Anak Warga Ahmadiyah Terancam Sulit Sekolah

Reporter

Jumat, 21 Juni 2013 16:59 WIB

Penampungan Jamaah Ahmadiyah di Asrama Transito Mataram, NTB. TEMPO/ Supriyanto Khafid

TEMPO.CO, Mataram - Delapan anak dari keluarga penganut Ahmadiyah di penampungan Asrama Transito Mataram, Nusa Tenggara Barat, terancam tidak bisa sekolah. Mereka tidak memiliki akta kelahiran sebagai persyaratan masuk sekolah dasar.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo, akta kelahiran tidak dapat diperoleh karena buku nikah orang tuanya hilang setelah kasus penyerangan pada Februari 2006. Saat itu 32 rumah warga Ahmadiyah yang dihuni 116 jiwa di komplek Perumahan BTN Bumi Asri, Dusun Ketapang, Desa Gegerung, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat, dirusak sekelompok orang.


Mereka kemudian diungsikan di Asrama Transito dan hingga sekarang dokumen kependudukannya belum dibikin, termasuk KTP. Maryam Nur Sidikah, 5 tahun. anak ketiga Sahidin yang pernah menjadi Ketua RT di Dusun Ketapang, menunggu kejelasan kapan bisa masuk sekolah. ”Kami sulit mendapatkan dokumen kependudukan karena semua berkas hangus, termasuk buku nikah,” ujar Sahidin.

Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kota Mataram Zaenal Arifin mengatakan, masalah yang dihadapi warga Ahmadiyah perlu ditangani khusus. ”Kami akan berikan dispensasi asalkan usianya sudah tujuh tahun,” kata dia. Menurut Zaenal, mereka memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan.


Kepala Perwakilan Ombudsman Nusa Tenggara Barat Adhar Hakim memberikan jaminan untuk melakukan pendampingan terhadap anak-anak tersebut. ”Mereka harus bersekolah karena hal itu merupakan haknya,” katanya kepada Tempo.


Juru bicara Pemerintah Kota Mataram Cukup Wibowo mengatakan, berkaitan dengan dokumen kependudukan ada ketentuan yang harus dipenuhi oleh warga Ahmadiyah tersebut. Apalagi mereka semula merupakan penduduk Kabupaten Lombok Barat. ”Harus didahului proses perpindahan kependudukan dari Lombok Barat ke Kota Mataram,” ucap Wibowo.

SUPRIYANTHO KHAFID

Advertising
Advertising

Berita terkait

Pemerintah Diminta Perhatikan Jemaah Ahmadiyah NTB Saat Lebaran

6 Juni 2018

Pemerintah Diminta Perhatikan Jemaah Ahmadiyah NTB Saat Lebaran

Penyerangan dan pengrusakan terhadap rumah jemaah Ahmadiyah di Grebek, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat terjadi pada 19 dan 20 Mei lalu.

Baca Selengkapnya

Ahmadiyah Disebut Kerap Alami Kekerasan Berbasis Agama Sejak 1998

21 Mei 2018

Ahmadiyah Disebut Kerap Alami Kekerasan Berbasis Agama Sejak 1998

Tindakan intoleran terhadap jemaah Ahmadiyah yang baru-baru ini terjadi adalah aksi penyerangan, perusakan, dan pengusiran di Lombok Timur, NTB.

Baca Selengkapnya

Ahmadiyah Meminta Polisi Memproses Pelaku Penyerangan di Lombok

21 Mei 2018

Ahmadiyah Meminta Polisi Memproses Pelaku Penyerangan di Lombok

Jamaah Ahmadiyah meminta langkah cepat Gubernur Nusa Tenggara Barat Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi seperti pernyataannya di media sosial.

Baca Selengkapnya

Perusak Rumah Warga Ahmadiyah di NTB Diperkirakan 50 Orang

21 Mei 2018

Perusak Rumah Warga Ahmadiyah di NTB Diperkirakan 50 Orang

Massa merusak 24 rumah warga Ahmadiyah. Polisi mengevakuasi penduduk ke kantor Kepolisian Resor Lombok Timur.

Baca Selengkapnya

Setara: Persekusi Ahmadiyah Merupakan Tindakan Biadab

20 Mei 2018

Setara: Persekusi Ahmadiyah Merupakan Tindakan Biadab

Setara Institute mengecam persekusi yang menimpa komunitas Jamaah Ahmadiyah di Lombok Timur.

Baca Selengkapnya

Sekelompok Orang Serang dan Usir Penganut Ahmadiyah di NTB

20 Mei 2018

Sekelompok Orang Serang dan Usir Penganut Ahmadiyah di NTB

Sekelompok orang melakukan penyerangan, perusakan, dan pengusiran terhadap warga penganut Ahmadiyah di Desa Greneng, Lombok Timur.

Baca Selengkapnya

Jemaah Ahmadiyah Minta di Kolom Agama E-KTP Ditulis Islam

25 Juli 2017

Jemaah Ahmadiyah Minta di Kolom Agama E-KTP Ditulis Islam

Jemaah Ahmadiyah minta dalam kolom agama e-KTP ditulis Islam.

Baca Selengkapnya

Warga Ahmadiyah di Manislor Desak Pemerintah Terbitkan E-KTP

24 Juli 2017

Warga Ahmadiyah di Manislor Desak Pemerintah Terbitkan E-KTP

Jemaah Ahmadiyah di Kuningan meminta Ombudsman mendorong pemerintah daerah setempat untuk menerbitkan e-KTP bagi warga Manislor yang juga Ahmadiyah.

Baca Selengkapnya

Tjahjo Kumolo Dukung Ahmadiyah Dapat E-KTP, Kolom Agama Kosong

24 Juli 2017

Tjahjo Kumolo Dukung Ahmadiyah Dapat E-KTP, Kolom Agama Kosong

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mendukung jemaah Ahmadiyah untuk tetap mendapatkan kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP.

Baca Selengkapnya

Human Rights Watch: Larangan Atas Ahmadiyah Melahirkan Kekerasan

14 Juni 2017

Human Rights Watch: Larangan Atas Ahmadiyah Melahirkan Kekerasan

Sejak ada SKB tiga menteri, kata Andreas, semakin banyak masyarakat Indonesia yang intoleran.

Baca Selengkapnya