Abu Roban Dikenal Sebagai Jejaring Baru Teroris

Reporter

Rabu, 15 Mei 2013 15:16 WIB

Seorang dari dua tersangka teroris digiring Densus 88 di Halaman RS Bhayangkara, Semarang(9/5). Tiga tersangka teroris Sugiyanto, Iwan dan Abu Roban(tewas) dibawa ke Jakarta via darat. TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Lamongan - Aktivis Afghanistan dan Moro, Ali Fauzi, 43 tahun mengatakan terduga teroris yang tewas ditembak Detasemen Khusus 88 Antiteror di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Abu Roban adalah jejaring baru teroris. Ia menduga Abu Roban memiliki hubungan dekat dengan Abu Umar alias Abdullah Umar atau Zulfikar, yang kini menjalani hukuman kasus terorisme. “Abu Roban itu, pemain baru,” katanya, kepada Tempo, Rabu 15 Mei 2013.

Menurut Ali Fauzi, jika menyebut siapa Abu Roban, bisa jadi ini berkaitan dengan Farhan Mujahid terduga teroris yang tewas ditembak di Solo. Sedangkan Farhan dikenal sebagai anak tiri Abdullah Umar. Dalam catatan, kelompok Abdullah Umar ini, diduga pernah melakukan upaya pembunuhan terhadap almarhum Mathori Abdul Jalil—Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tahun 2000-an.

Selain itu, ada nama lain yaitu Ahmad Maulana, terduga teroris yang tewas ditembak di Jalan Tol Cikampek. Kemungkinan Maulana memiliki hubungan dengan Abu Roban. Tetapi, kelompok ini, menjadi tertutup setelah Maulana tewas. Kemungkinan, lanjut Ali Fauzi, bahwa Abu Roban ini juga ada kaitannya dengan tiga terduga teroris yang ditembak mati di Leupeng, Aceh Besar 25 Maret 2012.

Adik terpidana mati bom Bali Amrozi dan Ali Ghufron ini mengatakan, dirinya tidak pernah bersentuhan dan kenal langsung dengan Abu Roban. Namun, Ali Fauzi mengatakan lebih mengenal para senior mereka, seperti Ahmad Maulana. Tepatnya, ketika masih sama-sama menjadi aktivis di Poso dan juga di Ambon.

Bisa jadi, bahwa kelompok Abu Roban ini, termasuk generasi baru yang ada di Tanah Air. Hanya saja, darimana dan siapa yang bersangkutan berlatih, Ali Fauzi menyatakan tidak kenal. Karena, kelompok seperti Abu Roban ini, punya sayap yang berlapis-lapis dan mewakili sesuai generasinya.

Ali Fauzi mencontohkan, selama dirinya aktif di Afghanistan, di Mindanau, Poso, dan Ambon, sudah melatih banyak aktivis. Ketika itu dirinya bersama dengan sejumlah orang, di antaranya Umar Patek dan segalanya. Dan selama latihan militer ini, sudah banyak menghasilkan sejumlah aktivis yang pandai merakit bom, dan sejenisnya. “Mungkin, di antaranya ini, ada yang ditularkan ke Abu Roban,” ujarnya.

Dia mengatakan, perampokan sejumlah toko emas, bank, pegadaian, bisa saja dilakukan oleh kelompok ini. Sebab, dalam perspektif pandangan mereka (teroris), bahwa Pemerintahan sekarang ini dianggap kafir. Sehingga, yang boleh dirampok itu, tidak hanya milik bank swasta, tetapi juga bank milik Pemerintah. Sehingga, bisa dibahasakan, bahwa hala, merampok karena milik Pemerintah yang dianggap kafir. "Meski masih ada pro dan kontra," ujarnya.

SUJATMIKO



Topik Terhangat:


PKS Vs KPK
| E-KTP |Vitalia Sesha |Ahmad Fathanah |Perbudakan Buruh

Berita Lainnya:


Berita terkait

Ternyata Bukan Bachrumsyah yang Tewas Bom Bunuh Diri di Suriah

15 Maret 2017

Ternyata Bukan Bachrumsyah yang Tewas Bom Bunuh Diri di Suriah

Siapakah yang meninggal dalam bom bunuh diri di Palmyra, Suriah, jika bukan Bachrumsyah.

Baca Selengkapnya

Bekas Kombatan Afghanistan Ragukan Kematian Abu Jandal

9 November 2016

Bekas Kombatan Afghanistan Ragukan Kematian Abu Jandal

Bekas kombatan Afghanistan dan Moro Ali Fauzi, 46 tahun, meragukan kematian milisi ISIS asal Pasuruan, Jawa Timur, Abu Jandal.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Kepulangan Hambali, BNPT Siapkan Task Force  

28 Oktober 2016

Antisipasi Kepulangan Hambali, BNPT Siapkan Task Force  

BNPT akan berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian Luar Negeri, guna mempelajari berbagai kemungkinan yang terjadi.

Baca Selengkapnya

AS Tolak Pulangkan Hambali, Kemlu: Masih Terus Komunikasi

27 Oktober 2016

AS Tolak Pulangkan Hambali, Kemlu: Masih Terus Komunikasi

Pemerintah AS kabarnya menolak permohonan pembebasan Hambali.

Baca Selengkapnya

Kelompok Militan Serang Akademi Kepolisian Pakistan  

25 Oktober 2016

Kelompok Militan Serang Akademi Kepolisian Pakistan  

Operasi keamanan besar tengah berlangsung untuk mengamankan akademi kepolisian di Pakistan yang diserbu milisi bersenjata.

Baca Selengkapnya

Hambali Muncul Setelah 10 Tahun Mendekam di Guantanamo  

21 Agustus 2016

Hambali Muncul Setelah 10 Tahun Mendekam di Guantanamo  

Hambali alias Encep Nurjaman alias Riduan Isamuddin muncul pertama kali dalam persidangan setelah hampir sepuluh tahun mendekam di Guantanamo.

Baca Selengkapnya

Ali Azhari, Terpidana Teroris Bebas di Hari Lebaran

7 Juli 2016

Ali Azhari, Terpidana Teroris Bebas di Hari Lebaran

Ali Azhari atau Jakfar dijemput keluarganya di Cilacap.

Baca Selengkapnya

Keluarga Masih Ragukan Penyebab Kematian Siyono

21 Maret 2016

Keluarga Masih Ragukan Penyebab Kematian Siyono

Tim investigasi Komnas HAM masih bekerja mengungkap kematian Siyono.

Baca Selengkapnya

Rilis Video, ISIS Tunjukkan Kuasai Libya?  

22 Desember 2015

Rilis Video, ISIS Tunjukkan Kuasai Libya?  

Video itu menunjukkan ISIS mencoba mengisi kekosongan kekuasaan di negara tersebut.

Baca Selengkapnya

Eks Kombatan Afghanistan: Pemerintah Abaikan Anak Teroris

25 Oktober 2015

Eks Kombatan Afghanistan: Pemerintah Abaikan Anak Teroris

Akibat kurang perhatiannya pemerintah, anak-anak dari orang yang dituding sebagai teroris cenderung meneruskan perjuangan orang tuanya.

Baca Selengkapnya