Kekeringan Landa Lahan Pertanian di Lereng Wilis

Reporter

Kamis, 5 September 2013 17:11 WIB

TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Kediri--Musim kemarau yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir menyebabkan puluhan hektar lahan pertanian di lereng Gunung Wilis Kabupaten Kediri, Jawa Timur terancam gagal panen. Para petani harus mengeluarkan biaya ekstra buat memompa air tanah agar tanaman padinya selamat.

Kekeringan paling parah terjadi di Desa Sendang, Kecamatan Banyakan. Lahan pertanian di dataran tinggi ini terancam gagal panen. Pasalnya sejak dua bulan terakhir pasokan air irigasi mampet. "Tak ada air kali sama sekali," kata Slamet, petani setempat, Kamis 5 September 2013.

Untuk membasahi sawahnya yang kerontang, Slamet dan petani lainnya terpaksa menyedot air dari dalam tanah menggunakan mesin diesel. Konsekuensinya mereka harus merogoh kocek buat membeli solar yang jumlahnya tidak sedikit. Para petani mengaku mengeluarkan biaya Rp 700 ribu hingga Rp 1 juta untuk mengairi seperdelapan hektar lahan pertanian itu.

Biaya tambahan ini, menurut Slamet sangat tidak sebanding dengan hasil panen yang akan diperoleh. Namun pilihan itu menjadi satu-satunya solusi untuk menyelamatkan tanamannya dari ancaman gagal panen atau puso. Apalagi dengan kondisi kekurangan air seperti sekarang ini, produksi panen mereka dipastikan menurun drastis. Jika pada musim normal jumlah produksi bisa mencapai empat ton gabah, saat ini diperkirakan hanya satu ton saja.

Beberapa petani yang tak kuat menanggung biaya produksi padi mengganti tanaman mereka dengan jagung. Tanaman ini lebih sedikit membutuhkan pasokan air sehingga cukup menghemat ongkos produksi. "Padi yang mulai mati dipotong untuk pakan ternak," kata Slamet.

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemerintah Kabupaten Kediri Edhi Purwanto mengatakan ancaman kekeringan seperti ini merupakan situasi alam yang tak bisa dilawan. Saat ini pemerintah masih menginventarisir cakupan lahan pertanian yang dilanda kekeringan. "Salah satunya ya di lereng Gunung Wilis itu," katanya.

Dalam situasi seperti ini, dia mengimbau kepada para petani untuk lebih cermat memperhitungkan datangnya musim dengan memilih tanaman yang tahan panas. Hal ini untuk menghindari kerugian produksi yang harus mereka tanggung.

HARI TRI WASONO

Berita terkait

Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

38 hari lalu

Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

Kominfo bertugas memastikan jaringan telekomunikasi di Forum Air Sedunia pada 18-25 Mei 2024 di Bali.

Baca Selengkapnya

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

44 hari lalu

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

Wilayah yang paling terdampak risiko kekeringan ekstrem, adalah Ibu Kota Negara atau Nusantara.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

48 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

50 hari lalu

Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

Bencana akibat krisis iklim membuat 874 Ha sawah di Jawa Barat gagal panen pada musim tanam 2023/2024. Lahan tergerus banjir, kering, dan longsor.

Baca Selengkapnya

Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

2 Maret 2024

Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

Kepulauan Canary, khususnya Pulau Tenerife, di Spanyol menghadapi kekeringan parah yang semakin memburuk,

Baca Selengkapnya

Selain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino

29 Februari 2024

Selain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino

Berbagai pihak menyebut fenomena El Nino masih akan berlanjut. Berikut ini daftar negara yang masih mengalami El Nino, selain Indonesia.

Baca Selengkapnya

Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

16 Februari 2024

Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

Adhy menggantikan Khofifah Indar Parawansa yang berakhir masa jabatannya pada 13 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Meski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024

8 Februari 2024

Meski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024

Walau fenomena El Nino sudah melemah, peningkatan suhu permukaan laut global masih tercatat tinggi dan melampaui rekor global.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Bantuan Rp 8 Juta per Hektare ke Petani Korban El Nino, Begini Penjelasan BNPB

24 Januari 2024

Jokowi Beri Bantuan Rp 8 Juta per Hektare ke Petani Korban El Nino, Begini Penjelasan BNPB

BNPB memberi penjelasan soal bantuan Jokowi sebesar Rp 8 juta per hektare yang diberikan untuk petani terdampak banjir dan El Nino.

Baca Selengkapnya

BMKG Prediksi 5 Wilayah Indonesia Kekeringan di 2024 akibat Curah Hujan Rendah

5 Januari 2024

BMKG Prediksi 5 Wilayah Indonesia Kekeringan di 2024 akibat Curah Hujan Rendah

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG memprediksi di tahun 2024 curah hujan berada di kondisi normal.

Baca Selengkapnya