Keluhan Polwan: Kerap Menemani Acara Tak Jelas  

Rabu, 4 September 2013 10:20 WIB

Polwan dari kesatuan Samapta Polrestabes Surabaya goyang Gangnam Style di depan buruh yang berdemo, di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya (1/5). TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Jakarta - Polwan Indonesia baru saja merayakan hari jadinya yang ke-65 pada 1 September 2013. Di balik meriahnya perayaan dan optimisme menyambut peran yang lebih substansial pada masa depan, terselip kisah-kisah sedih nasib polwan yang merasa diperlakukan tak semestinya.

Sumber Tempo di tubuh polwan--yang sayangnya menolak disebut namanya--menuturkan bahwa masih banyak pejabat Polri yang belum bisa menempatkan diri di hadapan polwan. Mereka cenderung menganggap polwan hanya sebagai pelengkap penderita.

"Biasanya yang begini adalah polisi yang sudah jadi komandan, atau pejabat," kata sumber Tempo ini, akhir Agustus 2013 lalu.

Para polwan ini sering diajak petinggi Polri untuk mengikuti acara dalam rangka dinas maupun di luar kedinasan. "Ini sebenarnya oknum saja, tapi memang ada yang seperti itu," katanya.

"Ada yang diminta menemani acara jamuan makan, karaoke, atau menemani komandannya bertemu dengan sumber. Dari acara pertemuan begini ada yang sekadar ngobrol, makan bersama, menyanyi bersama," kata sumber Tempo ini.

Sang sumber ini mengaku sering menerima cerita macam-macam dari polwan yunior. "Ada yang disuruh ikut menemani makan dan terima tamu di sebuah acara jamuan makan malam di hotel. Memang enggak disuruh macam-macam, mereka cuma mesti berdandan rapi, tidak kenakan seragam, dan temani makan dan mengobrol dengan tamu," ujarnya.

Cerita macam ini bukan sekali-dua kali. Polwan lain pun pernah kaget ketika mendapatkan hadiah gaun mahal, sepatu, dan tas cantik dari atasannya.

"Dia langsung tanya: 'Ini buat apa, Dan (Komandan)? Dijawab komandannya, 'Kamu enggak usah banyak tanya. Pokoknya nanti malam dijemput sopir saya'," cerita sumber Tempo.

Karena merasa janggal dengan tugas tersebut, polwan itu langsung menelepon seniornya yang merupakan polwan dengan posisi lebih tinggi.

"Hasilnya, si komandan ditegur dan baru ketahuan kalau pertemuan tersebut bukan urusan dinas," kata sumber Tempo ini.

Ihwal adanya diskriminasi gender dalam penempatan dan penugasan polwan sebelumnya sudah dibantah oleh Brigjen Basaria Panjaitan, Widyaiswara Madya Sekolah Staf dan Pimpinan Polri. "Itu individu, bukan institusi," kata Basaria. Bantahan serupa juga datang dari Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri, Komisaris Besar Agus Rianto.

HADRIANI P | AMIRULLAH


Berita Terpopuler:
Bos Lion Air: Kami Kecolongan di Bali
Jaksa Selidiki Korupsi di Acara Anang-Ashanty
Tujuh Mitos dan Fakta Masturbasi
Lion Air Delay, Alvin Adam Terpaksa Menginap
Megawati Kerap Ajak Jokowi Diskusi Masalah Bangsa

Berita terkait

Kapolri Listyo Sigit Soroti Viral Tagar Percuma Lapor Polisi

29 Desember 2021

Kapolri Listyo Sigit Soroti Viral Tagar Percuma Lapor Polisi

Kapolri Listyo Sigit berharap tagar itu menjadi motivasi bagi Polri untuk memperbaiki kinerjanya ke depan.

Baca Selengkapnya

Kapolda NTT Pecat 13 Polisi

28 Oktober 2021

Kapolda NTT Pecat 13 Polisi

Polisi itu di antaranya terlibat tindakan asusila dan menelantarkan keluarga.

Baca Selengkapnya

Profesionalisme Disorot, Polri Ajak Warga Awasi Kinerja Anggotanya

19 Oktober 2021

Profesionalisme Disorot, Polri Ajak Warga Awasi Kinerja Anggotanya

Ferdy Sambo mengajak seluruh lapisan masyarakat agar tidak ragu dan ikut serta berperan aktif mengawasi kinerja anggota polri di lapangan

Baca Selengkapnya

Fakta Tentang Penggunaan Kamera Tubuh oleh Polisi Amerika Serikat

1 Mei 2021

Fakta Tentang Penggunaan Kamera Tubuh oleh Polisi Amerika Serikat

Teknologi kamera tubuh semakin banyak digunakan oleh lpenegak hukum Amerika Serikat dan sering kali memainkan peran sentral dalam memberikan bukti.

Baca Selengkapnya

Polri 6 Kali Berturut Diganjar WTP, Sri Mulyani: Luar Biasa

21 Februari 2020

Polri 6 Kali Berturut Diganjar WTP, Sri Mulyani: Luar Biasa

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengapresiasi kinerja Polri yang enam kali berturut-turut mendapatkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

Baca Selengkapnya

IPW: Pembakaran Polsek Ciracas Buntut Kecewa Masyarakat ke Polisi

18 Desember 2018

IPW: Pembakaran Polsek Ciracas Buntut Kecewa Masyarakat ke Polisi

Indonesian Police Wacth (IPW) memandang, tragedi pembakaran kantor Kepolisian Sektor atau Polsek Ciracas merupakan buntut kekecewaan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Efek Asisten SDM Polri Arief Sulistyanto hingga ke Daerah

25 Maret 2018

Efek Asisten SDM Polri Arief Sulistyanto hingga ke Daerah

Bekto mengkritik Polri yang memiliki banyak perwira yang menganggur yang jumahnya sekitar 414 orang.

Baca Selengkapnya

Banyak Perwira yang Menganggur, Kompolnas Kritik Kinerja Polri

25 Maret 2018

Banyak Perwira yang Menganggur, Kompolnas Kritik Kinerja Polri

Perwira menganggur itu, kata anggota Kompolnas, biasanya terjadi selepas sekolah pimpinan Polri. Banyak jabatan kosong di polda di luar Jawa.

Baca Selengkapnya

Kapolri Lantik Unggung Cahyono sebagai Aslog, Disumpah Tidak KKN

22 Agustus 2017

Kapolri Lantik Unggung Cahyono sebagai Aslog, Disumpah Tidak KKN

Kapolri Tito Karnavian meminta Unggung Cahyono membaca sumpah jabatan. Salah satu sumpahnya yaitu tidak melakukan tindak pidana korupsi.

Baca Selengkapnya

Kapolri Tito Harap Segera Lantik Kapolda Polwan  

20 Agustus 2017

Kapolri Tito Harap Segera Lantik Kapolda Polwan  

Tito mengatakan polwan cenderung antikorupsi dalam praktik penegakan hukum.

Baca Selengkapnya