Kyai Khos NU Bersikap Netral dalam Pemilihan Presisiden

Reporter

Editor

Minggu, 19 September 2004 11:49 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Pertemuan kyai-kyai khos di kediaman Abdurahman Wahid memutuskan untuk netral dalam pemilihan presiden putaran kedua. “Netral itu artinya tidak berpihak kemana pun,” ujar Gus Dur dalam jumpa pers di kediamannya Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu (18/9) pukul 23.30 WIB.Beberapa kyai khos yang hadir antara lain: TGH Muhammad Turmudzi Badrudin (Lombok), KH Abdul Jalil (Tulung Agung), KH Nawawi Melangi (Sleman), Kyai Mukhtar (Bandung), KH Warsun Munawir (Yogyakarta), KH Sofyan Samsul Arifin (Situbondo), KH Zaki Ubaid, KH Nuruddin Khosim, dan KH M Hasyim Cholil (Banyuwangi), Habib Soleh Al Mukhtar (Probolinggo), Habib Lutfi (Pekalongan), Kyai Muahaiminan Gunardho (Temanggung), KH Abdurahman Qudori (Magelang), KH Ahmad Mas Subadar (Pasuruan), KH Manarul Hidayah (Jakarta), dan KH Aminullah (Bekasi).Menurut Gus Dur, netral yang dianjurkannya adalah netral aktif, yaitu berinisiatif dalam berbagai hal. Sikap ini sesuai dengan hasil Musyawarah Kerja Nasional Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) beberapa waktu lalu. Dia mempersilahkan individu-individu NU mendukung pasangan Megawati-Hasyim atau Yudhoyono-Jusuf Kalla. Dijelaskan, Gus Dur, pilihan netral didasarkan pada kondisi kyai-kyai NU yang terpecah dalam hal dukung mendukung. Gus Dur sendiri mengakui perbedaan yang terjadi dalam tubuh NU. “Perbedaan itu dalam Al Quran boleh-boleh saja," tambahnya. Jadi, katanya, keputusan netral diambil para kyai karena pertimbangan masa yang akan datang, bukan persoalan pemilu belaka. Yang pada intinya bagaimana memimpin masyarakat untuk menuju akhlak yang baik. "Nggak usah saling ngata-ngatain satu sama lain. Yang baik-baik saja," katanya.Bagaimana dengan sikap Gus Dur ? Menurut Ketua Dewan Syuro PKB ini dirinya tetap golput dalam pemilihan presiden tahap kedua mendatang. Sikap ini diambil sebagai bentuk protesnya. “Masa protes tidak boleh. Jangan-jangan nanti kyai-kyai itu ikut golput,” tambahnya diikuti tawa seluruh ruangan.Mengenai pendapat KH Ahmad Mas Subadar yang mengatakan NU menolak pemimpin perempuan, Gus Dur mengatakan itu hanya pendapat pribadi. "Saya sendiri tidak mengharamkan, karena (fatwa bahwa pemimpin perempuan itu haram) perlu tinjauan mendalam," ujarnya. Sebelum melakukan rapat dengan kyai khos di kediamannya mulai pukul 22.00 WIB itu, Gus Dur menghadiri pertemuan dengan putra-putri Bung Karno, di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Gus Dur yang hadirr bersama Yenny (anaknya) ikut malam malam bersama Megawati, Guntur, Guruh dan Sukmawati. (Tito Sianipar)

Berita terkait

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

1 hari lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Manuver Merebut Suara NU

2 September 2023

Manuver Merebut Suara NU

Dipilihnya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar disebut-sebut untuk mengerek elektabilitas mereka dengan mendulang suara NU.

Baca Selengkapnya

Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

24 Juli 2023

Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

Muhaimin Iskandar alias Cak Imin didukung sebagai bakal capres maupun cawapres oleh kiai dan santri. Berikut profil Muhaimin Iskandar.

Baca Selengkapnya

Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

16 April 2023

Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

Para putra kiai pesantren siap mengabdikan diri secara aktif dalam rangka memberdayakan NU agar bisa terus memberikan kemaslahatan yang luas

Baca Selengkapnya

Alasan Sinta Nuriyah Istri Gus Dur Ganti Buka Puasa Bersama dengan Sahur Bersama

7 April 2023

Alasan Sinta Nuriyah Istri Gus Dur Ganti Buka Puasa Bersama dengan Sahur Bersama

Sinta Nuriyah sempat menanyakan agama para hadiri, termasuk Ahmadiyah dan agama Baha'i.

Baca Selengkapnya

Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

5 Maret 2023

Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

Yandri meminta Fatayat NU menjalankan dakwah dengan sejuk, sekaligus mensosialisasikan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Baca Selengkapnya

Lobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo

19 Februari 2023

Lobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo

Sebelum vonis dijatuhkan, berbagai lobi dilancarkan untuk meringankan hukuman Ferdy Sambo.

Baca Selengkapnya

Indicting Indosurya, Again

13 Februari 2023

Indicting Indosurya, Again

THE West Jakarta District Court acquitted the owner of Indosurya Saving and Loan Cooperative, Henry Surya, despite ...

Baca Selengkapnya

Saling Lapor Petinggi KPK karena Formula E

8 Februari 2023

Saling Lapor Petinggi KPK karena Formula E

Kengototan KPK mengusut kasus Formula E berdampak pada perpecahan antar-petinggi lembaga itu.

Baca Selengkapnya

Peringatan Haul Gus Dur ke-13 Malam Ini di Ciganjur, Temanya Pembaharuan NU

17 Desember 2022

Peringatan Haul Gus Dur ke-13 Malam Ini di Ciganjur, Temanya Pembaharuan NU

Peringatan haul Gus Dur ke-13 digelar secara terbatas di Ciganjur, Jakarta Selatan

Baca Selengkapnya