Buruh Perkebunan Jember Tolak Kehadiran Investor  

Reporter

Rabu, 17 April 2013 11:38 WIB

Seorang buruh karet mengumpulkan getah karet yang telah disadap di lahan perkebunan karet Perusahaan Daerah Perkebunan Gunung Pasang, desa Kemiri, Jember, Senin (6/11). Dalam sehari masing-masing buruh mampu mengumpulkan 25 kilogram getah karet dengan upah Rp 4500 perkilo. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Jember - Lebih dari 1.000 buruh Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Jember kembali berdemonstrasi di depan kantor Pemerintah Kabupaten, Rabu pagi, 17 April 2013. Mereka menolak kerja sama operasional (KSO) antara direksi PDP Jember dan CV Nanggala Citra Lestari.

Para buruh itu berasal dari enam lokasi kebun yang dikelola PDP, yakni Kebun Kali Mrawan, Kebun Sumberwadung, Kebun Sumbertenggulun, Kebun Gunung Pasang, Kebun Ketajek, dan Kebun Sumber Pandan. "Kerja sama itu hanya untuk kepentingan direksi dan Bupati Jember. Bukan untuk rakyat, apalagi buruh kebun!" teriak salah seorang koordinator aksi, Dwi Agus.

Menurut Dwi, KSO yang ditandatangani pada 22 Maret 2013 itu hanyalah rekayasa direksi dan badan pengawas PDP, yang di dalamnya terdapat Bupati Jember M.Z.A. Djalal. Penandatanganan KSO juga dilakukan secara diam-diam sehingga tidak diketahui oleh karyawan maupun buruh. Bahkan tanpa sepengetahuan Dewan Perwakilan Rakyat setempat.

Koordinator aksi lainnya, Wahyu Baskoro, menegaskan bahwa 3.000 lebih buruh PDP akan terus menolak KSO. Mereka, yang telah 32 tahun menggantungkan hidup dari kebun karet, kopi, kakao, dan cengkeh, seluas 42.782 hektare, tidak mau digadaikan kepada investor. "Alasan KSO menaikkan setoran PAD (pendapatan asli daerah) tidak masuk akal.”

Seperti aksi yang mereka lakukan pada Kamis lalu, 4 April 2013, hari ini para buruh membawa ratusan poster yang bernada protes. Aksi mereka membuat arus lalu lintas di dalam Kota Jember macet. Ratusan polisi dan anggota Satuan Polisi Pamong Praja dikerahkan untuk mengamankan aksi tersebut. "Kami tidak ingin ada aksi anarkistis," ujar Kepala Kepolisian Resor Jember, Ajun Komisaris Besar Polisi Jayadi.

Hingga pukul 10.15 WIB, tidak seorang pun pejabat Pemerintah Kabupaten Jember dan PDP yang menemui para buruh. Mereka kemudian bergerak menuju gedung DPRD.

Sebelumnya, Direktur Utama PDP H.M. Sudjatmiko dan Sekretaris Daerah Jember Sugiarto mengakui KSO belum disosialisasikan secara luas. Namun Sugiarto menjelaskan bahwa KSO sangat menguntungkan badan usaha milik daerah (BUMD) itu. "Selain sanggup membayar Rp 18 miliar lebih per tahun, investor juga menanggung seluruh biaya operasional dan perbaikan peralatan pabrik," ucapnya.

Dari Rp 18 miliar itu, 55 persen di antaranya, atau sekitar Rp 9,9 miliar, disetor sebagai PAD. Sedangkan sebelum KSO hanya sekitar Rp 6 miliar per tahun.

Adapun, Djalal mengatakan, KSO merupakan inisiatif direksi PDP. Sebagai kepala daerah dan owner, Djalal menyetujuinya karena tujuan KSO menguntungkan PDP. Selama ini kinerja PDP kurang bagus sebagai penyumbang PAD. Selain itu, sesuai pertimbangan tim auditor, PDP harus dikelola lebih profesional untuk meningkatkan produktivitasnya. "Kesimpulannya, PDP butuh investor, kucuran modal, dan perbaikan manajemen dan pengawasan," tuturnya.

