Puluhan Satwa di Maluku Utara Terancam Punah
Editor
Istiqomatul Hayati
Sabtu, 7 September 2013 04:10 WIB
TEMPO.CO, Ternate -Sebanyak 23 jenis satwa langka di Provinsi Maluku Utara terancam punah. Koordinator Keanekaragaman Hayati dari Burung Indonesia Hanom Bashari mengatakan satwa langka ini terdiri dari 12 jenis satwa burung, 5 jenis ikan, tiga jenis mamalia, dua reptilia, dan satu jenis capung. Selain itu, ada 12 jenis tumbuhan langka di provinsi itu yang juga terancam punah.
“Burung Kakatua Putih, tanaman Gaharu, dan ikan Napoleon misalnya saat ini karena jumlahnya kurang dari 500 ekor,” kata Hanom kepada Tempo di sela sela kegiatan pembuatan profil ekosistem kritis kawasan Wallacea, kemarin.
Ia menyebutkan beberapa satwa dan tanaman langka di Maluku Utara yang juga terancam populasinya adalah Kesturi Ternate, Bayan, Nuri Kalung Ungu, Kuskus Gebe, Kuskus Matabiru, satu jenis capung, dan Anggrek Halmahera. “Semua itu hidup di daratan Halmahera,” ucap Hanom. Faktor yang mengancam kelestarian hidup mereka karena wilayah hidup satwa mengecil setelah area hutan menyusut, dan tingginya perburuan satwa liar.
Koordinator Conservation Out Come Indonesia, Ria Sarianti mengatakan kawasan Wallacea menjadi tempat hidup ratusan jenis keanekaragaman hayati yang unik dan langka. Kawasan Wallacea terdiri dari Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Pulau Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, dan Timor Leste. “Banyak satwa di kawasan ini terancam punah. Maka perlindungan satwa harus dilakukan,” ujarnya.
BUDHY NURGIANTO
Terhangat:
Vonis Kasus Cebongan | Jokowi Capres? | Jalan Soeharto
Berita Terkait:
Penangguhan Penahanan Dikabulkan, @benhan Bebas
Tak Hanya @benhan, Ini 'Korban' UU ITE
Istri @benhan: Suami Diperlakukan Bak Perampok
Rame-rame Dukung @benhan Lewat #FreeBenhan