TEMPO.CO, Yogyakarta - Akademikus menilai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terus melalaikan kewajiban memberi akses bagi kaum difabel dalam ujian nasional. Padahal, kewajiban itu sudah diatur dalam regulasi seperti UU Sisdiknas 2003, Peraturan Menteri tentang Pendidikan Inklusi No 70 tahun 2009, dan Konvensi Hak-hak Penyandang Disabilitas yang sudah diratifikasi pemerintah Indonesia.
"Efek paling berat dirasakan kalangan tunanetra, sebab mereka memiliki hambatan dalam membaca soal," kata Ketua Pusat Studi Layanan Difabel Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Ro`fah, Senin, 22 April 2013.
Sebelumnya, sudah muncul keluhan siswa difabel pada ujian nasional SMA. Siswa difabel tunanetra malah mengaku kesulitan membaca soal dalam huruf braille. Keluhan serupa muncul saat penyelenggaraan ujian nasional SMP hari pertama di Madrasah Tsanawiyah Luar Biasa Yaketunis, Jalan Parangtritis 46, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, Senin 22 April 2013.
Seorang siswa Yaketunis Fajar Al-Mujadid, 15 tahun, mengatakan soal nomor 46 dalam huruf braille berbeda dengan yang dibacakan pengawas. “Soal juga membingungkan dan mengecoh,” kata dia seusai ujian.
Menurut Ro`fah, masalah utama aksesibilitas ujian nasional bagi siswa difabel bukan pada tersedianya fasilitas soal dan lembar jawaban braille. Dia mengatakan, mestinya ada konsep ujian yang berbeda antara siswa normal dengan siswa difabel. "Substansi soal ujian bisa sama, tapi mekanisme pengerjaan harus dibedakan," ujar dia.
Sebab, katanya, soal dan jawaban berhuruf braille belum tentu memudahkan siswa tunanetra. “Banyak siswa tunanetra tak lihai dalam membaca braille,” ujar Ro'fah. Apalagi bagi siswa dengan hambatan low vision yang jarang belajar membaca braille. "Proses memahami soal juga lebih lama dari cara membaca dengan mata biasa."
Dia mengusulkan, selain soal dan jawaban dalam huruf braille, harus ada pilihan lain berupa soal dan jawaban yang dibacakan perangkat lunak komputer. "Mahasiswa tunanetra sudah mulai jarang memakai braille. Mereka lebih senang dengan fasilitas software screen reader yang menyuarakan bacaan tulisan di layar komputer," kata Ro`fah.
Selain itu, ujarnya, bentuk soal bagi siswa tunanetra mestinya menghindari deskripsi gambar dan diganti dengan narasi penjelasan. "Advokasi kebijakan pendidikan bagi difabel perlu segera dijalankan," ujar dia.
ADDI MAWAHIBUN IDHOM | SHINTA MAHARANI
Topik Terhangat:
Ujian Nasional | Bom Boston | Lion Air Jatuh | Preman Yogya | Prahara Demokrat
Berita Terpopuler:
Hari Bumi 2013: Pergantian Musim Google Doodle
Tersangka Bom Boston Ngetwit Setelah Ledakan
Menteri Keuangan Diberhentikan Saat Bertugas di AS
Erik Meijer Dinilai Tidak Pantas Jadi Direksi Garuda
Bom Boston Marathon Versi Pelajar Indonesia di AS
Berita terkait
Cerita dari Kampung Arab Kini
7 hari lalu
Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaBegini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X
10 hari lalu
Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi
Baca SelengkapnyaMenengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta
46 hari lalu
Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755
Baca SelengkapnyaDI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah
51 hari lalu
Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram
Baca SelengkapnyaKetua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan
55 hari lalu
Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.
Baca SelengkapnyaBadai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan
20 Januari 2024
Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.
Baca SelengkapnyaYogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu
4 Januari 2024
BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak
8 Desember 2023
Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.
Baca SelengkapnyaKader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya
8 Desember 2023
Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman
Baca SelengkapnyaBegini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa
8 Desember 2023
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.
Baca Selengkapnya