Diteriaki Polisi Gilo, Briptu Wijaya Cabut Pistol  

Reporter

Senin, 29 April 2013 14:22 WIB

AP/Anupam Nath

TEMPO.CO, Palembang - Sidang perdana kasus yang melibatkan Brigadir Wijaya, anggota Polres Ogan Komering Ulu, berlangsung Senin, 29 April 2013. Dalam sidang di bawah pengawasan ketat aparat kepolisian ini terungkap bahwa peristiwa penembakan terjadi setelah Wijaya mendengarkan ejekan dari almarhum Pratu Heru Oktavianus. Peristiwa itu terjadi pada Ahad dinihari, 27 Januari 2013.

Menurut dakwaan yang dibacakan oleh Jaksa A.Syahri, pada saat kejadian Briptu Wijaya bersama rekannya sedang berjaga di pos Polantas simpang empat Desa Sukajadi, Kecamatan Baturaja Timur, Kota Baturaja. Tiba-tiba dia mendengar teriakan "polisi gilo" dari Pratu Heru Oktavianus. Ketika itu Heru sedang tidak menggunakan setelan dinas dan tengah mengendarai sepeda motor.

Mendengar ejekan ini, Briptu Wijaya berusaha mengejar dan melesatkan tembakan yang mengenai leher dan pinggang korban. Pratu Heru tewas di tempat kejadian. Briptu Wijaya di dalam dakwaan itu menembak Heru menggunakan pistol genggam jenis revolver kaliber 38. "Terdakwa didakwa dengan kejahatan terencana karena ada waktu berpikir sebelum melakukan penembakan ," kata Jaksa A.Syahri.

Sidang ini awalnya akan dilaksanakan di Baturaja, tetapi karena faktor keamanan, sidang dipindah ke PN Palembang. Sidang dilanjutkan pada Kamis dengan agenda mendengarkan keterangan saksi. Dalam sidang perdana kasus penembakan anggota Batalion Artileri Medan 15/76 Tarik Martapura Pratu Heru Oktavianus, jaksa penuntut umum mendakwa Briptu Wijaya dengan pasal 340 juncto pasal 338 dan 351 ayat 3 KUHP tentang Pembunuhan Berencana dengan ancaman hukuman mati atau hukuman penjara seumur hidup atau 20 tahun penjara.

Setelah persidangan, Panglima Kodam II Sriwijaya Mayjen Nugroho Widyotomo menyatakan pemicu terjadinya penembakan tersebut bukan pelanggaran lalu lintas seperti yang sering dikabarkan selama ini. "Tetapi hanya karena teriakan seperti itu (polisi gila). Selama ini diberitakan ini kasus pelanggaran lalu lintas. Itulah yang kemudian membuat prajurit kecewa," ujar Nugroho.

Sementara itu, Kapolda Sumsel Irjen Pol Saud Usman Nasution menyatakan akan memberi bantuan hukum atas kasus yang menimpa Wijaya. Mengenai ancaman hukuman yang akan dikenakan kepada Briptu Wijaya, Saud menyatakan akan menerima setiap keputusan pengadilan asal sesuai dengan UU yang berlaku. "Kami juga akan melakukan pembelaan sesuai dengan bukti yang dimiliki oleh kuasa hukum terdakwa," ujar Saud.

Kasus tersebut berbuntut panjang. Tidak hanya menimbulkan korban jiwa dan fisik bangunan serta kendaraan. Beberapa personel, baik TNI maupun Polri, harus melepas jabatannya. Komandan Batalion Armed 15/76 Mayor Ifien Anindra pada 19 Maret lalu telah dicopot dari jabatannya. Begitu juga dengan Azis Saputra yang saat kejadian menjabat sebagai Kapolres OKU. Ia sudah dicopot dari jabatannya oleh Kapolda Sumsel Irjen Pol (Purn) Iskandar Hasan.

