Menteri Dilarang Keluar Kota, Bagaimana Suswono?
Selasa, 25 Juni 2013 09:49 WIB
TEMPO.CO, Jakarta-- Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Amir Syamsuddin mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta para menteri Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II untuk tidak bepergian ke luar kota. Menurut Amir, Presiden meminta agar para menteri berkonsentrasi pada pekerjaannya pasca-kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi dan pemberian dana Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM). "Tak hanya ke luar kota, tapi juga tidak perlu ke luar negeri," ujarnya kepada Tempo.
Beredar kabar bahwa pelarangan tersebut berkaitan dengan rencana reshuffle (perombakan) kabinet. Sejumlah posisi menteri disebut-sebut akan diganti atau ditukar. Namun Amir, saat dimintai konfirmasi, mengaku tidak tahu tentang hal itu. "Belum ada informasi," kata dia. Amir menegaskan, jika pun ada reshuffle, hal tersebut merupakan hak prerogatif presiden.
Juru bicara Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha, mengatakan para menteri dilarang bepergian karena harus memantau langsung program BLSM sehubungan dengan kenaikan harga BBM. Para menteri, ujarnya, diminta untuk tetap berada di Indonesia bila tidak ada kepentingan khusus di luar negeri. Larangan juga diberlakukan untuk bepergian ke luar kota, kecuali jika ada keperluan tugas atau sudah mendapat izin.
Menurut Julian, pelarangan tersebut berlaku sampai situasi pasca-kenaikan harga BBM menjadi normal kembali. "Kami juga mengharapkan jangan sampai terjadi kisruh di masyarakat," ujarnya kemarin.
Soal rumor reshuffle kabinet, kata dia, akan ada penjelasan lebih lanjut. "Yang beredar saat ini hanya spekulasi."
Sekretaris Sekretariat Gabungan Partai Koalisi, Syariefuddin Hasan, mengatakan nasib Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di koalisi akan ditentukan dalam dua pekan. "Tunggu saja 1-2 minggu ini, kami sedang fokus program BLSM dan pengendalian harga. Ini yang menjadi prioritas," ujarnya di sela acara Temu Karya Nasional Relawan PMI di Seloredjo, Malang, kemarin.
Menurut Syarief, PKS sebetulnya sudah menentukan posisinya, apakah sebagai partai koalisi atau di luar koalisi. "Mereka kan kemarin sudah jelas. Berbeda dengan koalisi."
Syarief membantah anggapan bahwa tidak diikutsertakannya Menteri Pertanian Suswono meninjau pembagian BLSM sebagai sinyal dia akan didepak dari kabinet. "Saya tidak tahu. Mungkin pengaturannya saja. Yang mengatur Menkokesra," ujarnya. Hingga kini, Syarief menegaskan, belum ada pembicaraan soal reshuffle. "Itu kewenangan Presiden." Menteri Suswono adalah kader PKS di kabinet.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Suswono menyatakan dirinya mendapat giliran meninjau penyerahan BLSM pada Juli mendatang. Sedangkan dua rekan Suswono di kabinet, Menteri Sosial Salim Segaf Al-Jufri serta Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring, masing-masing ikut membagikan BLSM di Kota Makassar dan Kota Medan.
ALI NY | SUKMA NL | ANGGA SUKMA WIJAYA | RIZKI PUSPITA SARI
Berita Terpopuler Lainnya:
Ditanya Vitalia dan Maharani, Fathanah: Ha ha ha
Patung Mesir Kuno Bergerak di Museum Manchester
Luthfi Hasan Nikahi Darin Mumtazah pada 2012
Farhat Abbas: Bastian Coboy Junior Harus Minta Ma