Rusuh Nabire, Ketua Panitia Tinju Jadi Tersangka  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 18 Juli 2013 16:45 WIB

Sejumlah petugas kepolisian berjaga di luar stadion dimana belasan orang tewas dalam aksi penyerbuan setelah sejumlah penonton rusuh karena kalahnya petinju lokal mereka, di Nabire, Papua, Senin (15/7). AP

TEMPO.CO, Jayapura - Kepolisian Daerah Papua menetapkan satu orang tersangka dalam kasus rusuh pertandingan tinju di Kabupaten Nabire. Tersangka adalah Nabertus Yeimo yang merupakan Ketua Panitia Penyelenggaran Pertandingan Tinju Bupati Cup.

Menurut Kapolda Papua, Inspektur Jenderal Polisi Tito Karnavian, panitia diduga melanggar Pasal 39 dan 89 KUHP ayat 2, Juncto Pasal 51 UU Nomor 3/2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional.

Menurut Tito, dalam Pasal 89 KUHP ayat 2, menyatakan jika tak ada izin dan tak ada rekomendasi, lalu kemudian timbul gangguan kerusakan atau keselamatan pihak lain terancam, maka ancaman pidananya dikenakan hukuman penjara 5 tahun dan denda Rp 5 miliar. "Jadi ini yang dikenakan ke penyelenggara pertandingan. Sebab, kami duga mereka tak ada izin dan rekomendasi," katanya, Kamis sore, 18 Juli 2013.

Sementara menurut Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua, Komisaris Besar I Gede Sumerta Jaya, para panitia lalai dan tak memiliki rekomendasi dari induk cabang olahraga yang dilombakan. "Terus mereka belum mengantongi izin keramaian, tapi kegiatan itu sudah dilaksanakan," katanya ke wartawan di Kota Jayapura, Papua, Kamis sore, 18 Juli 2013.

Selain itu, kata Sumerta, dari hasil penyelidikan sementara polisi, sarana prasarana pertandingan tak memadai. Mereka juga lalai mengantisipasi kejadian yang terjadi, misalnya di gedung itu ada lima pintu keluar, tapi yang dibuka saat itu hanya satu pintu, sedangkan penonton yang hadir saat itu sudah membludak.

Kemudian panitia juga tumpang-tindih susunan kepanitiaannya. Ada satu orang menjabat tiga tugas, seperti sebagai tukang tiket dan juga sebagai bendahara, bahkan dia juga sebagai hakim pertandingan. Jadi, kata Sumerta, kemungkinan tersangkanya bertambah. "Hingga kini, 17 saksi telah dibuatkan berita acara pemeriksaannya dan 20-an lainnya masih dalam tahap diinterogasi," katanya.

Kepolisian setempat mengklaim, pasca-rusuh, situasi di Nabire telah kondusif. Polisi bersama pemerintah daerah setempat telah melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh untuk mengantisipasi situasi di sana.

Peristiwa tinju maut Nabire terjadi pada Minggu malam, 14 Juli 2013. Sebanyak 18 orang meninggal dunia akibat terinjak-injak. 30-an di antaranya luka-luka. Pertandingan tinju yang digelar oleh pemerintah kabupaten setempat dilaksanakan dalam rangka pekan olahraga kabupaten.




CUNDING LEVI

Berita Terpopuler:

LHI Akhirnya Akui Telepon Suswono Soal Daging

Investasi Ustadz Yusuf Mansur Dipermasalahkan

Taliban: Dear Malala, Ini Sebab Kami Membunuhmu
Dahlan: Bisnis Yusuf Mansur Sensitif
Pengamat: Prabowo Militer yang Jago Bicara, tapi..




