TEMPO.CO, Depok - Pemilik PT Asep Hendro Racing Sport, Asep Hendro, mengaku terus diteror oleh pegawai Pajak, Pargono Riyadi, ihwal pembayaran pajaknya pada 2006. Tidak tahan dengan paksaan itu, Asep pasrah dan menyerahkan semuanya kepada manajemen perusahaan.
"Dia (Pargono) meneror terus," kata Asep di rumahnya, Kamis, 11 April 2013. "Padahal, saya salah apa? Akhirnya, saya terserah. Ibaratnya saya mau diinjak, kek, terserah. Emang saya enggak salah."
Karena terus diteror oleh Pargono, Asep mengaku mau tidak mau membicarakan hal itu dengan manajemen perusahaannya. "Dengan ditekan terus mau enggak mau ya, akhirnya kami berkumpul dan membicarakan bagaimana ini? Ternyata dia memang bermasalah, sudah jadi target operasi," katanya.
Pargono memeras dengan alasan ada masalah dengan pajak Asep di 2006. Namun, Asep mengaku dirinya sudah memperbaikinya sejak 2007. "Sudah tidak ada masalah, tapi dia terus memeras," katanya.
Menurut Asep, pada 7 April 2013 Pargono meneleponnya, tetapi dia tidak mengangkatnya. Sehari setelahnya Pargono menelepon lagi, tapi Asep menyerahkan pada Joko yang merupakan Manajer Marketing ARHS. "Tanggal 9 April telepon lagi, diangkat oleh sekretaris saya. Saya sudah diteror," katanya.
Asep mengaku tidak tahu mengenai acara pemberian sejumlah uang kepada Pargono pada Selasa pagi itu. "Terus terang saya enggak tahu ada penyerahan uang," ujar Asep.
Manajer Marketing ARHS, Joko, mengatakan pemberian sejumlah uang itu di luar pengetahuan Asep. "Manajemen memutuskan memberikan sejumlah uang," katanya. Joko mengakui ada perjanjian bertemu di Gambir dengan Pargono untuk menyerahkan uang tersebut. "Ternyata KPK sudah melakukan penyadapan jauh-jauh hari tentang komunikasi Pargono dengan pegawai AHRS."
ILHAM TIRTA
Topik terpopuler:
Sprindik KPK | Partai Demokrat | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo |Nasib Anas
Berita lainnya:
Kronologi Penangkapan Penyidik Pajak Pargono
Kisah 'Memalukan' Persibo Bojonegoro di Hong Kong
Pembalap Asep Hendro Pekerjakan Pemuda Garut
Video 'Damai' di Bea Cukai Bali Muncul di YouTube
Buat Akun Twitter, SBY Belum Targetkan Followers
Berita terkait
KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR
31 menit lalu
KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.
Baca SelengkapnyaFakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard
3 jam lalu
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.
Baca SelengkapnyaDewas KPK Tunda Sidang Etik Dua Pekan karena Nurul Ghufron Tak Hadir
6 jam lalu
Dewas KPK menunda sidang etik dengan terlapor Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron pada Kamis, 2 Mei 2024.
Baca SelengkapnyaKantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar
8 jam lalu
Penyidik KPK menggeledah kantor Sekretariat Jenderal DPR atas kasus dugaan korupsi oleh Sekjen DPR, Indra Iskandar. Ini profil dan kasusnya.
Baca SelengkapnyaSidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini
14 jam lalu
Gugatan praperadilan Bupati Sidoarjo itu akan dilaksanakan di ruang sidang 3 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 09.00.
Baca SelengkapnyaKPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya
19 jam lalu
Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.
Baca SelengkapnyaKPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini
1 hari lalu
KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020
Baca SelengkapnyaKPK Belum Putuskan Berapa Lama Penghentian Aktivitas di Dua Rutan Miliknya
1 hari lalu
Dua rutan KPK, Rutan Pomdam Jaya Guntur dan Rutan Puspomal, dihentikan aktivitasnya buntut 66 pegawai dipecat karena pungli
Baca SelengkapnyaKonflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho, KPK Klaim Tak Pengaruhi Penindakan Korupsi
1 hari lalu
Wakil Ketua KPK Johanis Tanak mengatakan penyidikan dan penyelidikan kasus korupsi tetap berjalan di tengah konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho
Baca SelengkapnyaKPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri dalam Penanganan Perkara Eddy Hiariej
1 hari lalu
Wakil Ketua KPK Johanis Tanak menegaskan tidak ada intervensi dari Mabes Polri dalam kasus eks Wamenkumham Eddy Hiariej
Baca Selengkapnya