Menristek: Pembuangan Tailing ke Laut Berisiko Tinggi
Reporter
Editor
Rabu, 1 September 2004 16:29 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Menteri Negara Riset dan Teknologi Hatta Radjasa mengatakan bahwa sistem pembuangan tailing seperti yang dilakukan PT Newmont Minahasa Raya di Teluk Buyat berisiko tinggi. Meskipun teknologi itu dikatakan stabil, tapi sebenarnya tidak ada yang bisa menjamin, ujarnya kepada wartawan di Tanjung Priok Jakarta, Rabu (1/9). Seperti diketahui, teknologi pembuangan tailing yang disebut sebagai submarine tailing disposal menggunakan prinsip termoklin yang dianggap dapat menjamin kestabilan tingkat merkuri di dasar laut. Di Teluk Buyat sendiri limbah tersebut tertimbun setebal 2 meter pada kedalaman 175 meter di bawah laut. Namun Hatta mengatakan banyak hal seperti perubahan arus air yang dapat menyebabkan kestabilan limbah terganggu. Kita tidak bisa menjamin limbah (merkuri) tersebut tidak ke mana-mana, katanya.Untuk itu Menristek dan BPPT merekomendasikan agar ke depan perusahaan penambangan yang beroperasi di Indonesia tidak lagi menggunakan teknologi tersebut. Bagaimanapun juga yang namanya limbah itu harus diproses, tidak boleh dibuang, ujarnya. Rekomendasi tersebut, tambahnya, telah ia sampaikan pada saat Rapat Koordinasi Menko Kesra beberapa waktu yang lau.BPPT sendiri, menurut Hatta, selama ini tidak dilibatkan dalam proses pengujian AMDAL perusahaan pertambangan yang akan beroperasi di Indonesia. AMDAL dilakukan oleh perusahaan terkait, dan persetujuannya ada di wewenang KLH (Kementerian Lingkungan Hidup), katanya.Namun Hatta mengaku BPPT siap bila diminta terlibat dalam proses pengkajian teknologi ramah lingkungan untuk pembuangan limbah pertambangan.Rina Rachmawati - Tempo News Room