Kak Seto : Stop Kekerasan Pada Anak

Reporter

Sabtu, 27 Juli 2013 19:26 WIB

Ketua Bawaslu Nur H Sardini, Sekjen Komnas Anak Arist M Sirait, dan Ketua Komnas Anak Kak Seto di Gedung Bawaslu, Jakarta Pusat, Selasa (20/1). Komnas Anak meminta Bawaslu agar menolak anak turut dalam kampanye Pemilu. TEMPO/Wahyu Setiawan

TEMPO.CO, Jakarta -Peringatan Hari Anak Nasional 2013 di Gedung Smesco, Gatot Subroto, Jakarta diselenggarakan sejak tanggal 23 Juli, berakhir hari ini Sabtu 27 Juli 2013. Pesan moralnya masih sama, canangkan gerakan stop kekerasan pada anak.

Hal ini diungkapkan Kak Seto Mulyadi dalam temu wicara dan silaturahmi tema Indonesia Yang Ramah dan Peduli anak, Dimulai Dari Pengasuhan Dalam Keluarga, di Exhibition Hall, Smesco, Gatot Subroto, pada 26 Juli 2013.

Menurut Ketua Komnas Perlindungan Anak ini, kekerasan seperti sesuatu yang biasa dilakukan. Apapun selalu ribut,” Mulai dari pemilihan kepala daerah, atau pemilu,” ujarnya. Kekerasan melanda anak-anak bukan hanya masalah psikologis tapi juga fisik dan seksual. Seperti kasus ibu membunuh anak, ayah memperkosa anak perempuannya sendiri.

“Indonesia membutuhkan gerakan nasional anti kekerasan. Jangan sampai kekerasan, misalnya memukul itu dianggap biasa,” kata Kak Seto yang mendapat laporan setiap hari dalam tempo 10 hingga 15 menit terjadi kekerasan pada anak di tanah air.

Kak Seto menyatakan, kita semua harus ramah dan menyayangi anak. Ayah empat anak ini menegaskan, perlunya kekuatan hukum untuk mengadili pihak yang melakukan kekerasan kepada anak-anak. Ia menyayangkan perilaku satuan pamong praja yang mengejar-ngajar anak jalanan.

“Saya kira mendesak sekali pencanangan gerakan stop kekerasan. Harus dimulai dari presiden dan semuanya diingatkan kembali untuk memberlakukan UU Perlindungan anak,” katanya.

Maka diperlukan satuan tugas perlindungan anak mulai dari tingkat RT dan RW, sehingga tidak perlu hanya mengadu dan melaporkan ke Komnas Anak atau Komnas Perlindungan Anak Indonesia.

Penampilan grup band Smash menutup peringatan hari anak yang melibatkan kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), organisasi Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB) dan koran anak BERANI.

EVIETA FADJAR

Berita terkait

Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

13 hari lalu

Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

Terdakwa melalui kuasa hukumnya telah memutuskan untuk mengajukan banding atas vonis hakim. Akui pemerkosaan terhadap tiga santri dan jamaah.

Baca Selengkapnya

Menteri PPPA Apresiasi Program Binaan Pertamina di Sulsel

35 hari lalu

Menteri PPPA Apresiasi Program Binaan Pertamina di Sulsel

Kunjungan kerja Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia ke Provinsi Sulawesi Selatan menjadi momentum penting dalam mengapresiasi peran Pertamina dalam mendukung pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Baca Selengkapnya

Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

51 hari lalu

Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

KPAI meminta segera dibentuk Satgas Daerah dan Tim Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP).

Baca Selengkapnya

Viral Video Bullying di Balikpapan: Pelajar SMP Dijambak dan Ditinju, Kasus Ditangani Polisi

59 hari lalu

Viral Video Bullying di Balikpapan: Pelajar SMP Dijambak dan Ditinju, Kasus Ditangani Polisi

Dunia pendidikan Indonesia kembali tercoreng dengan kasus perundungan (bullying) siswa oleh rekan-rekannya

Baca Selengkapnya

Sudah Tetapkan Tersangka, Polisi Ungkap Motif Bullying di Binus School Serpong

1 Maret 2024

Sudah Tetapkan Tersangka, Polisi Ungkap Motif Bullying di Binus School Serpong

Polres Tangerang Selatan mengungkap motif di balik bullying atau perundungan di Binus School Serpong.

Baca Selengkapnya

Satu Tersangka Bullying di Binus School Serpong sudah Bukan Pelajar

1 Maret 2024

Satu Tersangka Bullying di Binus School Serpong sudah Bukan Pelajar

Polisi menetapkan 4 tersangka dan 8 Anak Berhadapan Hukum dalam kasus bullying di Binus School Serpong

Baca Selengkapnya

KPAI Minta Kasus Perundungan di Binus School Harus Dilakukan Secara Cepat

21 Februari 2024

KPAI Minta Kasus Perundungan di Binus School Harus Dilakukan Secara Cepat

Komisioner KPAI Diyah Puspitarini menyatakan akan mengawal secara transparan kasus perundungan geng Binus School ini.

Baca Selengkapnya

FSGI Imbau Masyarakat Jangan Sebar Video Perundungan Siswa Binus Serpong

20 Februari 2024

FSGI Imbau Masyarakat Jangan Sebar Video Perundungan Siswa Binus Serpong

FSGI mengimbau agar video perundungan itu tidak lagi disebarluaskan karena berpotensi ditiru oleh peserta didik lain.

Baca Selengkapnya

Korban Perundungan SMA Binus Serpong Bertemu KPAI dan PPA Tangsel, Menghindari Awak Media

20 Februari 2024

Korban Perundungan SMA Binus Serpong Bertemu KPAI dan PPA Tangsel, Menghindari Awak Media

Dalam pertemuan itu, KPAI memastikan korban bullying geng Binus School Serpong sudah mendapatkan pendampingan psikologis.

Baca Selengkapnya

Save the Children Minta 3 Kandidat Tak Lupakan Isu Kesejahteraan Anak di Debat Capres Besok

3 Februari 2024

Save the Children Minta 3 Kandidat Tak Lupakan Isu Kesejahteraan Anak di Debat Capres Besok

Tiga calon presiden yaitu Anies Baswedan, Prabowo, dan Ganjar Pranowo diminta tak melupakan isu kesejahteraan anak di debat capres terakhir besok.

Baca Selengkapnya