Wakil Ketua DPR Pramono Anung. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
TEMPO.CO, Surabaya - Ketua tim sukses Bambang DH dan Said Abdullah, Pramono Anung Wibowo, optimistis angka golongan putih atau pemilih yang tidak menggunakan hak politiknya turun dibanding golput pada Pilgub Jawa Timur 2008. Menurut dia, pemilih lebih antusias karena peta persaingan pilgub tahun ini lebih sengit ketimbang tahun 2008.
Pramono membandingkan kekuatan mesin politik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tahun ini dengan saat Pilgub 2008 yang berbeda. Saat ini, ia mengklaim partainya lebih solid. Pramono yakin kehadiran tokoh-tokoh sentral PDIP seperti Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo; Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo; Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri dan sejumlah tokoh lain, mampu mendongkrak suara Bambang-Said.
"Tahun ini kami lebih kencang, saya yakin golput akan turun," kata Pramono usai mendampingi Bambang DH mencoblos di TPS 7 Kelurahan Pagesangan, Surabaya, Kamis, 29 Agustus 2013.
Ia memprediksi angka golput maksimal 40 persen dari total pemilih yang terdaftar. Adapun golput pada Pilgub Jatim 2008 sebanyak 46 persen dari total pemilih terdaftar. Daftar Pemilih Tetap Pilgub Jatim 2013 sebanyak 30.034.249 orang. Sementara DPT Pilgub Jatim 2008 sekitar 29 juta orang.
Saat Pilgub Jatim 2008, PDIP mengusung Sutjipto-Ridwan Hisjam. Pasangan ini gagal masuk putaran II karena suaranya kalah dari Soekarwo-Saifullah Yusuf dan Khofifah Indar Parawansa-Mujiono (KaJi). Pramono mengakui dukungan sosok Jokowi dan Ganjar Pranowo memberikan efek positif.
Calon Gubernur Jatim Bambang D.H mengaku optimistis memenangi ajang Pilkada Jawa Timur. Ihwal pilgub akan berlangsung berapa putaran, ia menjawab diplomatis. Menurut dia, empat pasangan calon mempunyai kesempatan sama menduduki tampuk kekuasaan birokrasi Jawa Timur. "Semua sama kuatnya," Bambang meyakinkan.
