HMI Minta Australia Tidak Terburu-buru Tuding Jamaah Islamiyah
Reporter
Editor
Kamis, 9 September 2004 16:18 WIB
TEMPO Interaktif, Solo:Ketua PB Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Hasanuddin meminta agar pihak Australia tidak terburu-buru menuding kelompok Jamaah Islamiyah sebagai pelaku pemboman kantor Kedutaan Besar Australia di Jakarta. Menurut Hasanuddin, jika Australia mengetahui dengan cepat informasi tersebut maka pihaknya justru mempertanyakan mengapa tidak memberitahukan ancaman serangan tersebut ke pemerintah Indonesia. "Saya kira pernyataan Jamaah Islamiyah di balik pengeboman itu adalah pernyataan yang terlalu embrional. Sebaiknya menunggu pengusutan dan penyelidikan terlebih dahulu," ujar Hasanuddin di Solo, Kamis (9/9). Menurut Hasanuddin, pernyataan Menteri Luar Negeri Alexander Downer tersebut harus disertai dengan data-data dan bukti yang akurat. Dia mengatakan apabila Australia telah menyatakan pelaku pemboman itu adalah Jamaah Islamiyah, maka sebenarnya sejak awal Australia telah mengetahui adanya ancaman tersebut. "Kenapa itu tidak diinformasikan kepada pemerintah Indonesia," katanya dengan nada tanya.Selain itu, HMI juga mengatakan pengeboman tersebut juga membuktikan bahwa pemerintah Indonesia gagal memberikan rasa aman bagi warga negara Indonesia. Menurut Hasanuddin, seharusnya Badan Informasi Negara (BIN) sudah dapat mengantisipasi kemungkinan teror tersebut terjadi. Meski demikian, mengingat kontalasi politik menjelang pilpres, HMI tidak akan menuntut pertanggungan jawab pemerintah maupun BIN semisal untuk mengundurkan diri. Hasanuddin mengatakan kalau diganti nanti justru akan membuat pengaturan dan koordinasi keamanan pemilihan presiden malah menjadi terganggu. Yang terpenting saat ini adalah bagaimana mengusut secara tuntas kejadian itu dengan menangkap pelakunya dan mengoptimalkan kinerjanya agar tragedi seperti itu tidak kembali terulang. Imron Rosyid - Tempo News Room
Bom Natal 2000: Mengenang Riyanto, Banser yang Berkorban Bagi Umat Kristen Mojokerto
25 Desember 2023
Bom Natal 2000: Mengenang Riyanto, Banser yang Berkorban Bagi Umat Kristen Mojokerto
Perayaan malam Natal di Mojokerto tidak terlepas dari ingatan pengorbanan Riyanto, khususnya bagi Gereja Eben Haezer. 23 tahun yang lalu, Riyanto meregang nyawa akibat teror Bom Natal 2000.