TEMPO.CO, Jakarta - Pramono Edhie Wibowo berusaha santai. Meskipun posisi duduknya tegap ala tentara, dia berusaha mencairkan ketegangan saat berbincang dengan wartawan. Mengenakan batik biru, warna Partai Demokrat, mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat itu menyeka wajahnya yang berkeringat. "Panggil saya Mas Edhi saja," kata Pramono saat dialog dengan wartawan di Restoran Pulau Dua, Senin, 9 September 2013.
Pramono punya cerita lucu soal nama yang disandangnya. Ketika berkeliling Indonesia dalam rangka safari Ramadan beberapa waktu lalu, banyak yang keseleo lidah menyebut namanya. Entah karena namanya tak lazim atau susah dieja, di luar Jawa banyak yang memanggilnya dengan Purnomo atau Parmono. Agar lebih mudah, "Ya sudah, panggil Mas Edhie saja, lebih umum," kata Pramono.
Bukan tanpa alasan jika Pramono lebih memilih dipanggil Edhie Wibowo. Seperti dia ucapkan, Edhie lebih umum di kalangan masyarakat luar Jawa. Sedangkan Wibowo, kata dia, berarti jagoan. Ayahnya, Sarwo Edhie Wibowo lebih sering dipanggil Sarwo Edhie. Sedangkan adiknya, Hartanto Edhie Wibowo, lebih akrab dengan panggilan Anto. "Kebetulan di rumah saya juga dipanggil Edhie," kata dia.
Semasa masih aktif di militer, Pramono berkali-kali disebut sebagai penerus generasi Cikeas di tampuk kepemimpinan nasional. Namun, ketika itu, Pramono lebih memilih menghindar dan menjawab tak tertarik dengan politik. Terhadap hal ini, Pramono punya alasan. Dia mengingat pesan sang ayah yang juga tentara. "Edhie, jangan pernah engkau mengoreksi satuan yang lebih tinggi dari jabatanmu," kata Pramono menirukan ucapan Sarwo Edhie.
Makna pesan ayahnya adalah jika ingin memperbaiki sesuatu yang lebih tinggi, jadilah lebih tinggi. Sebagai KSAD, jangan bercita-cita menjadi presiden agar bisa fokus pada jabatan yang sedang dia pegang. "Alangkah buruknya jika sebagai KSAD sudah mikir jadi panglima," kata dia.
Barulah setelah pensiun sebagai tentara, dia menyatakan minat mengikuti konvensi calon presiden. Terkait dengan dukungan keluarga Cikeas, Pramono menjawab diplomatis. "Bohong kalau saya tidak didukung. Saudara itu pasti dukung saudara, tapi bentuknya apa dulu."
Pramono tak memungkiri elektabilitasnya masih rendah. Karena itulah, dia ingin lebih banyak berkomunikasi dengan media massa dan rakyat Indonesia. Dia pun menyinggung ihwal kemunculannya dalam iklan jamu Sido Muncul yang membuat banyak orang berpikir bahwa Pramono Edhie sedang menjual diri. "Saya tidak mengatakan saya yang berhasil mengatasi katarak. Nanti saya katarak beneran," kata dia.
Adik ipar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini memang sedang membangun komunikasi dengan wartawan. Disiplin ala tentara tetap dia pegang dengan datang tepat waktu. Duduknya pun masih tegap, diapit Deta dan Nasir yang menjadi tim medianya. Namun dia mencoba mendinginkan suasana dengan bercanda dengan wartawan. "Wartawan ayo nanya, kok tegang sih. Saya jadi ikutan berkeringat," kata Pramono, eh Mas Edhie, sembari tertawa.
WAYAN AGUS PURNOMO
Berita Lainnya:
Di Pemilu 2014, Gerindra Ingin Koalisi dengan PDIP
Final Miss World 2013 Akan Dipindah?
Kasus Dul Dhani dan 3 Tabrakan Tol yang Disorot
Hary Tanoe Minta Final Miss World Tetap di Jakarta
Berita terkait
72 Tahun Komando Pasukan Khusus, Daftar 37 Danjen Kopassus Ada Bapak dan Anak
19 hari lalu
Kopassus merayakan hari jadi ke-72 sejak berdiri pada 16 April 1952. Berikut daftar Danjen Kopassus dari 1952 hingga 2024, ada bapak dan anak.
Baca SelengkapnyaIbu Ageng, Mertua SBY Meninggal Petang Ini
20 September 2021
Agus Yudhoyono mengabarkan di halaman Instagramnya, bahwa ibu mertua SBY atau neneknya meninggal petang ini karena sakit.
Baca SelengkapnyaKSAD: Pramono Edhie Wibowo Jadi Inspirasi Angkatan Darat
14 Juni 2020
Andika Perkasa mengenang Pramono Edhie Wibowo seorang yang sederhana apa adanya, dan bukan tipe pejabat yang ingin dilayani.
Baca SelengkapnyaPramono Edhie Wibowo dan Tim Kopassus-Indonesia Everest 1997
14 Juni 2020
Pramono Edhie Wibowo berperan penting dalam tim gabungan pendaki Kopassus dan Indonesia yang menaklukkan Everest 1997.
Baca SelengkapnyaSBY: Kita Kehilangan Salah Satu Prajurit Terbaik
14 Juni 2020
SBY menyampaikan ia dan keluarga sangat berduka atas meninggalnya Pramono.
Baca SelengkapnyaTak Ada Rekayasa Lalin Kalibata di Pemakaman Pramono Edhie Wibowo
14 Juni 2020
Polisi lalu lintas ditempatkan di sekitar TMP Kalibata mengantisipasi potensi simpul kemacetan dari rombongan pengantar jenazah Pramono Edhie Wibowo.
Baca SelengkapnyaUcapan Duka Cita Jokowi untuk Almarhum Pramono Edhie Wibowo
14 Juni 2020
Jenazah Pramono Edhie Wibowo rencananya akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, siang hari ini.
Baca SelengkapnyaSusilo Bambang Yudhoyono: Pramono Edhie Wibowo Prajurit Sejati
14 Juni 2020
Pramono Edhie Wibowo pensiun dari TNI pada Mei 2013. Setelah itu ia aktif di Partai Demokrat, partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono.
Baca SelengkapnyaPramono Edhie Wibowo Dimakamkan di TMP Kalibata Siang Ini
14 Juni 2020
Puncak karier milier Pramono Edhie Wibowo menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat. Dia diangkat menjadi KSAD oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Baca SelengkapnyaPramono Edhie Wibowo Wafat, Annisa Pohan: Salam Sayang ke Memo
14 Juni 2020
Annisa Pohan mengucapkan duka cita mendalam atas meninggalnya Pramono Edhie Wibowo, adik ibu mertuanya, Ani Yudhoyono.
Baca Selengkapnya