Megawati Belum Ketahui KKR

Reporter

Editor

Selasa, 14 September 2004 10:54 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Calon presiden dari PDI-Perjuangan Megawati Sukarnoputri tidak bisa memberikan jawaban atas pertanyaan panelis Harkristuti Harkrisnowo mengenai kemungkinan adanya Kementerian Kebenaran dan Rekonsiliasi. Menurut Megawati dalam dialog penajaman visi, misi dan program capres dan cawapres di Hotel Hilton, Jakarta Selasa (14/9) malam, Komisi Kebenaran Rekonsiliasi (KKR) itu masih menjadi wacana. "Apakah akan didirikan atau tidak itu masih ada perdebatan di DPR, "kata Megawati. Kalaupun ada kementerian, kata dia, hal itu merupakan implementasi dari komisi kebenaran rekonsiliasi. Itupun harus didiskusikan di masa mendatang.Megawati agaknya belum mengetahui bahwa Selasa pekan lalu DPR sudah menyetujui rancangan Undang-Undang Komisi Kebenaran Rekonsiliasi sudah disahkan menjadi Undang-Undang. Bahkan dalam rapat paripurna DPR Selasa pekan lalu, anggota dewan meminta Komisi Kebenaran Rekonsiliasi segera dibentuk. Agaknya bukan hanya Megawati yang belum mengetahui bahwa RUU KKR sudah didashkan oleh UU. Calon wakilnya pun Hasyim Muzadi masih menjawab pertanyaan Harkristuti bahwa RUU KKR masih dibahas di DPR. Meskipun dialog ini sudah dipersiapkan sebelumnya oleh tim sukses baik dari pertanyaan yang dajukan panelis maupun jawaban oleh calon tapi Megawati beberapa kali tidak bisa menjawab pertanyaan panelis dengan tepat. Seperti pertanyaan yang dilontarkan Daniel Sparingga yang mengajukan pertanyaan sederhana. Pengamat politik dari Unair Surabaya ini menanyakan apa yang membuat pasangan calon itu percaya bahwa merekalah jawaban atas konflik yang terjadi di Aceh dan Papua. Megawati dengan wajah bingung bertanya apakah pertanyaan Daniel bisa diperjelas. Setelah pertanyaan itu diulang, Megawati hanya mengatakan,"Bagaimana tetap menegakkan NKRI sebagai jawaban final atas masalah itu". Namun dia membela diri selama tiga tahun peemrintahannya berjalan konflik yang terjadi di Papua dan di Aceh bukannya tidak bisa diselesaikan. Contohnya penerapan otonomi khusus di kedua daerah itu. Dan pendiskusian kemungkinan terbentuknya Majelis Rakyat papua.Selain mengajukan pertanyaan mengenai konflik di Aceh dan Papua, Daniel juga mengharapkan garansi dari Megawati agar pernyataan Kapolri bahwa kadaan kondusif sesaat sebelum bom bisa tidak terulang. Menjawab pertanyaan itu Megawati mengatakan Indonesia dalam siaga satu sebelum bom. Setelah pemboman itupun perekonomian tidak kacau dan masih aman. Hal ini membuktikan negara tetap aman meskipun ada teror. Dai mengatakan terorisme bisa terjadi di mana saja, bahkan di negara super power seperti Amerika teror tidak bisa dihadang. Istiqomatul Hayati - Tempo News Room

Berita terkait

Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

42 hari lalu

Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

Hakim juga menjatuhkan pidana denda kepada seluruh terdakwa PPLN Kuala Lumpur itu masing-masing sebesar Rp 5 juta.

Baca Selengkapnya

Ricuh di Bawaslu Papua Karena Dugaan Kecurangan Suara, Wakapolres Yalimo Terkena Lemparan Batu

1 Maret 2024

Ricuh di Bawaslu Papua Karena Dugaan Kecurangan Suara, Wakapolres Yalimo Terkena Lemparan Batu

Sekelompok massa menyerang Kantor Bawaslu Papua karena mereka menduga ada kecurangan suara saat rapat pleno di Distrik Abenaho.

Baca Selengkapnya

Tim Advokasi Peduli Pemilu: Pemilu 2024 Jadi Pementasan Nepotisme di Panggung Demokrasi Indonesia

1 Maret 2024

Tim Advokasi Peduli Pemilu: Pemilu 2024 Jadi Pementasan Nepotisme di Panggung Demokrasi Indonesia

Tim Advokasi Peduli Pemilu melakukan uji materi terhadap UU Pemilu agar penguasa tidak lagi sewenang-wenang saat pemilu.

Baca Selengkapnya

Pemilu 2024 Tingkatkan Kecemasan dan Depresi, Begini Rinciannya

28 Februari 2024

Pemilu 2024 Tingkatkan Kecemasan dan Depresi, Begini Rinciannya

Penelitian menemukan Pemilu 2024 berpengaruh terhadap meningkatnya risiko gangguan kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi pada masyarakat.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Komeng, Perolehan Suara Sejumlah Artis Kalahkan Politisi Berpengalaman. Siapa Saja Mereka?

20 Februari 2024

Bukan Hanya Komeng, Perolehan Suara Sejumlah Artis Kalahkan Politisi Berpengalaman. Siapa Saja Mereka?

Sejumlah artis pendatang baru di politik ungguli politisi pengalaman. Ada Komeng, Verrell Bramasta dan lainnya.

Baca Selengkapnya

Tugas dan Wewenang Komeng Jika jadi Anggota DPD

16 Februari 2024

Tugas dan Wewenang Komeng Jika jadi Anggota DPD

Perolehan suara Komeng melesat di pemilihan DPD. Apa saja tugas dan fungsinya jika terpilih?

Baca Selengkapnya

Masih Adakah Kemungkinan Putaran Kedua Pilpres 2024? Ini Ketentuannya

15 Februari 2024

Masih Adakah Kemungkinan Putaran Kedua Pilpres 2024? Ini Ketentuannya

Melihat hasil quick count Pemilu 2024, masih adakah kemungkinan putaran kedua Pilpres 2024? Berikut ini penjelasan lengkap terkait ketentuannya.

Baca Selengkapnya

Begini Syarat Pilpres Dua Putaran dan Skenario Tahapannya

14 Februari 2024

Begini Syarat Pilpres Dua Putaran dan Skenario Tahapannya

Salah satu opsi yang mungkin terjadi dalam Pemilu Pilpres 2024 adalah pelaksanaan pemungutan suara dua putaran. Ini syarat pilpres dua putaran.

Baca Selengkapnya

Tren Mantan Atlet Jadi Caleg di Pemilu 2024, Ini Kata Menpora Dito Ariotedjo

14 Februari 2024

Tren Mantan Atlet Jadi Caleg di Pemilu 2024, Ini Kata Menpora Dito Ariotedjo

Apa kata Menpora Dito Ariotedjo soal kehadiran sejumlah mantan atlet Tanah Air sebagai calon anggota legislatif di Pemilu 2024?

Baca Selengkapnya

Jika Pemilih Sakit di Rumah dan Tak Bisa ke TPS Apakah Hak Suaranya Gugur? Ini Jawabnya

12 Februari 2024

Jika Pemilih Sakit di Rumah dan Tak Bisa ke TPS Apakah Hak Suaranya Gugur? Ini Jawabnya

Jika calon pemilih tiba-tiba sakit, yang tidak memungkinnya menuju TPS. Apakah hak pilihnya hangus? Tidak

Baca Selengkapnya