagaimana cara membayar lahan tebu yang disewanya dari pemerintah desa. "Setiap hektare lahan disewa seharga Rp 4,5 juta," katanya. Karenanya Topang mengaku saat ini lebih memprioritaskan untuk membayarkan kewajibannya dahulu. "Daripada saya berutang," katanya.

Kini Topang pun berfikir untuk mulai beralih profesi dari petani tebu ke petani lainnya. "Daripada tebu terus merugi, lebih baik alih profesi," katanya.

Kegelisahan pun tidak hanya dialami Topang, tapi juga oleh Ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Jabar, Anwar Asmali. "Saya bahkan sudah mulai menanam padi," katanya. Padi menurut Anwar memiliki prospek yang cukup bagus sehingga ia pun tertarik dengan komoditas pertanian tersebut.

Anwar pun menjelaskan jika saat ini semakin banyak petani tebu yang beralih profesi menjadi petani komoditas lainnya. Ini bisa dilihat dari semakin minimnya areal tebu di sejumlah daerah termasuk di Kabupaten Cirebon. "Untuk di Kabupaten Cirebon saat ini areal tanam tebu tinggal 7.600 hektare," kata Anwar. Padahal beberapa tahun lalu areal tanam tebu di Kabupaten Cirebon saja pernah mencapai 15 ribu hektare.

Sedangkan untuk Jabar, saat ini areal tanam tebu yang ada seluas 13 ribu hektare dengan 24 ribu petani tebu rakyat. Namun dari jumlah tersebut Anwar mengungkapkan sudah 10 persen petani yang tidak tertarik untuk kembali menanam tebu.

Penyebabnya, karena terus menurunya pendapatan mereka sebagai petani tebu. "Pabrik gula tidak membuat terobosan untuk meningkatkan produktivitasnya," katanya. Saat ini sebagian besar pabrik gula di Jabar mengandalkan dari mesin-mesin kuno peninggalan penjajahan Belanda. Dengan mesin yang sudah tua, hasil yang dicapai pun tidak maksimal. "Padahal yang diganti cukup mesinnya saja, tidak perlu bangunannya. Sehingga tingkat rendemen bisa naik dan kesejahteraan petani tebu rakyat bisa terjaga. Pabrik gula pun tidak merugi," kata Anwar.

IVANSYAH

Terhangat:
Tabrakan Anak Ahmad Dhani | Siapa Bunda Putri | Penembakan Polisi


Baca juga:

Fathanah Minta Tri Kurnia Tutupi Perselingkuhannya

Jokowi - Ahok 'Menggoyang' Mal di Jakarta

Cuma Curhat, Fathanah Beri Cewek Ini Ratusan Juta?

Dirut TVRI Paksa Redaksi Siarkan Konvensi Demokrat

Berita terkait

Terkini: Prabowo Dianggap Tiba-tiba Peduli Banjir Pantura, Solusi Ganjar untuk Persoalan Petani Tebu

12 Januari 2024

Terkini: Prabowo Dianggap Tiba-tiba Peduli Banjir Pantura, Solusi Ganjar untuk Persoalan Petani Tebu

Berita terkini: Prabowo dianggap tiba-tiba peduli banjir Pantura, solusi yang ditawarkan Ganjar untuk persoalan petani tebu.

Baca Selengkapnya

ID FOOD Tingkatkan Pendapatan Petani Tebu Lewat Program Makmur

30 September 2023

ID FOOD Tingkatkan Pendapatan Petani Tebu Lewat Program Makmur

Direktur Utama ID FOOD, Frans Marganda Tambunan, mengatakan program Makmur telah memberikan manfaat positif bagi produktivias dan pendapatan mitra petani tebu.

Baca Selengkapnya

Harga Acuan Gula Konsumsi Naik, Ini Harapan Asosiasi Petani Tebu

9 Agustus 2023

Harga Acuan Gula Konsumsi Naik, Ini Harapan Asosiasi Petani Tebu

Bapanas menaikkan HAP gula konsumsi di tingkat konsumen dan produsen sebesar Rp 1.000 per kilogram melalui Perbadan Nomor 17 Tahun 2023.

Baca Selengkapnya

Dianggap Peduli Petani, Ganjar Pranowo Didukung Petani Tebu Sumatera Utara

24 Mei 2023

Dianggap Peduli Petani, Ganjar Pranowo Didukung Petani Tebu Sumatera Utara

Para petani tebu menilai Ganjar Pranowo sebagai sosok yang peduli dengan nasib petani.

Baca Selengkapnya

Surplus Besar, Petani Pertanyakan Rencana Pemerintah Impor Gula Konsumsi 500 Ribu Ton

28 Oktober 2022

Surplus Besar, Petani Pertanyakan Rencana Pemerintah Impor Gula Konsumsi 500 Ribu Ton

Ketua Umum Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI), Soemitro Samadikun, mempertanyakan rekomendasi impor gula konsumsi sebanyak 500.000 ton.

Baca Selengkapnya

Badan Pangan Nasional Buat Regulasi Atur Tata Kelola Gula

4 Agustus 2022

Badan Pangan Nasional Buat Regulasi Atur Tata Kelola Gula

Badan Pangan Nasional akan membuat regulasi tata-kelola gula untuk memperkuat industri gula nasional.

Baca Selengkapnya

Lebih dari 50 Persen Pasokan Gula RI Masih Tergantung Impor

4 Agustus 2022

Lebih dari 50 Persen Pasokan Gula RI Masih Tergantung Impor

Badan Pangan Nasional mencatat kebutuhan total gula secara nasional mencapai 7,3 juta ton per tahun.

Baca Selengkapnya

Ambisi ID Food Produksi 400 Ribu Ton Gula untuk Mencapai Swasembada

30 Juli 2022

Ambisi ID Food Produksi 400 Ribu Ton Gula untuk Mencapai Swasembada

ID Food mencatat kebutuhan konsumsi gula konsumsi nasional mencapai 3,2 juta ton setiap tahun.

Baca Selengkapnya

Harga Minimal Gula Tebu Rp 11.500, Badan Pangan: Supaya Petani Sejahtera

28 Mei 2022

Harga Minimal Gula Tebu Rp 11.500, Badan Pangan: Supaya Petani Sejahtera

Badan Pangan Nasional berupaya menjaga ketersediaan dan stabilitas harga gula dengan melibatkan penguatan harga di tingkat petani.

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Negeri Jombang Ungkap Modus 2 Mafia Pupuk Bersubsidi

16 Mei 2022

Kejaksaan Negeri Jombang Ungkap Modus 2 Mafia Pupuk Bersubsidi

Kejaksaan Negeri Jombang mengungkapkan modus dua terdakwa tindak pidana korupsi penyaluran pupuk bersubsidi di Kabupaten Jombang Tahun Anggaran 2019.

Baca Selengkapnya