TEMPO.CO, Jakarta -Wakil Kapolri Komisaris Jenderal Oegroseno meminta polisi yang bertugas di lapangan tidak gentar dengan adanya sejumlah kasus penembakan yang menyasar korps baju cokelat.
"Ibarat tentara saat perang, jika ada anggotanya yang tertembak mereka malah siaga. Selain itu moril seluruh anggota justru akan semakin meninggi untuk melindungi jiwa satu sama lain," ucap Oegroseno saat ditemui pada Halal bi Halal di Nelayan Seafood Restaurant, Pademangan, Jakarta Utara pada Minggu 25 Agustus 2013.
Saat ini, Oegroseno memastikan seluruh anggota polisi akan lebih awas dan waspada terhadap segala kemungkinan. Kesiagaan itu misalnya dengan membawa partner minimal dua orang saat bertugas.
Sebelumnya, empat anggota polisi ditembak kelompok orang tidak dikenal dalam kurun satu bulan. Penembakan pertama terjadi pada 27 Juli 2013 di Jalan Cireunde dengan korban anggota Polsek Gambir Ajun Inspektur Dua Fatah Saktiyono. Penembakan juga terjadi pada 7 Agustus terhadap anggota satuan Bina Masyarakat Polsek Cilandak Ajun Inspektur Satu Dwiyatno di Jalan Ciputat Raya.
Dua penembakan terakhir terjadi bersamaan terhadap anggota Polsek Pondok Aren pada 16 Agustus 2013 yaitu Brigadir Kepala Maulana dan Ajun Inspektur Dua Kus Hendratma.