Keluarga Minta Kematian Munir Diusut

Reporter

Editor

Jumat, 12 November 2004 17:29 WIB

TEMPO Interaktif, Surabaya:Keluarga Munir di Batu meminta polisi mengusut tuntas kematian Munir yang berdasarkan hasil otopsi di Belanda menunjukkan terkena racun arsenikum. Keluarga Munir menyerahkan sepenuhnya pengusutan kasus ini kepada institusi Imparsial dan Kontras, tempat Munir pernah aktif. "Kami mewakili keluarga Munir menyerahkan persoalan ini kepada teman-teman di Imparsial dan Kontras. Mereka ini lebih faham tentang hukum dan masalah-masalah hak asasi manusia seperti halnya yang diperjuangkan oleh almarhum Munir," ungkap kakak Munir, Mufid, dalam konferensi pers di Kantor LBH Surabaya, Jumat (12/11).Mufid mengatakan, keluarga Munir di Batu mendapatkan kabar wafatnya Munir akibat terkena racun Kamis (11/11) sekitar pukul 18.00. Saat itu, Suciwati, janda Munir, menelepon keluarga Munir di Batu.Tentu, kata Mufid, kabar ini membuat keluarga Munir di Batu sedikit guncang. Mufid mengatakan, sejak awal keluarga besar Munir tetap berkeyakinan bahwa meninggalnya Munir sebagai sebuah kewajaran. Ini mengingat sebagian keluarga dan kerabat memiliki riwayat seperti halnya Munir, meninggal pada usia relatif muda.Mufid, anak kedua dari enam bersaudara (Munir anak ke lima), dalam konferensi pers yang didampingi Direktur LBH Surabaya Deddy Prihambudi dan Sekretaris Eksekutif Imparsial Pungky Indarti mengatakan agar semua pihak menghormati hasil otopsi dari Belanda. Ia meyakini hasil otopsi dari Belanda kredibel."Kami meyakini hasil otopsi itu benar dan bisa dipertanggungjawabkan. Semula kami dijanjikan hasil otopsi akan keluar dalam dua pekan, ternyata baru dua bulan keluar. Ini menunjukkan seriusnya kerja tim forensik Belanda," katanya.Karena itu, jika ada pihak-pihak yang menghendaki otopsi ulang, Mufid meminta agar merujuk hasil otopsi Belanda dan melihat bukti-bukti yang kini ada di Belanda. Ia juga menegaskan pihak keluarga menyatakan keberatan jika harus membongkar kembali makam Munir di Batu. Mufid juga menegaskan, hingga kini keluarga Munir di Batu belum menerima hasil otopsi dari Belanda. Padahal semula keluarga ini dijanjikan sebagai pihak pertama yang akan mendapatkan hasil otopsi.Sementara itu, Direktur LBH Surabaya Deddy Prihambudi mengatakan kekagetannya atas berita kematian Munir akibat racun. Kekagetan itu, kata dia, bercampur marah dan malu karena pemerintah RI belum bisa mengungkap langsung hasil otopsi almarhum Munir.Selain itu, kata Deddy, pihaknya merasa terhina karena rakyat Indonesia mengetahui hasil otopsi justru dari sumber pemberitaan luar negeri. "Mengapa bukan sumber resmi pemerintah Indonesia yang mengumumkan ini," katanya.Deddy juga mengatakan, sebagai lembaga yang pernah membesarkan Munir, LBH Surabaya juga kecewa dengan sikap Menteri Kehakiman Belanda, Kementerian Luar Negeri dan Kedutaan Besar Belanda di Jakarta yang tidak menghormati hak keluarga Munir untuk mendapatkan informasi pertama secara resmi hasil otopsi.Karena itu, tegas Deddy, pihaknya mendesak pemerintah Belanda segera mengungkap hasil otopsi tersebut demi menjaga kehormatan janda Munir, Suciwati. Selain itu, ia juga menuntut pemerintah SBY sesegara mungkin menyerahkan dokumen otopsi itu.LBH Surabaya, kata Deddy, juga menuntut pemerintah SBY membentuk komisi khusus yang terdiri dari wakil-wakil masyarakat untuk mengusut kematian almarhum Munir. LBH juga meminta komunitas HAM Eropa memonitor proses pelimpahan hasil otopsi agar tidak mendapat intervensi dari pihak manapun. Sunudyantoro - Tempo

Berita terkait

Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya

44 hari lalu

Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya

Suciwati mengatakan Komnas HAM hanya memeriksa 3 saksi dalam waktu satu tahun tiga bulan dalam penyelidikan kembali kematian Munir.

