Umat Islam di Malang Tuntut Tempat Hiburan Ditutup

Reporter

Senin, 8 Juli 2013 18:55 WIB

Sejumlah massa ormas Islam saat melakukan sweeping dan sosialisasi penutupan tempat hiburan, di kawasan jalan Diponegoro, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (17/7). Sosialisasi ini sebagai anjuran penutupan tempat hiburan malam menyambut bulan Ramadan. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Malang - Sekitar 900 umat Islam berunjukrasa menuntut penutupan tempat hiburan malam dan pembatasan minuman keras. Dalam aksinya pengunjukrasa yang tergabung dalam Barisan Satri dan Masyarakat Muslim Malang Raya ini menutup Jalan Raya Tugu depan Balaikota Malang, Senin 8 Juli 2013. "Tutup segala tempat hiburan selama bulan puasa," kata koordinator aksi Muhammad Ghozali dalam orasinya.

Mereka meminta pemerintah agar bersikap tegas terhadap segala bentuk kemaksiatan selama bulan suci Ramadhan. Jika pemerintah tak menghiraukan tuntutan itu massa mengancam akan menuntup paksa tempat hiburan malam secara sepihak.

Pengunjukrasa juga mendesak agar pemerintah mengambil sikap tegas terhadap maraknya penjualan minuman keras di minimarket. Apalagi menjual minuman keras dilarang sesuai Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 5 tahun 2006. "Prakteknya banyak supermarket yang menjual miras, ini jelas melanggar peraturan daerah," kata dia.

Selain tidak sesuai peraturan daerah, penjualan minuman keras juga melanggar Peraturan Presiden nomor 3 tahun 1997. Penjualan minuman keras dikecualikan bila dilakukan di tempat khusus, yakni hotel, bar, restoran dan tempat yang sudah ditetapkan oleh kepala daerah. "Peraturannya sudah jelas tapi masih banyak yang dilanggar," kata Ghozali.

Ghozali memberi tenggat sampai bulan puasa. Bila masih banyak pelanggaran terhadap penjualan minuman keras massa mengancam akan melakukan aksi penertiban dengan melibatkan unsur kepolisian, Majelis Ulama Indonesia dan Forum Kerukunan Umat Beragama.

Aksi massa tersebut didukung oleh berbagai organisasi masyarakat seperti Jamaah Hidayatullah, Jamaah Ansharut Tauhid dan sejumlah jamaah lain di Malang. Mereka membetangkan poster dan spanduk bertuliskan "Wahai wanita muliakan dirimu dengan menutup aurat"; "Berantas kemaksiatan, raih kemulyaan"; "Tutup tempat maksiat"; "Jangan nodai bulan Ramadan dengan kemaksiatan".

Juru bicara Pemerintah Kota Malang, Ade Herawanto menyatakan menerima aspirasi massa. Mengenai penjualan miras katanya, disesuaikan dengan mekanisme dan aturan yang berlaku. "Selama bulan puasa tempat hiburan ditutup sesuai peraturan wali kota," katanya.

EKO WIDIANTO

Topik Terhangat
Karya Penemu Muda
| Bursa Capres 2014 | Ribut Kabut Asap | Bencana Aceh


Baca juga:

Sambut Ramadan, Peziarah Makam Gus Dur Meningkat

Haidar: Mari Jadikan Puasa Kita Puasa Spiritual

Menteri Agama: Ada Kemungkinan Awal Puasa Berbeda

Awal Ramadan, Gontor Tak Tunggu Pemerintah

Berita terkait

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

2 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

9 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

9 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

10 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

15 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

16 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

16 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

16 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

16 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

45 hari lalu

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

Begini suasana di kawasan Gedung KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya