TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta mengatakan pertemuan dengan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin tak terkait dengan kasus korupsi yang tengah dihadapi partainya. Dia juga membantah tengah mencari dukungan moral pada Muhammadiyah.
"Kami tidak membahas masalah kasus secara khusus di sini. Tidak ada pembahasan seperti itu," kata Anis di kantor PP Muhammadiyah, Selasa, 21 Mei 2013.
Anis mengatakan kasus korupsi yang membelit petinggi partainya adalah kasus individu dan tak melibatkan partai. Oleh karena itu kasus tersebut tak dibicarakan dalam pertemuan antar institusi. "Kami tak membahas masalah antar individu, ini pertemuan antar institusi," ujarnya.
Menurut Anis, tujuan pertemuan dengan Muhammadiyah adalah untuk menggalang dukungan pelaksanaan agenda-agenda PKS di ranah legislasi. Sesama organisasi Islam sebaiknya berkonsolidasi agar produk legislatif sejalan dengan kepentingan umat Islam.
Pertemuan dengan Muhammadiyah, kata Anis, merupakan bagian dari rangkaian pertemuan PKS dengan organisasi-organisasi Islam. "Sekarang jadwalnya dengan Muhammadiyah," ujarnya.
Din Syamsuddin menyambut baik inisiatif PKS menemui Muhammadiyah. Menurut dia, partai politik memang tidak bisa jalan sendirian untuk mencapai tujuannya."Kami terbuka dengan siapa saja. Kemitraan seperti ini penting," katanya.
Sejumlah petinggi PKS ikut menemani Presiden PKS Anis Matta menemui Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin di kantornya. Mereka diantaranya yaitu Sekretaris Jenderal PKS Taufik Ridho, Wakil Sekretaris Jenderal PKS Fahri Hamzah, dan Ketua DPP PKS Aboe Bakar Al Habsy.