MAHBUB DJUNAIDY

Berita terkait

PDIP Sebut Pertemuan Jokowi dan Puan di World Water Forum Bali Bentuk Keteladanan

47 menit lalu

PDIP Sebut Pertemuan Jokowi dan Puan di World Water Forum Bali Bentuk Keteladanan

PDIP menilai pertemuan Puan Maharani dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam rangkaian World Water Forum merupakan bentuk keteladanan

Baca Selengkapnya

RS Polri Ungkap Penyebab Kematian 3 Awak Pesawat Jatuh di BSD

1 jam lalu

RS Polri Ungkap Penyebab Kematian 3 Awak Pesawat Jatuh di BSD

Keluarga korban pesawat jatuh di BSD tidak menyetujui autopsi sehingga RS Polri melakukan Identifikasi primer melalui sidik jari.

Baca Selengkapnya

BCA Digital Gandeng Garuda Indonesia Siap Luncurkan Kartu Debit Co-branding

1 jam lalu

BCA Digital Gandeng Garuda Indonesia Siap Luncurkan Kartu Debit Co-branding

BCA Digital dan Garuda Indonesia menandatangani perjanjian kerja sama dan akan meluncurkan kartu debit co-branding pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Putra Wapres Ma'ruf Amin Daftar Penjaringan Bakal Calon Gubernur Banten di PKB

1 jam lalu

Putra Wapres Ma'ruf Amin Daftar Penjaringan Bakal Calon Gubernur Banten di PKB

Ahmad Syauqi, putra Wakil Presiden Ma'ruf Amin resmi mendaftarkan diri sebagai bakal calon Gubernur Banten 2024 dalam penjaringan PKB

Baca Selengkapnya

Kemenperin Tak Tahu Isi Ribuan Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan: Tanya Bea Cukai

1 jam lalu

Kemenperin Tak Tahu Isi Ribuan Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan: Tanya Bea Cukai

Menurut Jubir Kemenperin, adanya temuan ribuan kontainer atau peti kemas tertahan itu tidak mempengaruhi rantai pasok dalam negeri

Baca Selengkapnya

Singapura Targetkan Unggul di Bidang MICE yang Ramah Lingkungan

1 jam lalu

Singapura Targetkan Unggul di Bidang MICE yang Ramah Lingkungan

Singapura menetapkan target, standar, program sertifikasi, dan insentif yang jelas untuk membangun industri MICE yang lebih ramah lingkungan

Baca Selengkapnya

Pilgub Jatim 2024, PDIP Akui Jalin Komunikasi Intens dengan Khofifah

1 jam lalu

Pilgub Jatim 2024, PDIP Akui Jalin Komunikasi Intens dengan Khofifah

Said Abdullah, mengakui, PDIP telah berkomunikasi dengan Khofifah Indar Parawansa untuk maju sebagai calon gubernur di Pilgub Jawa Timur 2024.

Baca Selengkapnya

Disinggung Soal Pertek, Kemenperin Kritik Balik Kemendag Soal Penerbitan Persetujuan Impor

1 jam lalu

Disinggung Soal Pertek, Kemenperin Kritik Balik Kemendag Soal Penerbitan Persetujuan Impor

Pihak Kemenperin temukan perbedaan data yang cukup signifikan antara jumlah pertek dan persetujuan yang dikeluarkan oleh Kemendag

Baca Selengkapnya

Luncurkan Peta Jalan BPR dan BPRS, OJK Dorong Penguatan Pemodalan

2 jam lalu

Luncurkan Peta Jalan BPR dan BPRS, OJK Dorong Penguatan Pemodalan

Untuk penguatan BPR dan BPRS OJK membuka peluang bagi BPR dan BPRS untuk memperluas akses pemodalan lewat penawaran di pasar modal dan mendorong konsolidasi

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Rupiah Melemah ke Level Rp 15.978 per Dolar AS

2 jam lalu

Masih Loyo, Rupiah Melemah ke Level Rp 15.978 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah hari ini ditutup melemah 23 poin ke level Rp 15.978 per dolar AS

Baca Selengkapnya