49 Anggota DPR Ajukan Interpelasi Kepada Presiden

Reporter

Editor

Jumat, 5 November 2004 16:57 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Sebanyak 49 anggota DPR yang berasal dari enam fraksi akhirnya menandatangani pengajuan hak interpelasi kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Surat itu diserahkan kepada Ketua DPR Agung Laksono yang didampingi wakil ketua yaitu Zainal Ma'arif dan Sutarjo Soerjoguritno pada Jumat (5/11) siang. Ada tujuh perwakilan anggota yang menyerahkan yakni Effendy Choirie (Fraksi PKB), Yudi Chrisnandi (Golkar), Happy Bone (Golkar), Yoris Raweyai (Golkar), Edi Simbolon (PDIP), Permadi (PDIP) dan Djoko Edi Sucipto (PAN). Surat interpelasi yang dibacakan Yudi Chrisnandi berisi kondisi-kondisi yang mendasari pengajuan hak interpelasi. Diantaranya ketidakjelasan substansi surat Presiden Nomor R.41/Pres/10/2004 mengenai Pergantian Panglima TNI. Lalu kabar pertemuan Presiden Yudhoyono dengan pimpinan-pimpinan Fraksi di DPR yang memboikot persidangan DPR, yang diduga memunculkan kontroversi ketidaksediaan pemerintah menghadiri undangan rapat kerja komisi-komisi DPR. Adapun pertanyaan yang ingin ditanyakan kepada Presiden Yudhoyono melalui hakim interpelasi antara lain konsistensi presiden terhadap pernyataannya bahwa pemerintahannya merupakan kesinambungan pemerintahan sebelumnya. Apakah Presiden ingin menjadikan TNI sebagai alat kekuasaan politik pemerintahannya. Lalu relevansi, konsolidasi pemerintahan pascapemilu terhadap kesinambungan pimpinan TNI dan lain-lain. Djoko, anggota Fraksi PAN yang tergabung dalam Koalisi Kerakyatan mengatakan dirinya datang atas nama pribadi dan tidak membawa nama partai. Dia mau menandatangani interpelasi karena pengajuan surat tersebut reasonable. Menurutnya, hak interpelasi adalah hak anggota, jadi tidak perlu melapor kepada pimpinan fraksi. Berbeda dengan Alvin Lie saat dia ditarik dari posisinya sebagai Wakil Ketua Komisi VII karena jabatan itu mengatasnamakan PAN. Soetarjo menyayangkan sikap Presiden yang melarang menghadirkan Kepala Staf TNI AD Jenderal Ryamizard Ryacudu. Menurutnya, hal yang paling buruk yang mungkin terjadi akibat interpelasi adalah munculnya mosi tidak percaya kepada Presiden jika tidak segera introspeksi diri. Suliyanti-Tempo

Berita terkait

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

2 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

1 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

2 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

2 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

2 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

3 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

3 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

4 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

7 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

7 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya