Warga Yogya Adukan Distribusi Beras Miskin

Reporter

Selasa, 23 Juli 2013 16:59 WIB

Beras untuk orang miskin. Tempo/Andri Prasetyo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Warga Yogyakarta, kemarin, mengadu ke Dewan Perwakilan Rakyat DIY mengenai pembagian beras miskin yang tidak tepat sasaran. Mereka rata-rata adalah anggota Gabungan Kelompok Tani.

Direktur lembaga swadaya masyarakat Institute for Promoting Sustainable Livehood Aproach (Improsula), Sarijo, mengatakan distribusi beras miskin di lapangan menimbulkan berbagai persoalan. Beberapa di antaranya tidak tepat sasaran karena data tidak diperbarui.

Selain itu, jumlah beras miskin yang diterima rumah tangga sasaran tidak sesuai. Beras berwarna kuning dan berkutu. Waktu pembagiannya pun kerap terlambat dari jadwal sehingga warga kesulitan mengatur keuangan. Sebab, tidak semua rumah tangga sasaran siap dengan uang tebusan beras miskin itu.

Dia menyayangkan pemerintah pusat mendistribusikan raskin itu dari Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur. Padahal, DIY tergolong surplus beras, mencapai 85.135 ton per tahun. Dia mengusulkan agar daerah mengelola sendiri pengadaan raskin supaya bisa langsung mengawasi distribusi. “Kami minta raskin dikelola sendiri di daerah. Bantuan itu mestinya dalam bentuk anggaran saja,” kata dia, Selasa, 23 Juli 2013.

Menurut Sarijo, jumlah penerima raskin di DIY pada 2012 mencapai 282.270 rumah tangga sasaran, tersebar di semua desa dan kelurahan di DIY. Anggaran pengadaan dan distribusi raskin di DIY selama satu tahun mencapai Rp 424,7 miliar.

Ketua Komisi B DPRD DIY, Gatot Setyo Susilo, mengatakan hasil tinjauan di lapangan menunjukkan banyak persoalan saat raskin didistribusikan. Komisi B menemukan kualitas beras yang tak layak konsumsi, misalnya berkutu.

Anggota Dewan juga menemukan kelompok masyarakat tertentu yang menampung raskin untuk dijual. Padahal, distribusi raskin bertujuan untuk membantu warga yang tidak mampu. “Raskin kebanyakan dijual, bukan untuk dikonsumsi,” katanya.

Menurut Gatot, raskin tergolong program pemerintah pusat, sehingga Dewan tidak bisa mengawasi anggaran melalui mekanisme APBD.

Dewan akan berkomunikasi dengan Kementerian Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat tentang usulan pengelolaan raskin di daerah. Dewan juga akan menyampaikan saran warga agar raskin didatangkan dari lokal atau daerah tempat distribusi. “Program bantuan dari pusat mestinya menyesuaikan kebutuhan daerah,” katanya.

SHINTA MAHARANI

Berita terkait

Buwas: Jutaan Ton Beras Bulog Terancam Membusuk

21 Juni 2019

Buwas: Jutaan Ton Beras Bulog Terancam Membusuk

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, jutaan ton beras yang tersimpan di gudang Bulog tinggal menunggu waktu untuk membusuk.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Pembagian Rastra Dipercepat, Bulog Akan Kalang Kabut

2 Maret 2018

Jokowi Minta Pembagian Rastra Dipercepat, Bulog Akan Kalang Kabut

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta distribusi bantuan beras sejahtera (rastra) pada Maret 2018 dilakukan di awal bulan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Beras untuk 15 Juta Warga Tak Telat walau Sehari

5 Desember 2017

Jokowi Minta Beras untuk 15 Juta Warga Tak Telat walau Sehari

Presiden Jokowi meminta penyaluran program bantuan beras untuk 15 juta warga masyarakat tak telat walau hanya sehari.

Baca Selengkapnya

Raskin Bau dan Berkutu? Ini Solusi Wakil Bupati Banjarnegara

6 Juli 2015

Raskin Bau dan Berkutu? Ini Solusi Wakil Bupati Banjarnegara

Bila sampai menemukan beras dengan yang tak layak makan, apalagi berkutu dan bau, masyarakat harus berani menolak.

Baca Selengkapnya

Jelang Ramadan, Penyaluran Raskin Dikebut  

13 Mei 2015

Jelang Ramadan, Penyaluran Raskin Dikebut  

Saat ini Bulog masih terus menyerap beras petani.

Baca Selengkapnya

Beras Miskin Tidak Layak Konsumsi Ditolak Warga

11 Mei 2015

Beras Miskin Tidak Layak Konsumsi Ditolak Warga

Kualitas beras ebanyak 3 toj itu buruk, karena berbau dan berwarna kuning.

Baca Selengkapnya

Bau Apek, Sumenep Tolak Beras Miskin dari Bulog Jatim

16 April 2015

Bau Apek, Sumenep Tolak Beras Miskin dari Bulog Jatim

Sesuai surat edaran Gubernur Jawa Timur beras jatah warga
miskin Sumenep sebanyak 1.745 ton per bulan. Jatah itu untuk
116.378 rumah tangga sasaran.

Baca Selengkapnya

JK Jamin Subsidi Raskin Berlanjut  

7 Maret 2015

JK Jamin Subsidi Raskin Berlanjut  

Harga beras diklaim berangsur turun sebagai dampak operasi pasar beras dan beras murah untuk rakyat miskin.

Baca Selengkapnya

Harga Beras Melonjak, Pemerintah Parepare Bagikan Raskin

25 Februari 2015

Harga Beras Melonjak, Pemerintah Parepare Bagikan Raskin

Harga beras akan normal kembali pada Maret mendatang.

Baca Selengkapnya

Cek Mutu Raskin, Rini Blusukan ke Gudang Bulog

10 Januari 2015

Cek Mutu Raskin, Rini Blusukan ke Gudang Bulog

Menurut Rini, mutu raskin dipengaruhi juga oleh cara penyimpanannya di gudang.

Baca Selengkapnya