TEMPO.CO, Kerkade, Belanda - Wakil Gubernur Provinsi Banten Rano Karno mengungkapkan pernah terlintas untuk mundur dari jabatannya sebagai Wakil Gubernur Banten. Ia mengungkapkan keinginan mundur itu saat bertemu Dedi S. Gumelar alias Miing, anggota Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, yang saat ini bertarung untuk menjadi Wali Kota Tangerang awal Juli lalu.
“Saya merasa tidak dioptimalkan sebagai wakil gubernur,” kata Rano kepada Tempo di Kerkade, Belanda, Rabu, 24 Juli 2013.
Rano di Kerkade mendampingi kelompok marching band Gita Surosowan yang akan bertanding di World Music Contest 2013 pada Sabtu, 27 Juli 2013.
Lebih terperinci, Rano menjelaskan, niat untuk mundur itu ia cetuskan sebagai saran kepada Miing agar kalau nanti terpilih jadi Wali Kota Tangerang harus mampu bekerja sama dengan wakilnya. “Tidak seperti saya,” ujar artis terkenal tahun 1980-an itu.
Pekan lalu, Miing mengungkapkan ke media tentang keinginan Rano untuk mundur dari jabatannya karena tidak mendapatkan peran yang proporsional sebagai wakil gubernur dan dilarang berbicara ke media. Selain itu, selama setahun menjabat wakil gubernur, Rano baru 11 kali bertemu muka dengan Gubernur Ratu Atut Chosiah.
Namun Miing kesal karena media membelokkan penjelasannya menjadi Rano akan mundur dari jabatannya. “Bukan mundur, tapi terlintas di pikiran saya mau mundur,” ujarnya kepada Tempo, Selasa, 24 Juli 2013.
Miing pun berharap hubungan Gubernur dan Wakil Gubernur Banten seharmonis hubungan Jokowi-Ahok, Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta, dalam menjalankan pemerintahan. “Sebagai warga Banten, saya merindukan hubungan kerja yang harmonis di pemerintahan,” kata Miing.
Namun Ratu Atut membantah dirinya tidak memberikan peran yang proporsional kepada Rano. “Semua sudah Ibu berikan. Kecuali tugas gubernur yang memang tidak bisa diwakilkan,” ujar Atut.
LEA PAMUNGKAS (KERKADE, BELANDA) | WASI UL ULUM | MARIA RITA
