BIN Cari Bukti Penyadapan G20 di London  

Reporter

Editor

Pruwanto

Senin, 29 Juli 2013 16:42 WIB

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengadakan jumpapers usai menghadiri pertemuan puncak G 20 di Hotel Ritz Carlton, Washington DC, (16/11). TEMPO/Bambang Harymurti

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Intelijen Marciano Norman masih mencari bukti penyadapan dalam Konferensi Tingkat Tinggi G20 di London, termasuk pada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan delegasi. BIN masih menjalin komunikasi dengan mitra di tiga negara yang berkaitan dengan penyadapan.

"Kami tidak sepenuhnya percaya karena ini pemberitaan sepihak. Kami harus klarifikasi pihak lainnya," kata Marciano Norman di Kantor Presiden, Senin, 29 Juli 2013.

BIN masih mengumpulkan informasi dan penjelasan dari negara-negara yang diduga terlibat, yaitu Inggris, Amerika Serikat, dan Australia. Informasi penyadapan belum dapat diterima karena berasal dari salah satu agen yang membocorkan, Edward Snowden. (Baca: Snowden Beberkan Bukti Keterlibatan Microsoft)

"Pemberitaan dari KTT G20 London, April 2009. Ini sedang dalam proses," kata dia.

BIN berkukuh informasi penyadapan ini adalah keterangan sepihak yang masih membutuhkan pendalaman. Informasi mulai terkuak saat Edward mulai membocorkan data penyadapan pada awal Juni 2013. Penyadapan tersebut, menurut Norman, tidak hanya ditujukan kepada Indonesia, tetapi juga kepada negara peserta G20.

BIN juga belum mengadakan komunikasi dengan negara-negara lain hingga ada bukti kuat. Bila hasil penyelidikan BIN dan mitranya di luar negeri terbukti, BIN akan meminta Kementerian Luar Negeri untuk berkomunikasi dengan negara yang melanggar aturan informasi tersebut.

"Apabila penyadapan itu sengaja, negara yang menjadi delegasi pasti akan keberatan," kata Norman.

Pemerintah mengetahui informasi penyadapan terhadap presiden melalui dua media Australia, yaitu The Age dan The Sydney Morning Herald yang berada di bawah Fairfax Media. Dalam pemberitaannya dikabarkan bahwa pemerintah Australia mengambil keuntungan terhadap hasil penyadapan Indonesia oleh agen intelijen Inggris. (Baca: SBY Belum Tanggapi Penyadapan di G20 London )

Dalam dokumen yang diterimanya, Perdana Menteri Kevin Rudd memperoleh hasil penyadapan beberapa pemimpin Asia Pasifik, yaitu SBY, Perdana Menteri India Manmohan Singh, dan mantan Presiden China Hu Jintao.

FRANSISCO ROSARIANS

Topik Terhangat
Gempuran Buku Porno|
Anggita Sari | Bisnis Yusuf Mansur | Kursi Panas Kapolri | Bursa Capres 2014

Berita Terhangat

7 Pengacara Bermasalah versi ICW

Suap MA, KPK Bidik Pelaku Selain Mario dan Djodi

Rachell Dougall, Teman Ratu Narkoba Kerobokan?

Berita terkait

Gelar Nobar Laga Semifinal Piala Asia U-23 2024, BIN Sebut Perjalanan Timnas U-23 Indonesia Luar Biasa

6 hari lalu

Gelar Nobar Laga Semifinal Piala Asia U-23 2024, BIN Sebut Perjalanan Timnas U-23 Indonesia Luar Biasa

Setelah gagal ke final Piala Asia U-23 2024 usai dikalahkan Uzbekistan, timnas U-23 Indonesia kejar posisi ketiga demi tiket Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

11 hari lalu

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

Wakil Ketua Badan Itelijen Negara (BIN) I Nyoman Cantiasa mengapresiasi acara puncak Dharma Santi Nasional Hari Suci Nyepi Saka 1946.

Baca Selengkapnya

Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

13 hari lalu

Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

Selain 537 entitas pinjol ilegal, Satgas PASTI juga menemukan 48 konten penawaran pinjaman pribadi dan 17 entitas yang menawarkan investasi.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Menyatakan Bertanggung Jawab Atas Pembunuhan Seorang Intel BIN

32 hari lalu

TPNPB-OPM Menyatakan Bertanggung Jawab Atas Pembunuhan Seorang Intel BIN

Juru bicara TPNPB OPM Sebby Sambom, menyatakan pihaknya bertanggung jawab atas pembunuhan seorang intel BIN.

Baca Selengkapnya

Respons Yusril Soal Anggota Timnya Minta MK Panggil Kepala BIN

34 hari lalu

Respons Yusril Soal Anggota Timnya Minta MK Panggil Kepala BIN

Yusril mengatakan, anggotanya yang meminta agar MK memanggil Kepala BIN Budi Gunawan di sidang sengketa Pilpres 2024 adalah tindakan spontan.

Baca Selengkapnya

Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

52 hari lalu

Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

Menurut Usman Hamid, hasil penyelidikan tim pencari fakta sudah lengkap sehingga ia berharap Komnas HAM segera mengumumkan dalang pembunuhan Munir.

Baca Selengkapnya

Gara-gara Percakapan Telepon Bocor, Jerman dan Rusia Saling Tuduh

5 Maret 2024

Gara-gara Percakapan Telepon Bocor, Jerman dan Rusia Saling Tuduh

Ini adalah kedua kalinya dalam seminggu terakhir Moskow mengecam apa yang mereka lihat sebagai bukti niat Barat untuk menyerang Rusia secara langsung.

Baca Selengkapnya

Rusia Panggil Duta Besar Jerman Soal Rencana Bantuan Militer ke Ukraina

4 Maret 2024

Rusia Panggil Duta Besar Jerman Soal Rencana Bantuan Militer ke Ukraina

Kemlu Rusia memanggil Dubes Jerman untuk Moskow Alexander Graf Lambsdorff menyusul publikasi kebocoran penyadapan percakapan rahasia militer Jerman

Baca Selengkapnya

Selain ASN, TNI, dan Polri, Jokowi Juga Minta BIN Netral di Pemilu 2024

7 Februari 2024

Selain ASN, TNI, dan Polri, Jokowi Juga Minta BIN Netral di Pemilu 2024

Pernyataan Jokowi itu muncul setelah kritik yang disampaikan oleh Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Sukarnoputri soal netralitas TNI-Polri.

Baca Selengkapnya

Mantan Kabinda Papua Barat dan Eks Kepala BPN Sorong Jadi Tersangka Pemalsuan Sertifikat Tanah

4 Februari 2024

Mantan Kabinda Papua Barat dan Eks Kepala BPN Sorong Jadi Tersangka Pemalsuan Sertifikat Tanah

Polisi juga menetapkan istri eks Kepala BPN Sorong sebagai tersangka dalam kasus pemalsuan sertifikat tanah. Satu terlapor lain adalah seorang caleg.

Baca Selengkapnya