Pusat Vulkanologi Minta Status Gunung Merapi Dinaikkan

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Rabu, 24 Juli 2013 17:09 WIB

Gunung Merapi dilihat dari dusun Kalitengah Lor masih mengeluarkan asap putih setelah hujan abu di kecamatan Cangkringan, kabupaten Sleman, Yogyakarta, Senin (22/7). TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Surono menyarankan, status Gunung Merapi naik dari Aktif Normal menjadi Waspada atau satu tingkat di bawah Siaga. “Kenaikan status itu untuk sebagai bentuk peringatan dini bagi masyarakat,” ujar Surono, Rabu, 24 Juli 2013.

Tapi, katanya, peringatan dini bencana letusan gunung api dari normal sampai ke awas bukan untuk meramal waktu gunung akan meletus dan besaran letusannya. “Peringatan dini merupakan jembatan antara aktivitas gunung api dengan masyarakat disekitar," kata Surono.

Peringatan dini itu hanya jembatan yang dibangun guna menghubungkan aktivitas gunung api yang dapat membahayakan aktivitas masyarakat yang berada di sekitar gunung. Seperti pertanian, peternakan, wisata, dan penambangan pasir. “Peringatan dini itu dilakukan agar risiko bencana dapat diturunkan hingga seoptimal mungkin. Sehingga minim adanya korban, meskipun tidak sampai nol risiko,” ujarnya.

Dia menjelaskan, ada gunung api dalam status siaga, yang sudah, sedang, dan berpotensi meletus terus-menerus, seperti Gunung Lokon. Ada juga yang statusnya waspada tapi sering meletus, seperti Gunung Semeru dan Gunung Merapi. “Letusan gunung api tidak bisa diramal,” kata Mbah Rono, panggilan akrab Surono.

Dia mengingatkan, masyarakat jangan berpegang pada biasanya. Sebab, alam dapat berbuat tidak biasa. “Karena alam dapat mengakhiri proses keseimbangannya yang bergantung proses saat ini, tak harus sama dengan masa lalu yang dianggap biasanya,” ujar Surono.

Gunung Merapi melontarkan asap tebal setinggi 1000 meter yang mengakibatkan hujan pasir panas dan abu di sejumlah wilayah sekitarnya pada Senin dini hari, 22 Juli 2013. Pada 23 Juli 2013, data kegempaan Gunung Merapi mencatat, pukul 00.00-19.00 WIB terjadi 2 kali embusan selama 30 detik. "Aktivitas Merapi rendah, ada rekomendasi agar masyarakat di sekitar Merapi tetap tenang," kata Lasiman Pecut, petugas pengamatan Gunung Merapi di Kaliurang, Sleman.

MUH SYAIFULLAH

Topik Terhangat
Bayi Kate Middleton | Front Pembela Islam | Bisnis Yusuf Mansur | Aksi Chelsea di GBK | Daging Sapi Impor

Berita terkait:
Dishub Dituding Biarkan Metromini Langgar Aturan
Satu Korban Metromini Maut Meninggal
Hamzah Haz Dukung Jokowi Nyapres

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

11 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

14 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

17 hari lalu

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

Sleman menggelar sejumlah atraksi, mulai dari kesenian tradisional hingga pentas musik pada 13 hingga 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

33 hari lalu

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

Pasar takjil di Kaliurang lereng Gunung Merapi akan diubah menjadi Festival Kuliner Kaliurang selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

34 hari lalu

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

Pemudik dan wisatawan diminta cermat memilih jalur yang aman saat ke Sleman, Yogyakarta, tak semata mengandalkan Google Maps.

Baca Selengkapnya

Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

43 hari lalu

Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

Wisatawan yang berencana melancong ke Yogyakarta pekan ini diprediksi dapat menikmati kondisi cuaca yang lebih cerah dibanding pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

50 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

55 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

58 hari lalu

Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas. Tiga dari tujuh awan panas guguran tadi sore jarak luncurnya melampaui 2.000 meter.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

58 hari lalu

Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

Gunung Merapi kembali erupsi dan mengeluarkan awan panas guguran sebanyak tujuh kali pada Senin sore. Awan panas menuju arah barat daya.

Baca Selengkapnya