Sejumlah petugas kepolisian berada di dekat jenazah Provos Mabes Polri Bripka Sukardi yang ditembak oleh orang tidak dikenal di depan Gedung KPK Jakarta (10/9). ANTARA / Wahyu Putro A
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyaad Mbai memastikan rentetan penembakan polisi yang marak dua bulan terakhir ini bukan kriminal biasa.
“Ini kerjaan teroris,” katanya dalam wawancara khusus dengan majalah Tempo, akhir Agustus 2013 lalu.
Menurut dia, semua proyektil dan selongsong peluru yang ditemukan dalam rentetan itu ada kemiripan dengan penembakan-penembakan sebelumnya. Hipotesis Badan Nasional Penanggulangan Terorisme lalu mengerucut ke satu hal: penembakan ini diduga didalangi kelompok Abu Omar dan Abu Roban.
Markas Besar Kepolisian pun berpendapat sama. Para penembak diperkirakan berasal dari jaringan lama yang berkaitan dengan Abu Omar dan Roban. Meski bukti yang dimiliki polisi belum kokoh, karakteristik teror yang dilakukan Abu Omar dan Roban mirip dengan rentetan penembakan polisi selama ini, yaitu menggunakan pistol dan sepeda motor.
Uji balistik dari selongsong dan proyektil peluru kaliber 9 milimeter yang dilakukan pekan lalu memiliki kemiripan. “Ada kecocokan peluru dengan kelompok Abu Omar dan Roban,” ucap Ansyaad.