Sejumlah WNI Korban selamat dari Kapal tenggelam di Tanjung Sedili, Johor, Malaysia (3/8). Kapal ini juga membawa 40 TKI Indonesia. (AP Photo/Malaysian Maritime Enforcement Agency)
Konsuler Kedutaan Besar Indonesia di Kuala Lumpur, Dino Nurwahyudin, mengatakan Suparmi bekerja sebagai pekerja rumah tangga di Malaysia sejak Februari 2013. “Kami mendapat keterangan dari Bapak Sumadi, suami dari Ibu Suparmi, yang juga bekerja di Malaysia,” kata Dino, Rabu, 21 Agustus 2013.
Saat ini, kata Dino, satuan tugas Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) KBRI Kuala Lumpur bersama Sumadi sedang menuju Rumah Sakit Besut, tempat disemayamkannya jasad Suparmi.
Judha Nugraha, anggota Satgas PWNI yang mendatangi tempat kejadian perkara, menjelaskan dari informasi awal yang diterimanya, penyebab meninggalnya Suparmi karena pecahnya pembuluh darah di bagian jantung. “Kami telah mengkonfirmasi Bapak Sumadi dan beliau mengatakan bahwa saat terakhir bertemu istrinya lebaran kemarin, Ibu Suparmi mengeluh sakit.”
Namun begitu, pihak KBRI akan tetap meminta hasil lengkap post-mortem dari pemeriksaan Suparmi. “Pihak rumah sakit memperkirakan hasil lengkap pemeriksaan dari laboratorium sekitar satu minggu,” ujar Judha.
Suparmi diperiksa polisi atas laporan majikannya yang curiga karena kehilangan uang sebanyak 5000 ringgit atau sekitar Rp 15 juta.