PARLIZA HENDRAWAN

Topik terhangat:
Gaya Sosialita
| Susno Duadji | Ustad Jefry | Caleg | Ujian Nasional

Baca juga

Inilah Dinasti Politik Partai Demokrat

Susno Duadji Buron

Jika Susno Ditetapkan Buron, Kedaluwarsa 18 Tahun

Casillas ke Arsenal Jika Mourinho Masih di Madrid

Kejagung Buru Buronan Susno Duadji

Berita terkait

Satgas Damai Cartenz Tuding KKB Membunuh Boki Ugipa, Ada Luka Tembakan di Jenazah Warga Sipil

56 menit lalu

Satgas Damai Cartenz Tuding KKB Membunuh Boki Ugipa, Ada Luka Tembakan di Jenazah Warga Sipil

Satgas Damai Cartenz menyimpulkan KKB membunuh Boki Ugipa setelah melihat ancaman ke keluarganya.

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Detik-detik Ledakan Smelter PT KFI di Kutai Kartanegara, Ayah Pacar Vina Buka Suara soal Pembunuhan 8 Tahun Lalu

1 jam lalu

Top 3 Hukum: Detik-detik Ledakan Smelter PT KFI di Kutai Kartanegara, Ayah Pacar Vina Buka Suara soal Pembunuhan 8 Tahun Lalu

Sebelumnya ledakan serupa terjadi sekitar 18.40 waktu Indonesia tengah, Kamis, 16 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Deretan Kasus Pembunuhan yang Belum Tuntas: Vina Cirebon hingga Marsinah dan Munir

12 jam lalu

Deretan Kasus Pembunuhan yang Belum Tuntas: Vina Cirebon hingga Marsinah dan Munir

Selain kasus pembunuhan Vina di Cirebon, ada sejumlah kasus kematian yang masih menjadi misteri dan belum diusut tuntas.

Baca Selengkapnya

Satgas Damai Cartenz Jelaskan Alasan Tuduh KKB Bunuh Warga Sipil di Intan Jaya

14 jam lalu

Satgas Damai Cartenz Jelaskan Alasan Tuduh KKB Bunuh Warga Sipil di Intan Jaya

Polisi menuding KKB atau TPNPB membunuh warga sipil bernama Boki Ugipa di Intan Jaya

Baca Selengkapnya

Eks Kapolres Cirebon Brigjen Adi Vivid Buka Suara soal Kasus Pembunuhan Vina

15 jam lalu

Eks Kapolres Cirebon Brigjen Adi Vivid Buka Suara soal Kasus Pembunuhan Vina

Saat pembunuhan Vina terjadi, Adi Vivid menjabat Kapolres Cirebon Kota berpangkat AKBP

Baca Selengkapnya

Iptu Rudiana, Ayah Pacar Vina Buka Suara Soal Kasus Pembunuhan Anaknya oleh Geng Motor 8 Tahun Silam

18 jam lalu

Iptu Rudiana, Ayah Pacar Vina Buka Suara Soal Kasus Pembunuhan Anaknya oleh Geng Motor 8 Tahun Silam

Penjelasan ayah dari Muhammad Rizky Rudiana atau Eky, yang menjadi korban pembunuhan bersama pacarnya, Vina, oleh geng motor pada 2016.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Slovakia Robert Fico Kembali Jalani Operasi

19 jam lalu

Perdana Menteri Slovakia Robert Fico Kembali Jalani Operasi

Wakil perdana menteri Slovakia mengatakan ia melihat ada kemajuan dalam kondisi PM Robert Fico setelah selamat dari upaya pembunuhan pekan ini.

Baca Selengkapnya

Penembakan Robert Fico, Tanggapan NATO hingga Kondisinya

1 hari lalu

Penembakan Robert Fico, Tanggapan NATO hingga Kondisinya

Robert Fico ditembak saat menghadiri pertemuan pemerintahannya di Handlova

Baca Selengkapnya

Misteri Kasus Pembunuhan Vina 8 Tahun Lalu, 3 Pelaku Masih Buron

1 hari lalu

Misteri Kasus Pembunuhan Vina 8 Tahun Lalu, 3 Pelaku Masih Buron

Awalnya polisi menduga sejoli merupakan korban kecelakaan lalu lintas. Akhirnya terungkap Vina dan Eky merupakan korban pembunuhan.

Baca Selengkapnya

Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang

1 hari lalu

Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang

Mustari, 60 tahun, mati di tangan anak kandungnya sendiri setelah mengalami luka di bagian kepala akibat dipukul menggunakan paving block di Tangerang

Baca Selengkapnya