TEMPO Interaktif, Jakarta:Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menyerukan agar konfigurasi Koalisi Kebangsaan dan Koalisi Kerakyatan jangan sampai dilanggengkan, dipermanenkan, atau diabadikan. Sebab jika itu terjadi, ia khawatir akan tercipta suasana berkompetisi. Seolah-olah kita harus selalu berhadap-hadapan, tuturnya pada wartawan, Senin (11/10), seusai serah terima jabatan Presiden sementara Partai Keadilan Sejahtera kepada Tifatul Sembiring. Hidayat mengatakan bahwa anggota Koalisi Kerakyatan sepenuhnya tahu bahwa keberadaan mereka bukan untuk polarisasi, apalagi memonopoli kekuasaan. Tetapi untuk menghadirkan dinamika berpolitik, kemudian memunculkan alternatif pilihan yang bisa ditampilkan ke publik, ujarnya. Ia membandingkan rakyat yang tidak lagi mempermasalahkan siapa memilih siapa. Mereka (rakyat), kata Hidayat, bisa berada di mana saja dengan cara yang sangat aman dan damai. Mestinya mereka yang ada di majelis atau di dewan bisa lebih arif daripada rakyat, ujarnya.Menurut dia, biarkan tetap ada partai, fraksi, polisi, DPR dan MPR. Tapi jangan sampai pengkotakan dalam koalisi diabadikan dalam bentuk kontraproduktif. Tapi lebih pada yang mendewasakan berpolitik, tuturnya. Ia mengaku berkata demikian bukan ingin menghilangkan koalisi, karena ia sendiri tidak punya kewenangan untuk itu. Tapi, ia hanya mengimbau para wakil rakyat untuk tidak terjebak dalam polarisasi kekuasaan. Kenapa kita harus melanggengkan hal-hal yang tidak ada dalam tingkat rakyat, yang memberi mandat pada kita? ujarnya. RR. Ariyani Tempo