Koalisi LSM Desak KPK Segera Tanggani Dugaan Korupsi di KPU

Reporter

Editor

Senin, 11 Oktober 2004 18:50 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Koalisi lembaga swadaya masyarakat untuk Pemilu Bersih dan Berkualitas mendesak Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi segera menindaklanjuti laporan dugaan korupsi senilai Rp 381 miliar di Komisi Pemilihan Umum. Koalisi menilai, sejak dugaan korupsi di KPU dilaporkan ke KPK 11 Agustus 2004 lalu, tidak ada kemajuan yang berarti. "Kehadiran kami untuk mempertanyakan tindak lanjut KPK atas pengaduan kami," kata Hermawanto, anggota Koalisi LSM Pemilu Bersih dan Berkualitas dari wakil LBH Jakarta, Senin(11/10), di kantor KPK Jakarta. Menurutnya, pihak koalisi pada 8 September 2004 juga telah mendatangi kantor BPK mengenai audit dana KPU. Saat itu, BPK mengaku telah merampungkan audit dana KPU dan akan segera mengirimkan hasil investigasi audit ke KPK.Sebelumnya, Ketua KPK, Tauefiequrrahman Ruki, Kamis(7/10) pada wartawan menyatakan sedang menunggu audit dana pemilu KPU yang dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan(BPK).Menurut anggota Koalisi, Arif Nur Alam, KPK seharusnya tidak menunggu hasil audit BPK, melainkan melakukan penyelidikan sendiri. Selaian itu, BPK seharusnya setiap tiga bulan harus melakukan audit terhadap dana yang dimiliki KPU. Koalisi LSM untuk Pemilu Bersih dan Berkualitas ynag beranggotakan LBH Jakarta, FORMAPPI, IPW, KIPP Indonesia, menawarkan diri pada KPK untuk membantu mempercepat audit dana KPU.Anggota Koalisi diterima Deputi Bidang Pengawasan Internal dan Pengaduan Masyarakat, Junino Jahja. KPK menurut dia, sedang menunggu proses yang dilakukan oleh BPK. "Pada 25 Agustus yang lalu, pimpinan KPK telah meminta BPK melaporkan pada KPK bila ada temuan sementara," kata dia. Namun, sampai saat ini KPK belum menerima hasil laporan sementara BPK. Pihaknya mengaku tidak dapat memaksa BPK untuk segera melaporkan hasilnya. Selain itu, BPK, lanjut Junino, saat ini sedang menunggu jawaban dari KPU atas audit dana pemilu.KPK lanjut Junino juga sedang mempelajari, menginventarisir, dan membandingkan data yang ada di KPK. Selain data yang berasal dari laporan Koalisi, KPK juga meminta data sandingan pada KPU. "Di dalam kami juga bekerja mengumpulkan informasi, namun kami tidak bisa mengumumkan," kata dia. KPK juga berjanji dalam satu atau dua hari akan menyurati BPK untuk meminta laporan audit dana pemilu.Sutarto - Tempo

Berita terkait

Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

41 hari lalu

Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

Hakim juga menjatuhkan pidana denda kepada seluruh terdakwa PPLN Kuala Lumpur itu masing-masing sebesar Rp 5 juta.

Baca Selengkapnya

KIP Uji Konsekuensi Informasi Data Pemilu KPU Pekan Depan

57 hari lalu

KIP Uji Konsekuensi Informasi Data Pemilu KPU Pekan Depan

Yayasan Advokasi Hak Konstitusional Indonesia (YAKIN) meminta informasi real count (hitung nyata) dalam bentuk data mentah seperti file nilai dipisah

Baca Selengkapnya

Ricuh di Bawaslu Papua Karena Dugaan Kecurangan Suara, Wakapolres Yalimo Terkena Lemparan Batu

1 Maret 2024

Ricuh di Bawaslu Papua Karena Dugaan Kecurangan Suara, Wakapolres Yalimo Terkena Lemparan Batu

Sekelompok massa menyerang Kantor Bawaslu Papua karena mereka menduga ada kecurangan suara saat rapat pleno di Distrik Abenaho.

Baca Selengkapnya

Tim Advokasi Peduli Pemilu: Pemilu 2024 Jadi Pementasan Nepotisme di Panggung Demokrasi Indonesia

1 Maret 2024

Tim Advokasi Peduli Pemilu: Pemilu 2024 Jadi Pementasan Nepotisme di Panggung Demokrasi Indonesia

Tim Advokasi Peduli Pemilu melakukan uji materi terhadap UU Pemilu agar penguasa tidak lagi sewenang-wenang saat pemilu.

Baca Selengkapnya

Pemilu 2024 Tingkatkan Kecemasan dan Depresi, Begini Rinciannya

28 Februari 2024

Pemilu 2024 Tingkatkan Kecemasan dan Depresi, Begini Rinciannya

Penelitian menemukan Pemilu 2024 berpengaruh terhadap meningkatnya risiko gangguan kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi pada masyarakat.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Komeng, Perolehan Suara Sejumlah Artis Kalahkan Politisi Berpengalaman. Siapa Saja Mereka?

20 Februari 2024

Bukan Hanya Komeng, Perolehan Suara Sejumlah Artis Kalahkan Politisi Berpengalaman. Siapa Saja Mereka?

Sejumlah artis pendatang baru di politik ungguli politisi pengalaman. Ada Komeng, Verrell Bramasta dan lainnya.

Baca Selengkapnya

Tugas dan Wewenang Komeng Jika jadi Anggota DPD

16 Februari 2024

Tugas dan Wewenang Komeng Jika jadi Anggota DPD

Perolehan suara Komeng melesat di pemilihan DPD. Apa saja tugas dan fungsinya jika terpilih?

Baca Selengkapnya

Masih Adakah Kemungkinan Putaran Kedua Pilpres 2024? Ini Ketentuannya

15 Februari 2024

Masih Adakah Kemungkinan Putaran Kedua Pilpres 2024? Ini Ketentuannya

Melihat hasil quick count Pemilu 2024, masih adakah kemungkinan putaran kedua Pilpres 2024? Berikut ini penjelasan lengkap terkait ketentuannya.

Baca Selengkapnya

Begini Syarat Pilpres Dua Putaran dan Skenario Tahapannya

14 Februari 2024

Begini Syarat Pilpres Dua Putaran dan Skenario Tahapannya

Salah satu opsi yang mungkin terjadi dalam Pemilu Pilpres 2024 adalah pelaksanaan pemungutan suara dua putaran. Ini syarat pilpres dua putaran.

Baca Selengkapnya

Tren Mantan Atlet Jadi Caleg di Pemilu 2024, Ini Kata Menpora Dito Ariotedjo

14 Februari 2024

Tren Mantan Atlet Jadi Caleg di Pemilu 2024, Ini Kata Menpora Dito Ariotedjo

Apa kata Menpora Dito Ariotedjo soal kehadiran sejumlah mantan atlet Tanah Air sebagai calon anggota legislatif di Pemilu 2024?

Baca Selengkapnya