TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Everst Ernest Mangindaan mendukung pelaksanaan proses hukum bagi Kepala Dinas Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Bangka Belitung, Zakaria Umar Hadi yang memukul pramugari Sriwijaya Air, Nur Febriani. Ia menilai tindakan Zakaria adalah tindak kekerasan dan melanggar undang-undang penerbangan.
"Itu sudah penganiayaaan. Jadi silahkan menurut hukum ada penganiayaan yang masuk mana, tidak boleh itu (pemukulan)," kata Mangindaan saat ditemui di Pelabuhan Tanjung Priok, Jumat, 7 Juni 2013.
Ia juga menyatakan, penumpang tidak boleh menggunakan telepon seluler saat proses pesawat akan terbang atau mendarat. Pelanggaran aturan ini akan menyebabkan bahaya bagi seluruh penumpang pesawat karena gelombang telepon mengganggu komunikasi dan pengendalian pesawat oleh pilot.
Aturan dan larangan penggunaan telepon, menurut Mangindaan, juga bersifat mutlak tanpa ada pengecualian. Hal ini disampaikan menanggapi kabar alasan Zakaria menggunakan telepon karena istrinya akan menjalani proses operasi di rumah sakit. "Jadi telepon itu salah, pesawat sedang mendarat. Pukul tidak boleh," kata mantan Menteri Perikanan dan Kelautan ini.
Zakaria memukul Febriani dengan koran saat pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ078 mendarat dari Bandara Soekarno Hatta Jakarta ke Pangkal Pinang. Febriani dikabarkan sudah menegur Zakarian beberapa kali saat lepas landas di Jakarta dan mendarat di Pangkal Pinang.
Teguran yang berulang ini diduga menjadi alasan Zakaria kemudian marah dan memukul Febriani. Atas perlakuan kasar ini, Febriani dan Sriwijaya Air kemudian melaporkan Zakaria ke Polisi Sektor Pangkalan Baru, Bangka.
FRANSISCO ROSARIANS
Topik terhangat:
Penembakan Tito Kei | Tarif Baru KRL | Kisruh KJS | PKS Membangkang | Fathanah
Berita lainnya:
Pramugari Sriwijaya Air Dipukul Pejabat Daerah
4 Indikasi Priyo Diduga Terlibat Proyek Kementerian Agama
Spanduk Tolak Kenaikan BBM PKS Dicopot
Berita terkait
Siswa MTs di Semarang Diduga Aniaya Adik Kelas Pakai Setrika karena Ajakan Jabat Tangan Tak Direspons
19 jam lalu
Seorang siswa Madrasah Tsanawiyah atau MTs di Susukan, Kabupaten Semarang diduga menganiaya adik kelasnya menggunakan setrika di asrama
Baca SelengkapnyaDipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang
2 hari lalu
Mustari, 60 tahun, mati di tangan anak kandungnya sendiri setelah mengalami luka di bagian kepala akibat dipukul menggunakan paving block di Tangerang
Baca SelengkapnyaPolisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka karena Bunuh Pelaku
3 hari lalu
Polisi membebaskan pria berinisial FH, seorang korban begal yang sempat dijadikan tersangka karena membunuh pelaku begal berinisial E.
Baca SelengkapnyaPolisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka Pembunuhan di Jambi, Pakai Pasal Pembelaan Terpaksa
3 hari lalu
Polisi menghentikan proses penyidikan kasus pembunuhan pelaku begal di Jambi dan membebaskan korban pembegalan.
Baca SelengkapnyaKasus Pembunuhan Penjaga Toko Baju, Kejari Kabupaten Tangerang Terima Pelimpahan Tersangka
4 hari lalu
Kejaksaan Negeri Kabupaten Tangerang akan menjerat tersangka pembunuhan itu dengan pasal penganiayaan dengan mengakibatkan kematian.
Baca SelengkapnyaRubicon Milik Mario Dandy Tak Laku, Kejari Jaksel Turunkan Harga Lelang
4 hari lalu
Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan kembali melelang mobil Rubicon milik terpidana perkara penganiayaan, Mario Dandy Satrio
Baca SelengkapnyaTerkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal
5 hari lalu
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI mempertanyakan alasan pemerintah menerapkan sistem Kelas Rawat Inap Standar dalam layanan BPJS Kesehatan.
Baca SelengkapnyaBuntut Penganiayaan Senior ke Junior, Kemenhub Tak Buka Formasi Pendaftaran STIP Tahun Ini
5 hari lalu
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan peristiwa meninggalnya Rio, salah satu mahasiswa di STIP menjadi evaluasi bersama bagi Kemenhub.
Baca SelengkapnyaRamai Film Vina, Polda Jabar Masih Cari Pelaku Pembunuhan di Cirebon yang Buron
7 hari lalu
Pembunuhan Vina di Cirebon pada 2016 silam, Polisi hingga saat ini masih mencari 3 pelaku yang masih berstatus DPO.
Baca SelengkapnyaTaruna STIP Kemenhub Ucapkan Kode-kode Khusus saat Aniaya Adik Tingkat Hingga Tewas
10 hari lalu
Polisi melibatkan ahli bahasa untuk mengungkap kode-kode khusus yang diucapkan taruna STIP Kemenhub saat menganiaya adik tingkat hingga tewas.
Baca Selengkapnya