Sebelum Direhab Djadja, Asrama Militer itu Rusak
Editor
Kukuh S Wibowo Surabaya
Selasa, 18 Juni 2013 12:11 WIB
TEMPO.CO, Tuban - Kompleks Kompi Senapan C 521 Dadaha Yudha yang berlokasi di Jalan Wali Songo, Tuban., Jawa Timur, hanya pernah sekali direnovasi. Asrama prajurit itu terdiri dari 40 unit asrama serta rumah dinas para prajurit dari perwira, bintara hingga tamtama.
Sejak dibangun sekitar 1990, asrama direnovasi pada 1998, pada saat Panglima Komando Daerah Militer V/ Brawijaya dijabat oleh Mayor Jenderal Djadja Suparman. Djadja kini tengah diadili di Pengadilan Militer Tinggi III Surabaya. Ia didakwa mengkorupsi dana tukar guling tanah 8,82 hektar milik Kodam di Waru, Sidoarjo dari PT Citra Marga Nusaphala Persada sebesar Rp 17,6 miliar.
Sebagian dana itu dipakai Djadja untuk merenovasi markas Kompi Senapan Dadaha Yudha. Liputan tentang dugaan perkara korupsi Djadja itu diturunkan di majalah Tempo edisi pekan ini.
Sebelum direhabilitasi oleh Djadja, kondisi rumah dinas dan asrama rusak parah sehingga tidak layak huni. Padahal bangunan-bangunan tersebut ditempati perwira berpangkat kapten hingga anggotanya dari golongan bintara. "Jadi memang tidak layak huni," kata seorang prajurit yang pernah menghuni asrama di markas Kompi Senapan C kepada Tempo, Kamis pekan lalu.
Karena kondisi rumah prajurit dianggap tidak layak huni, maka bangunan direnovasi. Tembok, atap, dan bagian-bagian bangunan yang rusak parah dibongkar. "Pokoknya renovasi total," kata prajurit yang keberatan namanya ditulis itu.
Prajurit itu menambahkan, hingga sekarang ini belum ada lagi pembangunan di komplek Kompi Senapan C 521 Dadaha Yudha. Pembangunan terakhir hanya pada masjid yang berdiri di tengah komplek seluas sekitar 3,6 hektare itu pada 2008 silam.
Rata-rata rumah yang dibangun tipe 45. Satu rumah dihuni dua kepala keluarga. Lokasi rumah, berada di sebelah kanan dan deretan di belakang. Sisanya, ada barak yang dihuni para prajurit yang belum berkeluarga. Rumah yang dihuni, terlihat cukup bersih. Rumah sederhana untuk tentara itu dicat warna hijau tua dan muda.
Di komplek Kompi Senapan C 521 Dadaha Yudha, terdiri dari pelbagai bangunan. Mulai dari perumahan prajurit, ruang pertemuan, ruang piket depan dan sekaligus untuk perkantoran.
Komandan Kompi Senapan C 521 Dadaha Yudha, Kapten Infanteri Ghofur tidak ada ditempat. Perwira pertama yang membawahi lebih dari 120 tentara itu sedang berada di Kabupaten Tulungagung untuk dinas militer. Telepon selulernya tidak aktif. Menurut Hartono, penjaga di Pos pintu masuk komplek Kompi, menyebut pimpinannya sedang dinas. "Ya, Bapak lagi dinas," ujar dia.
SUJATMIKO
Topik Terhangat:
EDSUS HUT Jakarta | Kenaikan Harga BBM | Rusuh KJRI Jeddah
Berita Terhangat
Djoko Susilo Tolak Istrinya Bersaksi di Sidang
Sekretaris Djoko Susilo Mengaku Ditekan KPK
PPATK Tak Endus Suap Simulator ke Legislator