Lulusan Terbaik Asal Tuban Kebanjiran Hadiah
Editor
Abdul Djalil Hakim.
Minggu, 2 Juni 2013 13:30 WIB
TEMPO.CO, Tuban - Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) I Tuban, Jawa Timur, Achmad Syafi’i, kebanjiran dari berbagai pihak. Siswa jurusan teknik komputer dan jaringan itu menaih nilai ujian nasional 38,70, tertinggi tingkat nasional.
Anak dari Pujiono, seorang kuli bangunan yang tinggal di Kelurahan Karang, Kecamatan Semanding, Tuban, itu mendapatkan piagam dan uang senilai Rp 45 juta dari Gubernur Jawa Timur Soekarwo.
Achmad Syafi’i juga mendapat kesempatan mengikuti tes untuk mendapatkan bea siswa dari pabrik semen Holcim. Achmad bersaing dengan 1.500 peserta lainnya untuk disaring menjadi 15 orang. Mereka akan mendapat bea siswa selama tiga tahun di Narogong, Jawa Barat, setelah lolos tes kesehatan, sebagai tes tahap akhir.
Mereka akan mengikuti pendidikan bidang teknik semen, managemen industri dan sejenisnya. Sedangkan dosen dan tenaga lainnya, Holcim bekerjasama dengan Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, dan Politiknik Jakarta.
“Yang ikut tes kesehatan biasanya anak-anak berbakat,” kata Humas Semen Holchim Tuban Indriani Siswati kepada Tempo, Minggu, 2 Juni 2013.
Bea siswa juga diperoleh Achmad Syafi’i dari artis Titi Kamal. Karena berasal dari keluarga kurang mampu, dia tidak memiliki rekening bank. Budiono, orang Tua Achmad diajak membuka rekening setelah Ida, sekretaris Titi Kamal, menelpon untuk mentransfer uang untuk bea siswa.
Kepala Dinas Pendidikan Tuban Soetrisno mengatakan, pemerintah daerah telah menyiapkan dana untuk siswa miskin senilai Rp 16 miliar per tahun. Bahkan sudah dimulai tahun 2012. “Anggaran ini sangat bermanfaat,” ujarnya kepada Tempo, Minggu, 2 Juni 2013.
Pemerintah Tuban juga menyedikan bantuan berupa bonus kepada siswa berprestasi. Tidak hanya bidang akademik, melainkan di bidang lain, seperti seni budaya dan olah raga. Achmad Syafi’i juga termasuk yang mendapatkan bonus.
Pemerintah Tuban, kata Soetrisno, telah menjalin kerjasama dengan sejumlah perusahaan pemerintah dan swasta. Mereka diminta menyisihkan bantuan dari pos corporate social responsibility (CSR) untuk membantua biaya pendidikan di Tuban. Di antaranya pabrik semen serta industri minyak dan gas.
SUJATMIKO