Terpidana Bom Bali Tolak Shalat Ied Berjamaah

Reporter

Editor

Minggu, 14 November 2004 10:56 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Imam Samudra dan para terpidana bom Bali lainnya menolak shalat Ied berjamaah yang difasilitasi Lembaga Pemasyarakatan Kerobokan, Denpasar. Imam dan kawan-kawannya menolak shalat di gedung serba guna milik LP Kerobokan, karena Imam dan kawan-kawan menilai tempai itu telah tercemar. Shalat Ied di LP Kerobokan, Denpasar dimulai sekitar pukul 06.35 WITA. Ketika para tahanan dan narapidana yang beragama Islam keluar menuju gedung serba guna, Imam memilih tetap mengurung diri di ruang tahanannya. Dia sempat keluar pada pukul 06.25 WITA untuk menjemur pakaiannya. Saat keluar itulah, beberapa wartawan menghampiri Imam dan menanyakan alasannya tidak mau bergabung shalat. Imam hanya menjawab singkat, “Tempat itu pernah dipakai untuk perayaan agama lain. Jadi, saya tidak mau shalat di sana,” kata Imam, alias Abdul Aziz sambil bergegas kembali ke ruang tahanan.Menurut Kepala LP Denpasar Tulus Widjajanto, jumlah tahanan maupun narapidana yang beragama Islam di lembaga pemasyarakatan tersebut sebanyak 300 orang dari total narapidana 564 orang. Jumlah 300 itu sudah termasuk para narapidana bom Bali yang berjumlah 19 orang. “Jumlah narapidana bom Bali sebetulnya 23 orang, tapi empat orang masih dipinjam oleh Mabes Polri,” kata Tulus.Menurut dia, dalam shalat Ied hari ini, ke-19 narapidana bom Bali menolak ikut. “Kami tidak bisa memaksa. Itu hak mereka,” kata Tulus.Sementara itu Tulus menambahkan, pada hari raya Idul Fitri ini, jumlah narapidana yang memperoleh remisi sebanyak 204 orang. Remisi itu termasuk remisi untuk narapidana bom Bali yang tidak terkena hukuman mati atau seumur hidup. Pelaku bom Bali yang menerima remisi sebanyak empat orang dan lamanya pengurangan masa tahanan itu antara 15 hingga 45 hari.Hingga acara selesai sekitar 07.40 WITA, Imam Samudra dan kawan-kawan tidak juga mau menampakkan diri. Bahkan, juga tidak saling bersalaman dan bermaaf-maafkan sebagaimana narapidana atau tahanan lainnya. Dari sejumlah narapidana bom Bali, Imam Samudra di tempatkan di ruang khusus. Jika para narapidana lain ditempatkan di blok-blok yang ada di lembaga pemasyarakatan itu, Imam secara khusus ditempatkan di bawah menara pengawas. Dengan demikian diharapkan posisi Imam selalu terkontrol oleh petugas jaga. Made Mustika - Tempo

Berita terkait

Catatan Jamaah Islamiyah Dinyatakan Sebagai Dalang di Balik Bom Natal 2000 dan Bom Bali

24 Desember 2023

Catatan Jamaah Islamiyah Dinyatakan Sebagai Dalang di Balik Bom Natal 2000 dan Bom Bali

Kelompok ini diduga membentuk organisasi resmi pada akhir 1980-an hingga awal 1990-an dan lalu disebut dalang peristiwa Bom Natal 2000 dan Bom Bali.

Baca Selengkapnya

Marthinus Hukom Kepala BNN, Ini Rekam Jejaknya di Densus 88 Antiteror Polri

6 Desember 2023

Marthinus Hukom Kepala BNN, Ini Rekam Jejaknya di Densus 88 Antiteror Polri

Kepala Densus 88 Antiteror Polri Irjen Marthinus Hukom ditunjuk sebagai Kepala BNN menggantikan Petrus Golose. Ini rekam jejaknya saat di Densus 88.

Baca Selengkapnya

Kelompok Teroris JI di Lampung Pernah Sembunyikan Pelaku Bom Bali I dan Bom Poso

13 April 2023

Kelompok Teroris JI di Lampung Pernah Sembunyikan Pelaku Bom Bali I dan Bom Poso

Kelompok teroris Jamaah Islamiyah yang digerebek oleh Densus 88 di Lampung, pernah menyembunyikan pelaku Bom Bali I dan Teror Bom Poso

Baca Selengkapnya

Eks Napi Terorisme Ali Fauzi Manzi: Merakit Bom Jauh Lebih Mudah Dibanding Membuat Karya Ilmiah

21 Februari 2023

Eks Napi Terorisme Ali Fauzi Manzi: Merakit Bom Jauh Lebih Mudah Dibanding Membuat Karya Ilmiah

Bekas napi terorisme Ali Fauzi Manzi bercerita tentang sulitnya meraih gelar doktor. Dia ingin eks napi terorisme lain mengikuti jejaknya.

Baca Selengkapnya

4 Aksi Bom yang Melibatkan Noordin M. Top Selain Mendalangi Bom Natal 2000

25 Desember 2022

4 Aksi Bom yang Melibatkan Noordin M. Top Selain Mendalangi Bom Natal 2000

Setelah aksi Bom Natal 2000, dalam setiap aksinya, Noordin M Top diduga lebih menargetkan korban asing untuk menarik perhatian dunia internasional.

Baca Selengkapnya

Pembuat Bom Bali Umar Patek Minta Maaf, Australia Tetap Marah

14 Desember 2022

Pembuat Bom Bali Umar Patek Minta Maaf, Australia Tetap Marah

Umar Patek minta maaf pada keluarga korban bom Bali di Australia, yang tetap merasa kecewa atas pembebasan bersyaratnya.

Baca Selengkapnya

6 Fakta soal Umar Patek, Terpidana Kasus Bom Bali I yang Baru Saja Dinyatakan Bebas Bersyarat

9 Desember 2022

6 Fakta soal Umar Patek, Terpidana Kasus Bom Bali I yang Baru Saja Dinyatakan Bebas Bersyarat

Walaupun terkait dengan organisasi Jamaah Islamiyah, tetapi Umar Patek tetap bersikukuh bahwa ia bukan termasuk anggotanya.

Baca Selengkapnya

Dinyatakan Bebas Bersyarat, Begini Kisah Pelarian Terpidana Terorisme Bom Bali I Umar Patek

9 Desember 2022

Dinyatakan Bebas Bersyarat, Begini Kisah Pelarian Terpidana Terorisme Bom Bali I Umar Patek

Awal perjalanan Umar Patek dimulai pada 1995 saat ia terlibat dalam perjuangan Moro Islamic Liberation Front di Minanao, Filipina.

Baca Selengkapnya

Terpidana Terorisme Umar Patek Bebas Bersyarat, Ini Perannya dalam Serangan Bom Bali I

9 Desember 2022

Terpidana Terorisme Umar Patek Bebas Bersyarat, Ini Perannya dalam Serangan Bom Bali I

Meskipun bukan sebagai pelaku utama Bom Bali I, tetapi Umar Patek memiliki peran yang cukup vital, yakni sebagai perancang eksekusi.

Baca Selengkapnya

Terpidana Kasus Bom Bali Umar Patek Bebas Bersyarat

7 Desember 2022

Terpidana Kasus Bom Bali Umar Patek Bebas Bersyarat

Umar Patek dianggap telah memenuhi syarat administratif dan substantif untuk mendapatkan hak pembebasan bersyarat.

Baca Selengkapnya