Baca Selengkapnya

Didesak Tetapkan Kasus Munir Jadi Pelanggaran HAM Berat, Komnas HAM: Tunggu Penyelidikan

45 hari lalu

Didesak Tetapkan Kasus Munir Jadi Pelanggaran HAM Berat, Komnas HAM: Tunggu Penyelidikan

Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (Kasum) mendesak Komnas HAM menetapkan kasus pembunuhan Munir Said Thalib sebagai pelanggaran HAM berat

Baca Selengkapnya

Suciwati Tuntut Pengadilan HAM Ad Hoc Kematian Munir: Presiden Harus Buktikan Janji Menuntaskan

51 hari lalu

Suciwati Tuntut Pengadilan HAM Ad Hoc Kematian Munir: Presiden Harus Buktikan Janji Menuntaskan

Istri aktivis HAM Munir, Suciwati desak ada pengadilan HAM ad hoc untuk kematian suaminya. Ia menuntut presiden buktikan janji untuk menuntaskannya.

Baca Selengkapnya

Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

51 hari lalu

Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

Suciwati, istri dari Munir berharap pengungkapan kasus pembunuhan terhadap suaminya segera tuntas.

Baca Selengkapnya

Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

52 hari lalu

Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

Komisi Aksi Solidaritas untuk Munir desak Komnas HAM segera tuntaskan kasus pembunuhan Munir Said Salib pada 7 September 2004.

Baca Selengkapnya

Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

52 hari lalu

Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

Menurut Usman Hamid, hasil penyelidikan tim pencari fakta sudah lengkap sehingga ia berharap Komnas HAM segera mengumumkan dalang pembunuhan Munir.

Baca Selengkapnya

Istri Munir Termasuk 50 Tokoh Kirim Surat ke Partai Politik Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Suciwati Khawatirkan Ini

56 hari lalu

Istri Munir Termasuk 50 Tokoh Kirim Surat ke Partai Politik Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Suciwati Khawatirkan Ini

Istri Munir, Suciwati termasuk dari 50 tokoh yang kirimkan surat kepada ketua umum partai politik untuk ajukan hak angket DPR. Ini alasannya mendukung

Baca Selengkapnya

Profil Arief Sulistyanto, Eks Kabareskrim yang Pernah Usut Kasus Munir jadi Komisaris ASABRI

7 Maret 2024

Profil Arief Sulistyanto, Eks Kabareskrim yang Pernah Usut Kasus Munir jadi Komisaris ASABRI

Profil Arief Sulistyanto yang diangkat Erick Thohir jadi Komisaris ASABRI.

Baca Selengkapnya

Aksi Kamisan 17 Tahun, Suciwati Tak Berhenti Tuntut Keadilan untuk Kematian Aktivis HAM Munir

19 Januari 2024

Aksi Kamisan 17 Tahun, Suciwati Tak Berhenti Tuntut Keadilan untuk Kematian Aktivis HAM Munir

Aksi 17 tahun Aksi Kamisan kemarin dilakukan. Salah satu aktivis yang kerap mengikuti gerakan tuntut keadilan yaitu Suciwati, istri aktivis HAM Munir.

Baca Selengkapnya

Mengingat Asal-usul Aksi Kamisan yang Sudah Mencapai 17 Tahun

18 Januari 2024

Mengingat Asal-usul Aksi Kamisan yang Sudah Mencapai 17 Tahun

Setiap Kamis sore sejak 18 Januari 2007, Aksi Kamisan menuntut negara menuntaskan kasus hak asasi manusia atau HAM berat di Indonesia.

Baca Selengkapnya