Serikat Buruh dan Persatuan Karang Taruna Dukung Megawati
Reporter
Editor
Kamis, 16 September 2004 14:36 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta: Sejumlah serikat buruh yang tergabung dalam Komite Nasional Gerakan Politik Buruh Indonesia dan Persatuan Karang Taruna Indonesia memberikan dukungan pada pasangan calon presiden Megawati Soekarnoputri dan Hasyim Muzadi. Pernyataan dukungan ini disampaikan kepada Megawati saat mereka menemui presiden di Istana Negara dalam kesempatan terpisah, Kamis (16/9).Menurut Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Reformasi (FSPSI Reformasi) Muhammad Rodja, pemerintahan dibawah Megawati selama ini, telah banyak berjasa kepada buruh. Diantaranya, menaikkan batas upah minimal yang dikenai pajak dari Rp 600.000,- menjadi Rp 1 juta. "Keputusan itu akan didukung sekitar 40 juta orang, dari keseluruhan anggota serikat buruh," kata Rodja. Keputusan untuk mendukung Megawati - Hasyim merupakan salah satu rekomendasi Konferensi Tingkat Tinggi Pemimpin Serikat Buruh Indonesia yang berlangsung pada 13 hingga 15 September kemarin. Diantara serikat buruh yang tergabung dalam komite nasional ini adalah Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia, Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Seluruh Indonesia, dan Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Reformasi.Selain menyampaikan dukungan kepada Mega - Hasyim, Komite Nasional ini juga meminta presiden untuk menetapkan Hari Buruh Internasional pada 1 Mei sebagai hari libur nasional. Selama ini, kata Rodja, penetapan 1 Mei sebagai hari libur nasional, dibatalkan oleh pemerintah zaman Presiden Soeharto melalui keputusan presiden. Oleh karena itu, dia meminta Presiden Megawati mencabut keputusan tersebut. Selain itu, komite juga merekomendasikan Hari Buruh Nasional pada 26 Desember. Tanggal itu merupakan Kongres I yang pernah dilakukan serikat buruh di Indonesia. Di tempat yang sama, ratusan anggota Persatuan Karang Taruna Indonesia, juga menyatakan dukungannya kepada Megawati - Hasyim. Mereka beralasan, Presiden Megawati merupakan salah satu kader terbaik karang taruna. "Presiden mendatang harus merupakan kader terbaik karang taruna," kata salah seorang pengurus. Sapto Pradityo - Tempo