Festival Jurnalisme Warga "Raise Your Voice" di Museum Nasional, Jakarta, (14/4) yang dilaksanakan oleh TEMPO Institute bertujuan menuntut partisipasi dan interaksi warga agar berani dalam menyuarakan denyut keseharian kerap luput dari sorotan media. TEMPO/Subekti
TEMPO.CO, Yogyakarta - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia akan menggelar Festival Media kedua di Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjosumantri (PKKH) UGM pada 28-29 September 2013. Eko Maryadi, Ketua AJI Indonesia, mengatakan festival bertema "Mencari Kebenaran dalam Era Banjir Informasi" ini mengundang berbagai perusahaan media lokal, nasional, dan asing. "Festival pertama di Bandung dan kali ini di Yogyakarta, kami ingin iklim media lokal makin hidup," kata dia kepada wartawan di Yogyakarta pada Rabu, 11 September 2013.
Menurut Eko, rencana penyelenggaraan acara ini mendapatkan apresiasi dari Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X. Panitia festival bertemu dengan Sultan dalam audiensi pada Rabu, 11 September 2013. "Sultan mendukung dan menyatakan Pemprov DIY akan ikut berpartisipasi memamerkan sejumlah foto dokumentasi mengenai aktivitas pers di masa awal perkembangannya di Yogyakarta," ujar dia.
Eko menjelaskan, festival ini juga akan mempertemukan secara langsung publik dengan pelaku industri media. Sejumlah perusahaan media lokal, nasional, dan asing membuka stan dan menyediakan berbagai informasi berkaitan dengan aktivitas jurnalistiknya. "Konsepnya bazar, semua pengunjung bisa bertanya apa pun tentang media ke setiap outlet," kata dia.
Sejumlah workshop dan diskusi juga akan digelar di sela festival. Temanya beragam, mulai dari perkembangan industri media, fotografi, media Internet, televisi, jurnalisme warga, hingga isu-isu kebebasan pers. "Wacana penting yang kami usung di festival ini adalah independensi media di tengah tahun politik," ujar dia.
Ketua AJI Yogyakarta Hendrawan Setiawan mengatakan ada puluhan stan pameran yang akan diisi oleh berbagai perusahaan media, LSM di bidang media, jurnalisme warga, serta lembaga yang bergerak dalam isu keterbukaan informasi publik. Puluhan perwakilan AJI tingkat kota dari berbagai daerah di Indonesia juga ikut meramaikan festival ini.
