TEMPO.CO, Yogyakarta - Ratusan spanduk berisi dukungan terhadap Kopassus muncul di Yogyakarta. Spanduk itu dipasang di pinggir jalan sejak Senin, 8 April 2013.
Spanduk tersebut bertuliskan "Basmi Preman, I Love Kopassus", "Terimakasih Kopassus", dan "I Love Polri". Beberapa di antaranya dipasang di depan Kantor Pos Besar Yogyakarta, perempatan Ngampilan, perempatan Wirobrajan, Jalan Wates, perempatan Tugu, Pingit, Demak Ijo. Semua spanduk tidak mendapat stempel izin dari pemerintah kota maupun kabupaten.
Pemasang spanduk ini adalah Face of Yogya, salah satu komunitas peduli seni. Irwan Cahya Nugraha Gosong, anggota Face of Yogya, mengatakan komunitasnya memasang 200 spanduk dukungan terhadap Kopassus dan menolak premanisme di Kota Yogyakarta, Sleman, dan Bantul sejak Senin, 8 April 2013. "Di Yogyakarta ada 100 spanduk. Dengan spanduk itu orang bisa melihat Yogyakarta aman dari preman," kata dia, Rabu, 10 April 2013.
Menurut dia, komunitas membutuhkan biaya sebesar Rp 10 juta. Dana pembuatan spanduk diantaranya berasal dari iuran anggota Jogja Otomotif Community dan Paguyuban Motor Yogya. "Ini murni iuran pemuda. Tidak ditunggangi TNI dan Polri. Saya yang bertanggung-jawab," kata dia.
Pemasangan spanduk merupakan kelanjutan dari aksi 200 massa pendukung Kopassus dari Pemuda Yogya Antipremanisme di kawasan Tugu menuju DPRD DIY, Minggu, 7 April 2013. Massa terdiri dari berbagai kelompok, seperti Jogja Otomotif Community, Paguyuban Motor Yogya, Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan Indonesia (FKPPI) , Forum Jogja Rembug dan komunitas seniman Yogya, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).
Kelompok ini juga menyebarkan pesan berantai mendukung Kopassus melalui jejaring sosial Facebook, Twitter, dan pesan Blackberry Messenger. Mereka menganggap Kopassus sebagai kesatria yang berjiwa heroik. Kopassus secara langsung dan tidak langsung dianggap membuat Yogyakarta aman dan bersih dari preman.
SHINTA MAHARANI
Topik terpopuler:
Sprindik KPK | Partai Demokrat | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo |Nasib Anas
Berita lainnya:
Kronologi Penangkapan Penyidik Pajak Pargono
Kisah 'Memalukan' Persibo Bojonegoro di Hong Kong
Pembalap Asep Hendro Pekerjakan Pemuda Garut
Video 'Damai' di Bea Cukai Bali Muncul di YouTube
Buat Akun Twitter, SBY Belum Targetkan Followers
Berita terkait
72 Tahun Kopassus, Ini Makna Kalimat dan Simbol Korps Baret Merah
16 hari lalu
16 April diperingati sebagai hari Kopassus. Ini makna tulisan dan simbol yang terdapat pada baret merah Kopassus.
Baca SelengkapnyaBentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum
18 hari lalu
Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.
Baca SelengkapnyaBentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa
18 hari lalu
Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.
Baca SelengkapnyaBentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan
19 hari lalu
Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan
Baca SelengkapnyaPengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya
19 hari lalu
Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki
20 hari lalu
Diduga kuat terjadi salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Ahad lalu.
Baca SelengkapnyaBentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan
20 hari lalu
Komandan Satuan Brimob dan Kepala Unit Propam Polda Papua Barat turun tangan menyelidiki penyebab bentrokan di Pelabuhan Sorong
Baca SelengkapnyaRangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong
20 hari lalu
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong
Baca SelengkapnyaSebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri
20 hari lalu
Kapolda Papua Barat mengatakan penyelidikan bentrok Brimob vs TNI AL akan dilakukan secara utuh untuk memperoleh titik terang asal mula kejadian.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum
20 hari lalu
Anggota TNI/Polri yang terlibat bentrok di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Ahad pagi, 14 April 2024, akan dihukum sesuai aturan yang berlaku.
Baca Selengkapnya