TEMPO Interaktif, Jakarta: Konsulat Jenderal Republik Indonesia Los Angles belum bisa memastikan informasi tentang penangkapan Adrian Herling Waworuntu oleh Federal Biro Investigation (FBI). ?Belum pasti. Masih di cek dan recek dahulu,? kata Kepala Bidang Konsuler Cicilia Rusdiharini saat dihubungi Tempo lewat sambungan telepon internasional pada Kamis (14/10) pukul 21.30 Wib. Kabar tertangkapnya Adrian, konsultan Gramarindo Grup, di Los Angeles memang merebak. Adrian yang menjadi otak pembobolan Bank BNI senilai Rp 1,7 triliun tidak diketahui rimbanya sejak bulan lalu. Polisi yang selama ini tidak melakukan penahanan, baru belakangan tergerak untuk mengejarnya. Mabes Polri berjanji memberikan uang Rp 1 miliar bagi siapapun yang bisa memberikan informasi keberadaan Adrian, yang pernah terlibat kasus Bank Pasific beberapa tahun lalu. Menurut Cicilia, pihaknya belum bisa memberikan keterangan mengenai Adrian, sebelum melakukan pengecekan kepada pihak-pihak terkait. ?Saya harus mengecek dahulu. Kalau saya bilang iya dan ternyata tidak, ini kan masalah,? ujarnya. Dia tidak mau menjelaskan apakah sudah menerima informasi dari pihak FBI atau belum. ?Kasus ini masih terlalu dini. Saya belum bisa memberikan keterangan,? ujarnya. Namun dia berjanji akan segera memberikan keterangan jika sudah mempunyai informasi yang lengkap. (Muchamad Nafi)