BKKBN Minta BPK Audit Distribusi Alat Kontrasepsi

Reporter

Editor

Amirullah

Selasa, 4 Juni 2013 15:41 WIB

Rumah terapung khas Kalbar untuk memberikan pelayanan kesehatan KB di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kalbar. ANTARA/Jessica Wuysang

TEMPO.CO, Gorontalo -Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengaudit distribusi alat kontrasepsi. Menurut Deputi Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BNN, Julianto Witjaksono, banyak alat kontrasepsi yang semestinya gratis untuk warga miskin diperjualbelikan dan tidak tepat sasaran.

"Kami ingin clear, ingin tepat sasaran," kata Julianto, Rabu, 4 Juni 2013. Dia menuturkan, selama ini kontrol distribusi alat kontrasepsi merupakan wewenang pemerintah kabupaten atau kota. Akibatnya, pusat tidak mampu mengawasi pendistribusian dan rentan tidak tepat sasaran. (Baca: terdakwa korupsi alat kontrasepsi divonis bersalah)

Julianto mengatakan, audit BPK yang sedang berlangsung ini harus segera dilaksanakan. Menghadapi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan yang tinggal enam bulan lagi, Julianto mengatakan, wewenang BKKBN tak hanya di pusat saja. Berdasarkan Peraturan Presiden No 12 Tahun 2013, tanggung jawab BKKBN menjamin setiap paket kontrasepsi sampai di klinik.

"Jadi harus turun lagi, tidak hanya kabupaten, tapi desa, service harus sampai desa," tutur Julianto. Dia menuturkan alat kontrasepsi harus tepat sasaran sesuai dengan nama dan alamat penerima bantuan.

Selama ini pemerintah pusat menyediakan paket kontrasepsi untuk warga miskin melebihi jumlah yang dibutuhkan. Ini untuk mencegah kekurangan akibat salah sasaran. Populasi warga miskin yang di-cover pemerintah mencapai 11 persen penduduk Indonesia, sedangkan alat yang disediakan mencapai 30 persen.

Agar tepat sasaran sampai kelurahan di era BPJS nanti, Julianto mengatakan akan bekerja sama dengan pihak swasta untuk pendistribusiannya. "Misalnya dengan Unilever atau Coca Cola yang bisa masuk sampai kampung," ucap dia. Dia mengatakan ada management fee yang akan diberikan kepada pihak swasta.

"Nanti akan dibuka tender setelah audit BPK keluar," ucap Julianto. Dia juga akan meminta rekomendasi kepada BPK untuk skema pendistribusian yang efektif dan tepat sasaran.

SUNDARI


Berita lainnya:
Priyo Menyesal Pergi ke Sukamiskin
Jokowi Setuju Ada Wajib Militer
Kasus Wamen Wiendu Jadi Contoh Kinerja Inspektorat
Sidang Korupsi, Anak Buah Sudutkan Djaja Suparman

Berita terkait

Asal Usul 29 April Ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional

2 hari lalu

Asal Usul 29 April Ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional

Presiden Soeharto menetapkan 29 April 1985 sebagai Hari Posyandu Nasional.

Baca Selengkapnya

Yang Perlu Disiapkan Ibu Hamil agar Persalinan Aman dan Lancar

7 hari lalu

Yang Perlu Disiapkan Ibu Hamil agar Persalinan Aman dan Lancar

Selain memahami bahaya persalinan, ibu hamil juga harus menyiapkan keperluan untuk membantu lancarnya proses kelahiran.

Baca Selengkapnya

Kepala BKKBN Bilang Calon Pengantin Mesti Paham Ini Agar Dapat Mencegah Anak Stunting

44 hari lalu

Kepala BKKBN Bilang Calon Pengantin Mesti Paham Ini Agar Dapat Mencegah Anak Stunting

Pentingnya calon pengantin, kata Kepala BKKBN, memahami hal ini untuk mempersiapkan kehamilan dan mencegah anak stunting.

Baca Selengkapnya

Distribusi Bantuan Pangan Tahun Ini Mulai Lagi, 7 Provinsi Jadi Target Prioritas

47 hari lalu

Distribusi Bantuan Pangan Tahun Ini Mulai Lagi, 7 Provinsi Jadi Target Prioritas

Direktur Cadangan Pangan dari Badan Pangan Nasional atau Bapanas Rachmi Widiriani mengatakan berdasarkan data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), sebanyak 12 provinsi masuk dalam program pengendalian stunting nasional.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Pil, Kenali 7 Jenis Alat Kontrasepsi KB

7 Februari 2024

Bukan Hanya Pil, Kenali 7 Jenis Alat Kontrasepsi KB

Alat kontrasepsi atau pencegah kehamilan beragam jenisnya, berikut adalah 7 di antaranya.

Baca Selengkapnya

Tunjangan Kinerja ASN Naik di 3 Lembaga, Ini Besarannnya

28 Januari 2024

Tunjangan Kinerja ASN Naik di 3 Lembaga, Ini Besarannnya

Presiden Jokowi telah menaikkan tunjangan kinerja bagi ASN di tahun 2024

Baca Selengkapnya

BKKBN Kejar Target Penurunan Stunting 14 Persen di 2024

16 Desember 2023

BKKBN Kejar Target Penurunan Stunting 14 Persen di 2024

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr.(H.C.) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) telah membuat Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terobosan Hasto Wardoyo Mengubah BKKBN

15 Desember 2023

Terobosan Hasto Wardoyo Mengubah BKKBN

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr.(HC) dr. Hasto Wardoyo, Sp. OG (K) telah banyak melakukan pembaruan di BKKBN.

Baca Selengkapnya

BKKBN Sebut Angka Stunting di Jawa Tengah Turun tapi Kecil, Ini Langkah yang Ditempuh

8 Desember 2023

BKKBN Sebut Angka Stunting di Jawa Tengah Turun tapi Kecil, Ini Langkah yang Ditempuh

BKKBN menyebut kondisi stunting di Jawa Tengah penurunan dari tahun 2021 ke tahun 2022. Namun, angka penurunannya diakui masih kecil.

Baca Selengkapnya

BKKBN Beri Penghargaan TNI AD

25 Oktober 2023

BKKBN Beri Penghargaan TNI AD

Kolaborasi Pekan Pelayanan KB Raih 1,6 Juta Akseptor, BKKBN Beri Penghargaan TNI AD

Baca Selengkapnya