TEMPO.CO, Mataram-Di Nusa Tenggara Barat (NTB), penyerapan tenaga kerja masih didominasi pekerja berpendidikan rendah. Mereka yang berpendidikan SD ke bawah sebanyak 1,158 juta orang atau 54,77 persen. Sedangkan yang berijazah SMP sebanyak 349,9 ribu orang atau 16,54 persen. Pekerja berpendidikan tinggi hanya sekitar 176,4 ribu orang mencakup 34,6 ribu orang atau 1,63 persen Diploma dan 141,8 ribu orang atau 6,71 persen sarjana.
Tetapi jika dibandingkan setahun sebelumnya, selama setahun terakhir pekerja berpendidikan rendah turun dari 1.191,4 ribu atau 57,62 persen menjadi 1.158,5 ribu atau 54,77 persen. Sebaliknya pekerja berpendidikan tinggi naik dari 162,4 ribu atau 7,85 persen) menjadi 176,4 ribu atau 8,34 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik NTB Soegarenda mengemukakan bahwa tingkat pengangguran terbuka (TPT) terendah penduduk berpendidikan SMP yaitu sebesar 3,27 persen dan yang tertinggi pada jenjang pendidikan Universitas 8,73 persen. Dalam setahun terakhir, TPT pada semua jenjang pendidikan mengalami kenaikan. "Kecuali pada jenjang pendidikan SMP dan SMK," ujarnya, Rabu 8 Mei 2013 pagi.
Rilis BPS NTB tersebut berdasar pendataan per Februari 2013. Pada Februari 2013 terdapat 3.178 ribu tenaga kerja, sekitar 2.235 ribu diantaranya aktif dalam kegiatan ekonomi (Angkatan Kerja/AK) dan sisanya (942 ribu) tidak aktif dalam kegiatan ekonomi (Bukan Angkatan Kerja/BAK). Dalam setahun terakhir (Februari 2012-Februari 2013), AK bertambah sebanyak 53,9 ribu orang. Dari 2.235 ribu AK sekitar 120 ribu diantaranya masih dalam posisi mencari pekerjaan (penganggur).
Secara terpisah, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Tranmigrasi Nusa Tenggara Barat Mokhlis menjelaskan bahwa selama 2012 terjadi penurunan jumlah pekerja yang menjadi tenaga kerja Indonesia. Dari semula sekitar 50 ribu orang menjadi 45 ribu orang. "Memang ada moratorium ke Saudi Arabia," ujarnya kepada Tempo. Tetapi ia menjelaskan bahwa ada pula yang berangkat bekerja menjadi TKI di negara Timur Tengah lainnya.
Remitansi (kiriman uang) TKI selama 2012 mengalami penurunan dari sebelumnya 2011 sebanyak Rp 1,409 triliun turun menjadi Rp 1,104 triliun. Sampai tiga bulan pertama 2013, remitansi yang masuk sebesar Rp 211,421 miliar.
SUPRIYANTHO KHAFID
Topik hangat:
Perbudakan Buruh | Harga BBM | Susno Duadji | Ustad Jefry
Berita Lainnya:
Akun Vitalia Sesha Pamer Foto di Twitter
Siapa Vitalia Shesya, Teman Dekat Ahmad Fathanah?
Buruh Pabrik Panci yang Disekap Layak Dapat Rp 1 M
Yuki, Bos Perbudakan Buruh, Masih `Dilindungi`
Begini Penyekapan Buruh Pabrik Panci Terbongkar
Berita terkait
Survei Buktikan Jobseeker dengan Keterampilan AI Lebih Laku di Pasar Tenaga Kerja
4 hari lalu
Keterampilan menguasai AI semakin dicari oleh perusahaan di skala global. Belum diimbangi skema pendidikan yang tepat.
Baca SelengkapnyaLowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan
11 hari lalu
Pakar Unair mewanti-wanti regulator soal bahaya AI terhadap dunia kerja. AI bisa menyulitkan angkatan kerja baru, terutama yang memiliki skill rendah.
Baca SelengkapnyaTop 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan
38 hari lalu
Berita Top 3 Dunia pada Rabu 27 Maret 2024 diawali oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya membuka banyak loker bagi WNI
Baca SelengkapnyaJepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia
39 hari lalu
Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya banyak membuka lowongan kerja bagi warga negara Indonesia.
Baca SelengkapnyaJerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem
42 hari lalu
Jerman sedang mengalami krisis tenaga kerja sehingga meminta anak muda magang menjadi sopir trem.
Baca SelengkapnyaKenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya
43 hari lalu
Pertumbuhan ekonomi RI tidak diikuti penyerapan kerja yang optimal.
Baca SelengkapnyaSandiaga Uno: Nilai Tambah Ekonomi Kreatif Capai Rp 1,4 Triliun
52 hari lalu
Menteri Sandiaga Uno menyebut nilai tambah ekonomi kreatif mencapai Rp 1,4 triliun. Melampaui target.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Kontribusi UMKM terhadap PDB Capai 61 Persen
59 hari lalu
Jokowi mengklaim kontribusi UMKM terhadap PDB mencapai 61 persen.
Baca SelengkapnyaSekretariat JETP Tunggu Aturan Kementerian ESDM untuk Pandu Pensiun Dini PLTU Batu Bara
29 Februari 2024
Sekretariat Just Energy Transition Partnership (JETP) menunggu perangkat peraturan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Baca SelengkapnyaApa Itu Tenaga Honorer? Ini Pengertian dan Perbedaannya dengan PPPK
20 Februari 2024
Tenaga honorer merupakan bagian integral dari struktur tenaga kerja di Indonesia, terutama di sektor publik.
Baca Selengkapnya