TEMPO.CO, Jakarta - Markas Besar Kepolisian merotasi tujuh kepala kepolisian daerah. Sebanyak tiga perwira tinggi berpangkat brigadir jenderal dengan satu bintang naik jadi jenderal bintang dua. "Tujuh kapolda ganti jabatan. Ada yang tetap jadi kapolda, ada yang menjalani fungsi lain," kata Kepala Bagian Penerangan Umum, Komisaris Besar Agus Riyanto, saat ditemui di kantornya, Selasa, 10 September 2013.
Rotasi perwira tinggi dan menengah itu merupakan keputusan Kepala Kepolisian Jenderal Timur Pradopo. Rotasi dan mutasi jabatan tertera dalam Surat Telegram Kapolri Nomor Kep/623/IX/2013 tanggal 9 September 2013.
Berikut ini tujuh kapolda yang dirotasi:
1. Kapolda Bali Irjen Arief Wahyunadi dirotasi menjadi Asisten Operasi Polri. Arief mengisi jabatan yang ditinggal Komisaris Jenderal Badrodin Haiti, yang baru saja diangkat menjadi Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Mabes.
2. Kapolda Gorontalo Brigadir Jenderal Budi Waseso. Budi naik pangkat jadi jenderal bintang dua dan menjabat Widyaiswara Utama Sespim Polri. Jabatan Kapolda Gorontalo diisi oleh Brigadir Jenderal Andjaja yang sebelumnya menjabat Kepala Biro Rbp Srena Polri.
3. Kapolda Banten Brigadir Jenderal Eddy Sumantri diangkat menjadi Staf Ahli bidang Sosial Budaya Kapolri. Kapolda Banten diisi oleh Brigadir Jenderal Muhammad Zulkarnain yang sebelumnya aktif di Lembaga Pendidikan Polisi.
4. Kapolda Kalimantan Barat Brigadir Jenderal Dwi Apriyanto diangkat menjadi Kepala Sekolah Pembentukan Calon Perwira Lemdikpol.
5. Kapolda Kalimantan Selatan Brigadir Jenderal Taufik Anshorie diangkat menjadi Kepala Sekolah Perwira Menengah Lemdikpol.
6. Kapolda Maluku Utara Brigjen Machfud Arifin dipindah jadi Kapolda Kalimantan Selatan menggantikan Brigjen Taufik Anshorie.
7. Kapolda Bengkulu Brigadir Jenderal Albertus Julius Benny Mokalu dipindah menjadi Kapolda Bali, menggantikan Irjen Arief Wahyunandi. Benny juga naik pangkat dari jenderal bintang satu jadi bintang dua.
Sebelum Kapolda Metro, Idham Kenyang Aneka Operasi Anti Teroris
26 Juli 2017
Sebelum Kapolda Metro, Idham Kenyang Aneka Operasi Anti Teroris
Perwira tinggi yang pernah menjabat Wakil Kepala Densus 88 Anti Teror itu juga merupakan Wakil Satgas Operasi Poso selama dua tahun sehingga Tito semakin yakin dengan kemampuannya.