Berita terkait

Puluhan Turis Australia Terkatung-katung di Kaledonia Baru

8 jam lalu

Puluhan Turis Australia Terkatung-katung di Kaledonia Baru

Sekitar 30 turis Australia terkatung-katung di Kaledonia Baru menunggu kesempatan untuk bisa keluar dari negara itu dengan aman usai pecah kerusuhan

Baca Selengkapnya

Orang Jawa Banyak Jadi Penduduk di Kaledonia Baru yang Kini Dilanda Kerusuhan

1 hari lalu

Orang Jawa Banyak Jadi Penduduk di Kaledonia Baru yang Kini Dilanda Kerusuhan

Mayoritas penduduk Kaledonia Baru adalah orang Jawa. Kini kolonial Prancis tersebut sedang dilanda kerusuhan terburuk dalam 30 terakhir.

Baca Selengkapnya

Kaledonia Baru Dilanda Kerusuhan Massal, Prancis Tetapkan Keadaan Darurat

2 hari lalu

Kaledonia Baru Dilanda Kerusuhan Massal, Prancis Tetapkan Keadaan Darurat

Prancis memberlakukan keadaan darurat di Kaledonia Baru menyusul kerusuhan yang menewaskan anggota polisi.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kerusuhan Berbau Rasial 13 Mei 1969 di Malaysia

5 hari lalu

Kilas Balik Kerusuhan Berbau Rasial 13 Mei 1969 di Malaysia

Inilah peristiwa kerusuhan massal nan kelam di Malaysia yang menewaskan sedikitnya 184 Orang

Baca Selengkapnya

Kerusuhan 13 Mei 1969 Terjadi di Malaysia dan Penjarahan 13 Mei 1998 di Indonesia Jadi Kenangan Kelam

5 hari lalu

Kerusuhan 13 Mei 1969 Terjadi di Malaysia dan Penjarahan 13 Mei 1998 di Indonesia Jadi Kenangan Kelam

Indonesia dan Malaysia punya kenangan kelam pada kerusuhan dan penjarahan pada 13 Mei, pada 1969 dan 1998. Berikut kejadiannya.

Baca Selengkapnya

Cara Menangani Gejala PTSD yang kerap Dialami Setelah Mengalami Trauma

5 hari lalu

Cara Menangani Gejala PTSD yang kerap Dialami Setelah Mengalami Trauma

Seseorang akan berusaha sekeras mungkin untuk menghindari tempat, situasi, benda, dan orang yang mengingatkannya akan peristiwa trauma tersebut.

Baca Selengkapnya

Ibu Kota Haiti Chaos: Crazy Rich dan Toko Dirampok, Mayat Bergelimpangan di Jalanan

19 Maret 2024

Ibu Kota Haiti Chaos: Crazy Rich dan Toko Dirampok, Mayat Bergelimpangan di Jalanan

Haiti dilanda kerusuhan setelah geng kriminal menguasai negara ini dan memaksa perdana menteri Ariel Henry mundur.

Baca Selengkapnya

Bawaslu RI Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada 2024, Kerusuhan Selalu Ada

15 Maret 2024

Bawaslu RI Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada 2024, Kerusuhan Selalu Ada

Bawaslu RI menyebut potensi kerawanan Pilkada 2024 dikarenakan persaingan yang sangat tinggi antarcalon kepala daerah.

Baca Selengkapnya

Situasi Makin Kacau, Geng Kriminal Haiti Ancam Perang Saudara Jika PM Tak Mundur

9 Maret 2024

Situasi Makin Kacau, Geng Kriminal Haiti Ancam Perang Saudara Jika PM Tak Mundur

Haiti dikuasai geng kriminal yang mengancam akan melakukan pembantaian massal jika Perdana Menteri Ariel Henry tak mundur dari jabatannya.

Baca Selengkapnya

34 Terdakwa Kerusuhan Aksi Bela Rempang Dituntut Beragam, Dari 3 Bulan Sampai 10 Bulan

4 Maret 2024

34 Terdakwa Kerusuhan Aksi Bela Rempang Dituntut Beragam, Dari 3 Bulan Sampai 10 Bulan

Kerusuhan di Pulau Rempang antara warga dan aparat pecah pada 7 Agustus 2023. Warga menolak pengukuran lahan yang dilakukan pemerintah

Baca Selengkapnya